episode 106

42 3 28
                                    

Pagi harinya di sekolah, semua murid yang pernah mengikuti pencak silat dikumpulkan di lapangan, Bu Tini dan pak aga mulai memberi pengumuman untuk murid SMU Mega kreasi dan SMA Nusantara yang pernah mengikuti pencak silat tempo hari lalu.
" anak anak, karna sekolah SMU Mega kreasi dan SMA Nusantara menang dalam kompetisi pencak silat antarsekolah, sekolah Mega kreasi dan Nusantara akan diikut sertakan dalam perlombaan pencak silat antarsekolah se-jabodetabek, sekolah kita bakal ngirimin perwakilan nya nanti, perwakilan nya itu nanti akan ada karantina khusus di padepokan silat gagak merah, dan yang berangkat itu untuk mewakili sekolah kita adalah Justin, Ariel, Rendy, Reza dan deven." Terang Bu Tini
" aduh mamae, kok saya ngak ikut juga sih bu, kan saya ngak kalah hebat.." protes Hans
" ya mana ibu tau, ini keputusan dari ketua yayasan ibu Raisa, ibu raisa yang menandatangani semuanya." Jawab Bu Tini
" yaudah yang terpilih silahkan ikuti saya, kita kan melakukan latihan sebentar sebelum mempersiapkan semuanya di sana, kebetulan saya bawa satu siswa pilihan untuk menjadi lawan Rendy sebagai pemenang ronde terakhir pertandingan" ucap pak aga
" baiklah, yang terpilih ikut pak aga, dan yang tidak terpilih, silahkan balik ke kelas karna bel masuk kelas akan segera berbunyi." Timpal Bu Tini
" iya Bu..." jawab mereka serempak

Justin, Ariel, Rendy, Reza dan deven mengikuti pak aga ke lapangan latihan pencak silat

Pak aga kemudian membawa murid itu di hadapan semua yang sedang duduk sambil menunggu pelatih datang, Mereka cukup kaget melihat murid yang akan melawan Rendy dalam latihan pencak silat adalah Arshan anak bi imah.
" Rendy, saya bawa lawan tanding kamu namanya Arshan" ucap pak aga
" Lo?...." ucap Rendy kaget 
" Arshan..." Begitu juga dengan Ariel
" Arshan..." Ucap Justin, dan Reza
" eh ngapain Lo ke sini hah?" Tanya Rendy
" eh santai aja kali" jawab arshan
" ooh ternyata kalian sudah saling kenal.." ucap pak aga

Arshan dan Rendy saling memberi hormat, Pak aga mulai memberikan aba aba " bersiap... Mulai" ucap pak aga, Keduanya mengeluarkan jurus masing masing

Rendy menyerang Arshan di bagian kakinya,
Arshan mengelak dengan cepat dan mulai menyerang Rendy lagi, Ariel dan lainnya berteriak memberi semangat untuk Rendy

Tendangan Arshan mengenai bagian pinggang Rendy, Rendy memegang pinggangnya karena merasa kesakitan, Namun ia tak menyerah begitu saja, ia kembali bangkit dan melakukan penyerangan lagi, Rendy menyerang sekali di bagian lutut Arshan, Arshan terjatuh dan tak bisa melanjutkan latihan lagi, pak aga menyudahi latihan perlawanan Rendy dan Arshan
" bagus Rendy, terus tingkat kan lagi, Arshan, jangan menyerah, terus latihan yang serius." Ucap pak aga
" baik pak.."

Ariel, Justin, dan Reza mendekati mereka
" Lo hebat juga, kalo Lo bisa latihan dengan serius Lo pasti bisa bikin nyokap Lo bangga.." ucap Rendy 
" bener, daripada bikin nyokap Lo nangis mending bikin nyokap Lo bangga, jangan bikin ibu Lo nangis terus, ngak baik.." timpal Ariel
" baru kali ini gue ketemu sama cewe kayak Ariel, sportif banget dan kayaknya jago banget." Kata arshan dalam hati, Ariel memberi senyum kepada arshan
" kenapa melihat senyuman Ariel gue deg degan gini sih ya, sedangkan yang lain gue biasa biasa aja" kata arshan dalam hati

Beberapa lama kemudian semua pun selesai latihan dan pulang ke rumah masing masing

Bel berbunyi tanda pulang sekolah, Semua sudah berjalan menuju gerbang sekolah dan pulang ke rumah
Di depan gerbang sekolah
Ariel, Maya, Raina, Mita, Luna, reza, Hans, keysar, Rendy dan Justin bersiap siap pulang ke rumah.
" Sam kok ngak keluar keluar sih, lama banget.." ucap Rendy
" rend, besok giliran Sam piket jadi dia agak telat hari ini.." jawab Mita
" yaudah deh, Hans kita pulang duluan aja yuk.." ajak Rendy 
" ini si Naya juga lama banget sih, kemana sih ?" Tanya Maya
" Maya, kayak ngak tau aja, biasa lah nyamperin pacarnya dulu.." jawab Ariel
" aaaaa bener bener bener pasti itu.."  timpal Raina
" aih, memangnya begitu ya harus pulang bareng?" Tanya Luna
" ya harus atuh, yaudah yuk pulang.." ajak Ariel
Mereka pun pulang bersama dan tidak mau menunggu lagi. 

True Love MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang