3. ketua panitia

552 112 1
                                    

Happy reading





Tidak ada yang memulai pembicaraan lagi, mereka hanya diam duduk di depan tenda sambil melihat-lihat pepohon.

Tak lama panitia menyuruh mereka berkumpul, dengan rasa canggung yang masih berada di perasaan masing-masing, mereka berjalan ke tenda utama dalam diam.

Namun tiba-tiba ada yang memanggil mereka.

"hey!"

Jimin yang berjalan paling belakang menoleh dan menunjuk wajahnya sendiri.

"Iya lo, sama kelompok lo juga" ucap orang itu.

Karna melihat sebuah kartu yang tergantung di lehernya Jimin pun menurut.

"Kalian kelompok ungu?" tanya orang tadi.

Mereka mengangguk.

"Gw Choi-wooshik, ketua panitia di sini" ucapnya memperkenalkan diri, membuat Taehyung tersentak.

"Kalian gw tunjuk buat jadi panitia tahun depan, jadi kalian bakalan ikut acara kusus, langsung gw yang pandu, jadi siapa ketua kelompok?"

"saya kak" Namjoon mengangkat tangannya.

Wooshik mengangguk lalu tersenyum.

"kak, tapi kenapa ga ada pemberitahuan sebelumnya?" ucap Taehyung mencari alasan, dia ketakutan sekarang.

Memang Taehyung belum pernah melihat siapa ketua panitia secara langsung, namun entah kenapa firasatnya bilang kalau ini bukan hal baik.

"Kalo dikasih tau nanti semua juga pengen jadi penerus panitia dong, ini rahasia panitia" jawab Wooshik ramah.

"Ya udah yok, bawa tas kalian kita berangkat sekarang" ajak Wooshik.

Semangat mulai terpancar dari wajah mereka kecuali Taehyung.

Padahal Jimin sudah bilang kalau semua bakal baik-baik saja, namun Taehyung tetap merasa tidak tenang.

Mereka pun mengosongi tenda dari tas-tas mereka lalu mengikuti Wooshik memasuki hutan.

Sedangkan di tenda utama.

"Kak, kelompok satu lagi mana?, bukannya kita semua ada tujuh kelompok ya?" tanya salah seorang mahasiswa yang peka kepada seorang panitia di dekatnya.

"Owh.. Kelompok tujuh, tadi ada uler di tendanya, biasa, lupa nabur garem, sekelompok pulang semua deh" jawab panitia itu dengan santai.

Dan tentunya itu bukan jawaban yang benar.








Di perjalanan mereka berkenalan dengan baik, bercanda dan saling melempar lelucon, bahkan suara tawa mereka merambat ke ranting-ranting.

Namun tidak bagi Taehyung, anak itu percaya dengan cerita kakaknya, sedari tadi Taehyung menandai setiap pohon yang ia lewati dengan corection pen.

Ia membuat tanda silang berwarna putih seukuran telapak tangan orang dewasa di pohon-pohon.

Sesekali Taehyung tertinggal karna sibuk menandai pohon.

"Eh, Taehyung, lu diem mulu dari tadi" ucap Wooshik yang berhenti melangkah.

"Lagi ngapain lo?" tanyanya.

"Ng-nggak kak" Taehyung membuang corection pen nya segera.

"Ya udah, sekarang lo yang mimpin, gw yang di belakang" ucap Wooshik menunjuk Namjoon.

"Tapi saya ga tau arahnya kak" ucap Namjoon.

"Gampang, gw kasih tau nanti kalo salah, lo jalan aja dulu"

Setelah mengangguk semangat Namjoon melangkah mantap.

Sekarang Wooshik berjalan tepat di belakang Taehyung membuat Taehyung gemetar.

Matahari semakin ke barat, penerangan menipis, mereka pun menyalahkan senter untuk menerangi jalan.

"Kak, kita kapan sampenya?, dari tadi jalan mulu" celetuk Seokjin.

"Nanti"

"kak, kita kan ga bawa tenda, tidurnya gimana?" tanya Hoseok.

"Kemah ga harus pakai tenda, atap kita langit, lantai kita bumi, simpelkan, lagian kita ga bakal lebih dari 24 jam kok" jelas Wooshik.

"kok sebentar kak?" tanya Yoongi,

"maksud lo?"

"iya, bukannya kemahnya tiga hari ya kak?" Jungkook mengiyakan.

"Kan kalian beda, acara kalian spesial, walaupun sebentar tapi gw jamin ga bisa kalian lupain, tenang aja, pengalaman luar biasa nunggu kalian di depan"

Mereka langsung bersemangat karna ucapan Wooshik tadi, namun lagi-lagi tidak bagi Taehyung.

Ucapan Wooshik tadi seakan-akan adalah ancaman bagi Taehyung, bahkan rasanya saat ini ia sedang ditatap binatang buas yang kelaparan di balik punggungnya.

Taehyung sudah tidak kuat lagi.

"Ncim... Di-dingin" ucap Taehyung setelah mendaratkan tangannya di pundak Jimin yang berjalan tepat di depannya.

"Kak, taehyung kedinginan!!" ucap Jimin panik.

Tubuh Taehyung yang tinggi kurus memang agak mengkhawatirkan, apalagi wajahnya pucat sekarang.

"Ga usah panik, oke kita istirahat di sini"

Merekapun mencari tanah datar dan menyalahkan api unggun di sana.

Malam yang dingin, namun terasa hangat setelah api unggun membesar, sekarang mereka sedang memasak makanan.

Wooshik dan Seokjin yang sedang memasak asik membicarakan resep andalan.

Namjoon dan Yoongi juga sedang asik memandangi rasi bintang yang terlihat jelas di langit.

Lalu Jungkook, Hoseok, dan Jimin (tiga orang yang tiba-tiba akrab) heboh melawak.

Sedangkan Taehyung ia duduk diam di samping jimin, perasaannya masih tidak enak.

Dengan perlengkapan seadanya mereka makan mi instan rebus, satu tempat berdua, Namjoon dengan Seokjin, Taehyung dengan Jimin, Yoongi dengan Jungkook, dan Hoseok dengan Wooshik.

Mereka makan dengan hikmat, karna udara dingin makan yang hangat dan berkuah adalah hal yang terbaik.

Namun kejanggalan terjadi, saat perhatian Hoseok teralihkan, sekilas Namjoon melihat Wooshik memasukkan sesuatu ke dalam kuah.

"Nih abisin kuahnya" ucap Wooshik ke Hoseok.

Hoseok tersenyum lebar sekali "makasih kak", lalu ia menenggak kuah sampai habis.

Ingin Namjoon mengatakan sesuatu namun ia ragu dan mangurungkan niatnya.












TBC..

ESCAPE (BTS Teror Camping Story) #TAMATWhere stories live. Discover now