17-AYAT ALKITAB

91 9 0
                                    


• KIDUNG AGUNG 7 : 6 •
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.

H a p p y R e a d i n g
Tuhan Yesus Memberkati

+ = ♥


"Itu, kan sih Mercy, ngapain mereka pada pelukan rame-rame gitu!" ujar Enos yang menuruni tangan lobi. Berjalan bersisihan dengan Saimen dan Johnatan. Ketiganya mendengarka teriak Mercy. "Nah itu yang pantas nyari kesempatan. Kan, pelukannya ramai-ramai!" ketus Enos sengajah melewati mereka bertujuh.

"WOIIIII AKU TIDAK BISA NAFAS OII"

"Ko kaya abis rusuh gini?"Johnatan memandang Saimen yang bertanya dan menjawab cowok itu, "Tadi mereka tawuran, dengar sirena polisi bubar!" Saimen menganguk ganguk.

Cowok itu sengaja tak menyapa Mercy. Ia memilih jalan menujuh parkiran bersama dua sahabatnya. "Tumben Men, Mercy kamu kacangin?" Enos membuang muka pada cewek berseragam TAB yang sama dengannya itu. Rambut perempua itu terurai lepas dan agak acak-acakan mungkin tadi karena mereka berkelahi.

"Kan, dia yang nyuruh, jangan maksain dia?" jawab Saimen memegang pintu mobilnya. Menatap cowok yang menyibak poninya ke belakang.

"Tapi dia lihatin kesini terus loh? Men!" desak cowok itu membuka jok motornya mengambil jaket hitamnya.

"Jangan ngaco ah, Al dalam mimpi kali kalau gitu!" Pintu mobil telah terbuka Saimen kini menaruh tas dan gitar di sebelah kursi kemudi.

Karena gregetan Enos menarik Saimen pada cewek itu. "Tuh langsung pura-pura balik muka!" Saat Enos menujuk tepat dengan matanya Mercy. Secepat mungkin melihat pada sekitar. Bahkan cewek itu sedang berbincang dengan Rizky. Tetapi yang ada dia seakan-akan dibully sama mereka terlihat cewek itu, melempar Rizky dengan ikat rambutnya.

"Kalau dia suka kamu gimana Men, terus cinta gitu?" Saimen menatap Enos sejenak.  "Ya Puji Tuhan dong!"

"Kalau dia, tidak suka sama kamu gimana. Atau dia tidak cinta sama sekali, terus cuma kamu aja yang kegeeran?"

"Ya it's okay aku udah siap kok buat patah hati. Kamu perna baca cerita wattpad, kan yang tulisan gini. 'Kita masih mudah terluka adalah biasa'." Saimen tersenyum pada Enos dan menepuk pundak cowok itu pelan.

"Iya ada, itu kutipan dicerita Galakasikejora. By Poppy Pertiwi. Andai aja aku cewek Men, udah aku pacarin kamu sejak lama. Softboynya kelewatan banget!" jelas Enos dengan geleng kepala. Masih berdiri di tempatnya.

Johnatan sedang menutup kaca helmnya menstarter motor ninjanya dekat cowok itu dan berujar dingin, "Najis, Al mimpin jadi cewek pacaran sama Saimen. Udah aku bilang tukaran anumu aja sama Mercy." Enos geram mencari batu ingin menipuk kepala Johnatan. Namun, cowok itu diluan berpergi.

Saimen duduk dimobil dengan cekikikan melajuhkan benda itu. Enos yang kesal kembali pada motornya. Duduk di benda itu dengan kesal. Johnatan itu paling senang membuat kesal. Kata-kata cowok itu pedas walau hanya bercanda, bisa menjadi serius syukurnya. Mereka sudah begitu sejak lama.

Saimen memutar musik pada mobilnya dengan volume standar. Dan cowok itu bersenandung dengan lagu yang mengalun nikmat.

Ku rasa ku telah jatuh cinta.
Padamu Tuhan Yesusku.

Sulit bagiku untuk bisa,
melupakan segalah kebaikanmu.

Oh Tuhan terima kasih atas semua kemurahan yang Kau bri. Kepadaku oh...oh....

Masa sih Mercy lihatin aku kaya kata Al. Yang ada aku malah diplototin. kaya maling ketangkap basah, lagi nyuri barang berharga dalam lemari!

Salah lihat pasti si Al.

SAIMEN [END]✓ Segera Terbit Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon