07 - Glend

789 349 49
                                    

Hallo guysss
.
.
Happy Reading
.
.
.

*****

"Loh Glend, kamu kok masuk sekolah? Emangnya kamu udah sembuh?" tanya Aletta yang melihat Glend masuk kelas. Hari ini Glend datang pagi sekali, tidak seperti biasanya yang datang setelah bel berbunyi.

"Gue udah sembuh kok, Al," ucap Glend yang langsung duduk dikursinya.

"Syukurlah kalo kamu udah sembuh, tapi tumben kamu dateng pagi? Biasanya kamu datengnya sehabis bel masuk," tanya Aletta.

"Lagi mau dateng pagi aja, emang gak boleh? Lo sendiri kenapa pagi-pagi gini udah dateng?" tanya Glend.

"Ya boleh dong, malah bagus tuh. Hari ini aku piket jadi dateng pagi," ucap Aletta yang memegang sapu.

"Oh, piket? Sini biar gue bantu." Glend merebut sapu yang ada ditangan Aletta.

"Eh gak usah, biar aku aja!" Aletta merebut kembali sapunya.

"Udah, biar gua aja!"

"Gak usah Glend, aku aja." mereka pun berebut sapu. Saat Aletta menarik sapu, dia tidak tahu jika Glend sudah melepasnya, Aletta pun terjatuh kebelakang.

Untungnya sebelum jatuh, Glend langsung menangkap tubuh Aletta. Reflek Aletta memeluk bahu Glend, agar tidak terjatuh. Mereka saling memandang satu sama lain.

"Aduh, jantung gue kaya abis lari maraton. Kenceng banget detaknya," ucap Glend menatap lekat Aletta, dia yakin jika Aletta bisa mendengar suara detak jantungnya yang begitu keras.

"Detak jantung Glend kenceng banget, eh ini jantung kenapa ikut deg-degan sih? Duh semoga aja Glend gak denger," batin Aletta berharap Glend tidak mendengar suara detak jantungnya.

"Emmm, pantesan aja dicariin dirumahnya kagak ada. Tau nya udah ada disini, lagi pacaran pula," celetuk Haidar yang datang bersama Veri dan Keano. Tidak hanya mereka bertiga, dibelakang ketiganya ada para sahabat Aletta dan beberapa anak murid lainnya yang datang.

Keduanya tersentak kaget, lalu membuyarkan lamunan masing-masing dan melepas pelukannya. Keduanya sama-sama kikuk dan malu, pasalnya banyak mata yang melihat mereka.

"Glend sama Aletta pacaran? Serius?! Kok Aletta gak pernah bilang sih sama kita? Harusnya kan Aletta bilang-bilang sama kita. Tapi kita seneng loh, kalo Aletta sama Glend pacaran," tanya Felice dengan semangat.

"Eh, e-enggak Fel. Kita gak pacaran, kalian jangan salah paham" ucap Aletta gugup.

"I-iya kita gak pacaran, tadi gue cuma nolongin si Aletta doang." ucap Glend membenarkan ucapan Aletta.

"Yah kirain beneran pacaran, padahal aku seneng banget kalo kalian beneran pacaran," ucap Felice yang mendapat cubitan dari Clara dilengannya.

"Sakit tau!" bisik Felice cemberut.

"Kamu bisa diem gak sih? Kamu gak lihat tuh si Aletta nahan malu, kasian tahu," bisik Clara melirik Aletta yang menunduk malu.

"Lu pada jangan salah paham ya! Kita gak ada apa-apa kok!" ucap Glend.

"Ada apa-apa juga gak masalah, Glend. Aletta kan masih jomblo, jadi boleh-boleh aja kalo mau lo pepet," ucap Veri. Glend yang mendengarnya hanya mendelik tajam kearah Veri.

*****

"Serius Al, kamu gak pacaran sama Glend?" tanya Clara. Mereka sedang dikantin, karena memang sekarang waktunya istirahat.

"Aku serius, aku sama Glend cuma temenan. Sama kaya aku kekalian dan juga temen-temennya Glend," ucap Aletta yang sebenarnya hatinya berkata lain. Dia menganggap Glend lebih dari sekedar teman.

"Kali aja kamu pacaran sama Glend, terus gak bilang-bilang sama kita. Kaya si Felice nih, pacaran sama Veri gak bilang-bilang," sindir Clara.

"Felice sama Veri pacaran? Seriusan? Sejak kapan?" tanya Aletta.

"Katanya sih seminggu yang lalu, kita aja baru tau tadi waktu diparkiran. Tadi waktu diparkiran si Veri nyamperin si Felice, mau tau gak si Veri mau ngapain?" ucap Jenny.

"Emang mau ngapain?" tanya Aletta penasaran. "Dia nyamperin si Felice cuma mau ngucapin, selamat pagi ayang embeb," ucap Jenny menirukan gaya bicara Veri saat diparkiran tadi. Membuat Aletta dan Clara langsung tertawa. Sedangkan Felice cemberut mendengar perkataan teman-temannya.

"Alay tau gak?" ucap Jenny.

"Gak tuh, gak alay, bilang aja kalian iri sama aku. Secara aku udah gak jomblo lagi," ketus Felice.

"Ngapain iri? Kalian tuh pasangan yang cocok tau. Yang satu playboy, yang satunya lagi gesrek," ejek Clara kembali tertawa.

"Udah ah, jangan diketawain. Liat tuh mukanya Felice kusut gitu," ucap Aletta.

Saat sedang bercanda gurau dengan teman-temannya, Aletta mendapat notif di handponenya. Saat dicek, ternyata Glend mengirim pesan di WhatsApp.

"nomor siapa ini? Glend? Ada apa dia chat aku?" batin Aletta, lalu membuka notif di handponenya.

0857******95
Al, ini gue Glend.
Pulang sekolah lo sibuk gak?

Aletta Quenby
Iyah, Glend?
Enggak kok, aku gak sibuk, ada apa Glend?

0857******95
Bisa bantuin gue gak?
Gue disuruh jagain sepupu gue, tapi gue gak tau caranya. Soalnya dia masih kecil.

Aletta Quenby
Bisa kok Glend
Nanti kamu kasih alamat rumah kamu ya, aku pasti bakal dateng.

0857******95
Oke Al, makasih banyak ya

Aletta Quenby
Iya, sama-sama Glend.

Read.

*****
.
.
.
Maaf ya kalau feelnya gak dapet dan ceritanya gak nyambung🙏
Maaf juga kalau alurnya kecepetan atau lambat, memang gini cara nulis aku🙈
.
Maaf apabila ada kesamaan alur, nama, tempat, tokoh dan karakter ataupun peristiwa dengan cerita lain. Ini real hasil imajinasi dan halusinasi autor.

(Jangan lupa vote and coment)

GLETTA  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang