29 - Nenek Lampir

288 114 19
                                    

Hollaa
Ketemu lagi sama GLETTA🤪
.
Happy reading-!!

*****

"Hai, Glend," sapa Anes tersenyum lebar.

Pagi-pagi udah ketemu nenek lampir aja. Aletta melirik sinis ke arah Anes, lalu memutar bola mata malas.

Hari ini kelas 12 IPS di harapkan sekolah karena akan ada pengumuman kelulusan.

Dan kebetulan Glend menjemput Aletta untuk berangkat bersama. Ralat, Glend menyusul Aletta agar tidak terjadi hal seperti kemarin.

Glend tidak mau jika harus berdiam-diaman lagi dengan kekasihnya itu.

Dasar bucin:/

"Hai." Glend tersenyum kecil membuat Aletta kesal melihatnya.

"Ayok ke kelas!" ajak Aletta kesal. Ia berusaha menjauhkan Glend dari nenek lampir—Anes.

"Glend, nanti siang kamu ada waktu gak? Aku mau ajak kamu makan siang di rumah," tanya Anes tanpa memperdulikan Aletta. Wanita berbaju ketat tersebut berharap Glend mau menerima ajakannya.

"Gak bisa! Nanti siang Glend mau nge-date sama aku!" tegas Aletta.


Bahkan Aletta menatap tajam Anes, sedangkan yang di tatap malah melengos dan lebih memilih menatap pria tampan di hadapannya.

"Bukannya kita gak ada acara ya, By?" tanya Glend yang merasa tidak memiliki janji akan pergi bersama Aletta.

"Kamu lupa ya? Kita kan mau jalan-jalan Glend!" ucapnya berusaha sabar.

"Masa sih, By? Kok aku gak inget ya?"

Dasar bodoh, gak bisa banget sih di ajak kompromi. Aletta mendengus kesal.
"Dasar pikun."

"Jadi ... gimana Glend?" tanya Anes yang sedari tadi memperhatikan perdebatan Aletta dan Glend.

"Kamu gak denger tadi aku bilang apa?! Aku bilang gak bisa!" sentak Aletta marah. "plis deh ya, ini masih terlalu pagi. Jangan buat orang marah!"

"Maaf ya Nes, aku gak bisa. Lain waktu mungkin bisa," ucap Glend merasa tak enak.

Belum sempat Anes menjawab, Aletta sudah lebih dulu menarik kasar Glend meninggalkan nenek lampir.

"Aletta, sialan! Liat aja nanti, gue bakal bikin perhitungan karena lo udah gagalin rencana gue." Anes tersenyum sinis lalu pergi dari tempatnya berdiri.

Anes tidak menyadari jika sedari tadi ia di awasi oleh seseorang. Bahkan orang tersebut mendengar ucapan Anes barusan, karena posisi orang tersebut tidak jauh dari tempat Anes berdiri tadi.

"Gak akan gue biarin lo nyakitin Aletta sedikit pun. kalau sampai itu terjadi, gue bakal bales jauh lebih kejam dari apa yang lo lakuin."

_°_°_

"Aduh, By pelan-pelan dong."

"Gak bisa!"

GLETTA  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang