21 - Restu, Jadian?

442 191 32
                                    

Hallo guysss👋
Apa kabar kalian? Sehat² terus ya🤗
Happy reading!!😉
.

*****

Setelah makan siang bersama, kelima-nya berkumpul di ruang keluarga. Aletta dan Daniah membawa nampan berisi beberapa cemilan dan minuman dingin. Glend sengaja di minta untuk tidak pulang terlebih dahulu agar bisa berbincang-bicang bersama.

Kapan lagi kan Aletta pulang bawa cowok? Baru kali ini loh Aletta pulang bawa cowok, ya itung-itung mau di introgasi gitu sama Papa dan Abangnya Aletta mwehehe.

"Jadi, Glend temennya Aletta?" tanya Papa-nya Aletta, Saga.

"Iya Om," jawab Glend tersenyum kikuk.

"Cuma temen nih? Bukan pacar?" tanya Saga menggoda Aletta dan Glend.

"Emang boleh Om?" tanya Glend dengan mata berbinar. Sedangkan Aletta tersipu malu seraya menunduk.

"Kagak boleh!" bukan Saga yang menjawab melainkan Varo yang tiba-tiba menyahut, bahkan mata pria tersebut sudah melotot kearah Glend.

"Kenapa gak boleh?" tanya Aletta polos.

"Kamu masih sekolah, ntar kalo pacaran sekolahnya jadi gak konsen," jawab Varo seraya meraih kaleng minuman dingin.

"Abang aja masih kuliah tapi udah pacaran," ucap Aletta sukses membuat Varo tersedak.

"Ya-ya beda lah! Abang kan udah gede, sedangkan kamu masih kecil. Lagian Abang bisa fokus kuliah kok," elak Varo.

"Gak adil banget!"

"Adil dong. Lagian masih kecil ngapain sih pacar-pacaran?"

"Abang udah punya pacar?" tanya Daniah yang di balas cengiran oleh anaknya.

"Kenapa Abang gak bilang sama Papa kalo udah punya pacar?" timpal Saga.

"Hehe Abang kan baru pulang ke indonesia, jadi baru sempet bilang Pa," ucap Varo seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Alasan," ejek Aletta.

"Ekhem!"

Keempat orang tersebut menatap sumber suara, ternyata yang berdehem adalah Glend. Pria tersebut sedari tadi menyaksikan perdebatan di depannya, mereka semua menatap Glend dengan perasaan tak enak karena telah mengabaikan pria tersebut.

"Om, Tante dan Bang Varo, boleh kan kalo Glend pacaran sama Aletta?" tanya Glend setelah menghela nafas panjang. Pria tersebut berusaha mati-matian menstabilkan detak jantungnya yang sedari tadi berdetak kencang.

"Kamu serius mau pacaran sama Aletta?" tanya Saga.

"Serius Om," tegas Glend.

"Oke, kalo gitu Om restuin."

"Se-serius Om?" tanya Glend menatap tak percaya Saga.

"Iya, Om sama Tante nge-restuin kalian pacaran asalkan kalian gak lupa tanggung jawab kalian sebagai pelajar," tutur Saga.

"Alhamdulillah, Makas---"

"Eh tunggu dulu! Enak aja maen setuju-setuju gitu aja, Aletta aja belum jawab mau apa enggak," potong Varo. Aletta yang merasa namanya di panggil pun langsung menatap sang kakak.

"Emang Aletta mau pacaran sama Glend?" tanya Varo kepada Adiknya.

"Ya mau lah bang, siapa sih yang gak mau pacaran sama Glend? Glend kan ganteng terus baik lagi," jawab Aletta polos. Varo menatap tak percaya adiknya, bisa-bisanya Aletta menjawab pertanyaannya dengan sepolos itu.

"Dih gantengan juga Abang kali, dia mah gak ada apa-apanya di bandingkan Abang yang mirip sama Justin Bieber," ucap Varo merapihkan rambutnya.

"Justin Bieber apaan? Mirip kang cilok aja bangga," ejek Aletta. Varo mendengus kesal mendengarnya.

"Aletta suka sama Glend?" tanya Varo balik ke topik sebelumnya.

"Suka," jawab Aletta malu-malu

"sayang sama Glend?" Varo semakin menjadi-jadi untuk menggoda Aletta saat melihat pipi adiknya tiba-tiba memerah malu.

"Sayang."

"Cinta gak?"

"Cin--- ihhh Abang." muka Aletta bersemu malu, bahkan Aletta menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan karena saking malunya.

Glend yang mendengarnya tersenyum senang, dia tidak menyangka jika Aletta akan berkata seperti itu. Coba aja kalo dia gak gengsi-an mungkin mereka udah pacaran dari dulu, malah dia udah sering main ke rumah Aletta dan deket sama keluarga Aletta.

"Jadi? Kita pacaran nih?" tanya Glend memastikan. Aletta mengangguk malu sebagai jawaban.

"Alhamdulillah. Mama Glend dapet calon mantu buat Mama!!" teriak Glend karena saking bahagianya. Saga dan Daniah tertawa mendengar teriakan Glend barusan, tapi tidak dengan Varo. Pria tersebut masih tidak terima jika adiknya punya pacar.

Karena menurut Varo adiknya masih terlalu kecil dan lugu untuk pacaran, dia takut Glend menyakiti Aletta di kemudian hari. Maka dari itu Varo berjanji pada dirinya sendiri jika Glend berani melukai adiknya maka ia akan menghajar Glend habis-habisan, sekecil apapun itu!

"Cieee pacaran." Saga menggoda sang anak dan itu berhasil, buktinya Aletta menyembunyikan wajahnya di lengan sang Mama tercinta.

"Inget ya Glend, Om gak mau liat Aletta nangis atau sakit hati gara-gara kamu! Kalau sampai itu terjadi Om gak akan segan-segan buat ngehajar kamu!" tegas Saga.

"Siap Om!"

Saga tersenyum menatap Glend, dia bisa melihat keseriusan di mata pria tersebut. Saga berharap jika Glend tidak akan mengecewakan anak perempuan satu-satunya.

"Baru pertama ketemu aja udah minta restu pacaran, apalagi pertemuan kedua. Mau minta lamaran kali ya? Atau minta langsung di nikahin?" timpal Varo.

"Hehe enggak kok bang, lamarannya nanti aja kalo udah lulus sekolah. Biar bisa langsung nikah gitu," ucap Glend terkekeh pelan.

"Etdah bocah, di kasih hati minta jantung." Varo memutar bola mata malas, sedangkan Glend hanya menyengir tanpa dosa.

*****

Gimana part ini? Feelnya dapet gak? Semoga dapet ya🙈
.
Duh makin kesini kok makin gak nyambung ya ceritanya🙈☹️ di maklumi aja ya, aku masih terlalu amatir🙏😁
Hati-hati typo bertebaran!!
.
Di persilahkan jika ingin memberi krisar
Seperti biasa jangan lupa vote dan komen, sekalian follow akun ku😉😂

Tbc.

GLETTA  (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora