03| First Talk

325 59 8
                                    

Selama setengah jam obrolan antara Hyunjin, Shuhua dan Giselle disela beberapa kali oleh kedatangan anggota kelompok yang lain. Seperti munculnya dua adik kelas mereka, Chenle dan Chaeryeong yang datang bersama. Lalu Hyunjin (cewek) yang disusul oleh Heejin lima menit kemudian―kedua gadis cantik itu juga adalah teman sekelas Shuhua dan Giselle. Bukan sekadar kebetulan Shuhua, Renjun, Giselle, Hyunjin dan Heejin yang merupakan teman sekelas bisa terkumpul dalam kelompok yang sama. Kelima siswa itu adalah penghuni kelas 11 IPA 1 yang dikenal seantero angkatan sebagai kelas yang egois dan kemaruk. Hampir semua posisi dan kegiatan penting di sekolah dijajah oleh 90% penghuni kelas 11 IPA 1, termasuk di dalamnya OSIS, MPK, dan kegiatan ekstrakulikuler. Lebih dari setengah jumlah penghuni kelas mereka kini menjadi bagian dari anggota OSIS dan MPK periode yang baru, makanya probabilitas saling bertemu teman sekelas dalam kelompok LDKS pun semakin besar.

Jeongin yang juga dari kelas 10 seperti Chenle dan Chaeryeong, datang setelah selang 15 menit dari Heejin. Dan terakhir diikuti oleh Felix yang datang dengan tangan penuh jajanan untuk manusia-manusia tidak tahu diri di kelompoknya yang hanya tahu makan. Selama setengah jam berikutnya diisi oleh perkenalan resmi untuk yang belum saling kenal dan perbincangan ringan antar kesembilan anggota kelompok LDKS tersebut. Hari ini juga sekaligus sebagai tatap muka perdana semenjak dua minggu yang lalu mereka mulai disatukan dalam satu kelompok. Selama dua minggu belakangan mereka hanya saling berkomunikasi lewat chat grup dan selebihnya sebatas saling menyapa ketika tidak sengaja berpapasan di sekolah.

Kesempatan berkumpul baru terlaksana sebab mereka semua harus melewati beratnya masa ujian akhir semester ganjil selama seminggu belakangan. Selepas dari masa ujian bukan berarti mereka bisa bersantai dan menikmati liburan semester selama satu minggu. Sebagai anggota OSIS dan MPK yang berhasil lolos seleksi pada periode ini, mereka harus berlapang dada waktu liburan yang berharga terganggu oleh pelaksanaan LDKS yang sudah di depan mata, tepatnya dua hari lagi.

"Udah lengkap nih, kita mulai aja gimana?" tanya Hyunjin menyela obrolan teman-temannya. Berkumpulnya mereka di sana bukan semata untuk saling mengenal dan bertatap muka. Mereka telah diberikan beberapa tugas kecil yang harus diselesaikan sebelum hari LDKS tiba.

"Lah, lah, tunggu! Perasaan gue masih kurang satu biji deh." Shuhua menyela dengan cepat, tangannya terangkat ke depan seakan menyuruh teman-temannya untuk tidak berbicara dulu.

"Makanya gue bilangin kan rajin baca grup." Giselle berdecak jengkel ingin rasanya ia membuang ponsel milik Shuhua. Percuma dibeli mahal-mahal tapi tidak ada gunanya.

"Males," jawab Shuhua masa bodoh. Ia butuh jawaban, bukan teguran dari Giselle.

"Renjun sibuk ngurusin anak padus sama lukis katanya mau ada lomba. Renjun bilang kalo urusannya cepet kelar bakal disempet-sempetin ke sini." Suara Felix ikut menimbrung untuk memberi penjelasan pada Shuhua.

"Heh kok seenaknya aja!"

"Udah deh, Sha. Gak usah ngegas sakit kuping gue. Lagian Renjun udah bilang di grup dari tadi dan kita gak ada yang keberatan. Lo telat kalo mau protes sekarang." Heejin yang duduk menempel di samping Shuhua lanjut menjelaskan sembari mengusap telinganya yang menjadi korban kekerasan verbal dari ledakan protes Shuhua.

"Terserah. Pokoknya gue gak terima."

🦊🐺🦊🐺

"Jin, gue sebagai tamu gak dikasih minum nih?" Shuhua melepas ponsel di tangannya dan memandang Hyunjin yang sedang duduk lesehan bersandar di dinding kamarnya dengan Felix dan Jeongin yang duduk mengapitnya di sisi kanan dan kiri. Hyunjin, Felix dan Jeongin yang tadinya sedang fokus pada laptop di pangkuan Hyunjin untuk mendesain tampilan ID card kelompok mereka, kompak menoleh ke arah Shuhua. Bisa dilihat di sisi sebelah ada Shuhua yang sedang duduk melingkar bersama Hyunjin (cewek), Giselle dan Heejin, mereka nampak sedang mendulang dosa dengan ghibah berjamaah. Sementara dua anggota kelompok mereka yang lain, Chenle dan Chaeryeong sedang ditugaskan pergi membeli ID card holder. Begitulah kerja kelompok sesungguhnya, ada yang berkerja dan ada yang berkelompok entah melakukan sesuatu yang pastinya tidak berfaedah.

NIGGLE ❝RENJUN SHUHUA❞ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang