METANOIA LEVELER (Perjalanan para Leveler)

Kelahiran Sang Seth

Hai, aku Arslanoir. Narator dari kisah ini. Sekarang kalian akan membaca babak kedua dari epik panjang petualangan para leveler. Melalui chapter berjudul...

"Kelahiran Sang Seth."

Siapa itu? Atau... apakah itu? Temukanlah jawabannya dan... selamat menikmati.

+++

Wirya dan Luke membelalakkan kedua mata mereka. Ketika menatap rupa yang nyaris tak bisa diterima oleh akal sehat di hadapannya. Luke membungkukkan tubuh untuk menurunkan tubuh Wirya. Sosok pria putih itu kini seolah dapat ditatap jelas bak berada di pelupuk mata mereka sendiri. Meski sebenarnya berada cukup jauh.

Seperti tak ada dimensi ruang dan waktu di sana saat itu.

"O jordens indbyggere! (Wahai penduduk Bumi!)" serunya kepada semua orang di tempat itu. Yang tak bisa bergerak maupun berucap sepatah kata pun. "Mit navn er Tús Rud ar bith agus Athbhreithe. Fra nu af vil I alle lytte til hvad jeg siger. For at overleve på dette sted (namaku adalah Tús Rud ar bith agus Athbhreithe. Mulai saat ini kalian semua akan mendengarkan apa yang aku ucapkan. Demi bisa bertahan di tempat ini)," buka-Nya.

"H-H-Hvem e-e-er d-du...? (S-S-Si-i-iapa k-k-kau...?)"

Tús Rud ar bith agus Athbhreithe langsung menoleh ke arah pria lancang yang berani memotong penjelasannya. "Sir, din hals vil have den samme skæbne som den persons arm. Indtil jeg våger at lave en lyd igen (Tuan, tenggorokanmu akan bernasib sama seperti lengan orang itu. Sampai berani mengeluarkan suara lagi)," peringatnya. Ia menunjuk ke arah pria yang tadi nekat menarik pakaiannya. Yang kondisi tangannya sudah... sangat mengenaskan.

Pria itu pun menundukkan wajah. Diikuti oleh orang-orang di sekitar. Sampai ke Wirya dan juga Luke. Semua orang di sana menundukkan wajah mereka. Demi mendengarkan satu-satunya "entitas" yang berhak berbicara di sana saat itu.

Entah makhluk apa dia. Dan tempat macam apa ini. Semua orang sadar maupun tidak sadar membuat kesepakatan tak tertulis bahwa diam dan patuh. Akan menjadi satu-satunya hal paling baik yang bisa mereka lakukan. Setidaknya sampai menemukan cara keluar dari tempat antah berantah. Di mana kekuatan "telekinesis" eksis ini.

Di saat Luke berpiki, t-tangannya benar-benar terpuntir sendiri. Makhluk macam apa dia sebenarnya? Penyihir? Mentalis? Telekinesis? Ilmuwan? Mutan? Alien? Peri? Apa? Atau jangan-jangan ini semacam uji coba wahana suatu theme park? Ahh... aku sudah gila. Theme park macam apa juga yang berani menghancurkan lengan seorang manusia? Tapi, jangan-jangan itu efek CGI? Luke bodoh! CGI macam apa yang bisa muncul di hadapan mata secara langsung seperti itu, hah? CGI macam apa? Skala Kardashev makhluk planet ini belum cukup tinggi untuk melakukan hal berbau fiksi ilmiah seperti itu. Demi Tuhan, Luke, kau harus segera melakukan observasi pada semua hal yang terjadi. Dan secepat mungkin menemukan cara keluar dari tempat ini. Atau paling tidak mencari cara untuk berhubungan dengan dunia luar. Berpikir, Lucas! Berpikirlah! Peras kemamuan berpikirmu! Gunakan otakmu!