1. Murid Comeback

94 55 16
                                    


Dingin, bukan berarti tak bisa merasakan rasa
- Arga -

---

Semilir angin pagi yang sangat sejuk, bukannya memberi semangat tapi malah memberi kenyamanan di atas tempat tidur. Ya, salah satunya lelaki ini. Yang entah sudah berapa kali dibangunkan tapi tetap mempertahankan posisi lelapnya.

"Ghatan.. Bangun sayang, liat jam berapa sekarang?". Kata seorang perempuan dengan lemah lembut.

"Hem, bentar lagi bun". Suara serak sang anak menyaut panggilan bundanya.

Entah yang keberapa kali bundanya Gathan berusaha membangunkan putra tercintanya ini. Padahal ini sudah jam 6, tapi mengapa anak nya sangat lelet. Apa ia tidak takut terlambat?

Sudah menyerah, akhirnya Rissa alias bunda Ghatan bergantian dengan suaminya untuk membangunkan sang anak.

Tokk tokk

"Ghatan!". Tegas sang ayah.

"Hmmm". Tak ingin banyak membalas karena ia masih mengantuk

"ARGATHAN VIENDRA ARDANA!". 

"Ck! Iya yah. Gathan bangun". Dengan malasnya, ia harua melangkah kan kakinya untuk beranjak ke kamar mandi.

•••

"Kamu ini gimana sih! Kemarin maksa maksa minta balik ke sekolah itu lagi, udah dikabulin malah males malesan. Kamu denger gak Gathan?!". Panjanh lebar kata si Bunda.

"Apa bun? Gathan lagi makan". Ucap Arga asal

"Ih nyebelin deh kaya ayah kamu". Sontak sang kepala keluarga itu langsung menengok karena ucapan istrinya itu.

"Kenapa aku? Hm?". Ucap Allan dingin namun menggoda.

Kenalkan namanya Allan Ardana, seorang pemimpin Ardana's Group. Seorang suami dari Rissa Difa Ardana. Sifat dinginnya menurun pada sang anak, tapi jika dengan keluarga mereka bisa lebih hangat, alias  tidak terlalu irit bicara. Wibawa nya sangat tinggi. Kemampuan otaknya pun di atas rata rata, buktinya sekarang Ardana's Group menjadi yang tertinggi di bidangnya.

"Kalau besok kamu masih malas malasan, ayah kirim kamu ke Jerman lagi!". Ucap Allan sedikit mengancam anaknya.

"Ngga yah, cukup 6 bulan disana. Gathan gak mau lagi". Tolak Ghatan.

"Oke bagus, motor kamu ayah kembalikan"

Happp

Tangkapan yang mulus dari Gathan saat ayahnya melemparkan kunci motornya.

Setelah 6 bulan di Jerman, akhirnya ia dibebaskan untuk membawa motor kesayangannya yaitu motor Ducati Superleggera V4 R. Luar biasa bukan? Padahal itu motor limited edition, tapi ia bisa memilikinya. Maklum lah, anak sultan wkkw.

•••

SMA RAJAWALI

Sudah lama ia tidak melihat sekolahnya ini. Dengan senangnya, ia memasuki gerbang dan menuju parkiran belakang yang disediakan ayahnya untuk dirinya. Ini memang sekolah milik Ardana's group, kakek nya yang membangun sekolah ini dan dikelola oleh ayah Gathan. Disana terlihat beberapa kendaraan yang pastinya ia kenal itu milik siapa.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 8, maka sekolah terlihat sepi. Hanya beberapa guru saja yanh terlihat seliweran kesana kemari. Tak ada yang berubah dari SMA ini, pikirnya. Kaki nya melangkah ringan menuju ruang kepala sekolah.

Tokk tokk

"Masuk"

"Hallo tan"

"Heh kamu telat 1 jam Gathan". Ucap sang tante yang menjabat kepala sekolah, ia adalah istri dari adik ayahnya.

"Hehe maaf tan, kelas Gathan dimana?". Tanya lelaki ini.

"Kamu pasti mau sekelas sama mereka kan?"

"Pastinya tan". Ucapnya dengan senyum merekah.

"XI MIPA 2. Jangan salah jalan sayang, kelas nya pindah di sebrang sini tepat dekat ujung toilet"

"Oke tante, makasih"

Setelah sampai di kelas tujuannya, ia tak heran kelas yang ia dapat selalu berisik dan heboh. Mungkin hari ini sedang jamkos, makanya mereka sangat bising.

Ceklekk

Gathan membuka pintu kelas, semua terkejut. Menatap tak percaya siapa orang yang dihadapannya ini.

"Anjing Arga, gue kangen bego!". Teriak salah satu lelaki memecah keheningan.

"Lu kesini gak bilang bilang anjim"

"Gilaa! Boss kita comeback guys"

"Uhuy si boss dermawan balik lagi. Traktir ya boss"

Seperti itulah, teriakan histeris dari teman temannya. Sudah biasa mereka seperti itu. Arga sangat senang, tapi yang di tampilkan hanya ekspresi datarnya saja. Yup! Arga! Yang diperbolehkan memanggil 'Gathan' hanyalah keluarganya. Jika diluaran, ia dipanggil Arga.

"Eh eh itu si Argathan ya"

"Omaygatt, meleleh gue! Dia ganteng bangett"

"Mimpi apa gue bisa sekelas ama dia"

"Jomblo gak sayang?"

Dih, itulah pekikan cabe cabean dikelasnya. Ia tidak menanggapi nya sedikit pun. Arga langsung berbaur dengan teman lamanya itu.

Aneh bukan? Seorang murid pindahan di tahun ajaran baru tapi sudah dikenal banyak orang. Sebenarnya dia bukan murid pindahan, tapi murid comeback! Dulu, pada saat kelas X di SMA ini, ia hanya jalani sekitar 1 semester. 

Ia tiba tiba diminta ayahnya pindah ke Jerman bersama Opa dan Oma nya dengan alasan 'keselamatan dirinya'. Memang hal apa yang mengancam dia selama ini? Ah entahlah yang penting ia sudah mendapat gelarnya lagi menjadi Ketua 'The Revix'. Sebuah geng yang turun temurun ada di SMA itu, mungkin saat ini ia masuk generasi ke - 8.

Ingin banyak mendengarkan ocehan temannya, namun sayang tiba tiba seorang guru masuk dan mulai mengajar di kelasnya.

"Maaf saya terlambat, mari kita mulai dengan perkenalan diri. Karena mungkin masih banyak yang belum saling mengenal. Oh iya, dan selamat datang di tahun ajaran baru, saya Tina wali kelas kalian di kelas XI MIPA 2 ini."

Yasudah lah. Bagaimana lagi.

Sorry kalau ada typo hhe:)
20/03/21

ARE COLDWhere stories live. Discover now