4. Kotak itu

33 22 9
                                    

Lo hal yang gue perjuangin, karena semua tentang lo adalah rahasia
-Arga-

"Woii Nata". Panggil Kenan di depan kamar Nata

"Kaaa anjir lo yaa". Ucap Refan yang ikut ikutan Kenan berada di depan pintu kamar Nata.

Tokkk tokk tokk

"Ih lama banget sih dia". Kata Refan memberengut.

"Nat, buruan kita udah lapar!". Ucap Kenan tak sabar lagi.

Tokk tokk tokk

Srett (suara pintu dibuka)

"Suruh siapa nunggu gue!". Ucap Nata menanggapi kedua lelaki itu.

"Ya kan kita sodara lo, masa makan duluan".

"Kita tuh berkorban buat lo"

"Kita tuh nahan lapar kak"

"Udah lah percuma Pan, diamah es. Gak akan menanggapi"

Seperti itulah ocehan Refan dan Kenan sepanjang jalan selama mereka menuju ruang makan dan hanya diabaikan oleh Nata.

"Mami papi kapan balik?". Tanya Nata memulai percakapan di meja makan.

"Dih tumben mulai duluan". Sambar Refan.

"Lusa adek adek kuu, mami papi pulangggg". Jawab Kenan bersemangat.

"Yuhuuu! Oleh - olehhh yesss". Teriak Refan norak.

"Norak anjing!". Sarkas Kenan pada sang kakak tertuanya.

"Gue bilangin ke mami papi ya, kalo oleh - oleh mereka gak penting buat lo". Ancam Refan

"G-gak gitu Pan..". Balas Kenan terbata bata.

"Alahhh gue bilangin!". Ancam Refan sekali lagi.

"Jangan! Jangan! Gue gak maksud. Lo jangan ngomong ya!!". Pinta Kenan.

"Uang tutup mulutnya?". Ucap Refan yang langsung membuat Kenan geram, mau bagaimana lagi, Kenan harus turut. Kalau tidak bisa bisa ia dilaporkan ke mami papi dengan tuduhan yang tidak tidak.

Di SMA Angkasa
Terlihat seorang laki laki gagah dengan motor sebagai senderannya tengah menunggu seseorang. Sepuluh menit berlalu waktunya terbuang untuk menunggu seseorang itu.

Brumm brummm

Nampaknya, yang ditunggu lelaki ini adalah seorang gadis yang baru datang diparkiran ini. Perempuan dengan baju yang rapi, namun tanpa dasi dan tanpa sabuk. Sangat cantik.

"Gue ada berita!". Ucap laki - laki itu terburu - buru pada seseorang di hadapannya.

Laki - laki itu menarik sang gadis ke belakang sekolah. Tempat yang paling sepi dan jarang didatangi murid lainnya.

"Ketua The Revix udah balik!". Kata Bara dengan nafas memburu.

Nata yang berusaha mencerna ucapan Bara tadi hanya menjaeab dengan keeutan dahi saja, yang artinya ia sedang berfikir dan heran.

"Tunggu mereka yang mulai". Jawab Nata sembari berlalu menuju kelas.

•••

Segerombolan anak muda yang nampaknya sedang bersenda gurau ini, adalah segerombolan anak yang bolos dari sekolahnya.

Bukan bolos untuk berpacaran atau tawuran. Ini memang sudah kebiasaan mereka sejak dulu, yaitu membolos di markas. Bukan markas, tapi bisa dibilang basecamp. Atau sama saja?

Arga yang juga berada disana sedang terfokus pada benda yang ia pegang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Arga yang juga berada disana sedang terfokus pada benda yang ia pegang. Sebuah kotak.

"Om, Gi. Arga pasti temuin orang itu!". Ucapnya sembari mencengkram kotak itu dengan keras.

"Sebentar lagi, semua bakal terbongkar!". Ucapnya merendah ketika melihat isi kotak itu.

Arga tidak berkumpul bersama yang lain, ia sedang berada di kamar basecampnya itu. Hanya anggota intilah yang memiliki kamar pribadi di basecamp ini.

Malas untuk melanjutkan melihat lihat isi kotak itu, Arga pun mulai merebahkan dirinya di kasur kamar yang didominasi warna putih itu.

Malas untuk melanjutkan melihat lihat isi kotak itu, Arga pun mulai merebahkan dirinya di kasur kamar yang didominasi warna putih itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa ia sudah masuk ke alam mimpi hingga mimpinya buyar akibat suara ketukan pintu.

Tokk tokk tokk

"Ar, ada yang penting Ar"

Tokk tokk

"Sabar anjing". Geram Arga yang masih mengumpulkan nyawanya di kasur.

Srett (suara pintu dibuka)

"Hm?". Tanya Arga sambil mengusap mukanya sendiri dengan kasar

"Kita ke depan dulu". Ucap Tara, wakil The Revix.

Duduk di kursi depan kolam renang, membuat suasana tenang untuk mereka.

"Kabar lo balik lagi ke The Revix udah nyebar ke anak Rassvator Ar, lo mau gimana?". Papar Tara dengan hati - hati.

"Info darimana lo?". Ucap Arga mulai serius dengan perbincangan ini.

"Ada yang nguping omongan si Nata ama si Bara tadi pagi, mata - mata kita yang nguntit mereka".

"Hmm". Jawab Arga seperti sedang berfikir keras.

"Lo yakin dia Ar?". Tanya Tara penuh tanda tanya.

"Gue yakin, gue liat barang itu! Barang yang sama, yang ada di dalam kotak itu!." Jawab Arga dengan panjang dan tatapan penuh arti memandang ke depan.

Memang seperti itulah Arga, tidak akan terlalu dingin pada seseorang yang dekat dengannya. Contohnya Tara, mereka sudah berteman sejak SMP.

30/03/2021

ARE COLDWhere stories live. Discover now