Plester [ Colon! Sutopuri x female! Reader ]

221 21 0
                                    


Title: Plester
Pair:  Colon x Reader
Author: ika Rahmawati (Ika-nee)
Genre: tebak sendiri deh

.

[ p/s : cuman mau bilang dia salah satu Sutopuri kalau ika-nee ngk salah ya, kalau bukan kasih tau ika-nee ^^ ]

.

Kamu kini tengah berjalan menuju ke kelasmu, sekolah mu kini masih sepi karena masih terlalu pagi untuk para murid yang lain untuk datang.

Namun kamu berbeda karena ini bagian mu piket hari ini, biasanya kamu datang bersama teman-teman mu Senra yang merupakan teman sekelasmu namun anak itu terkena demam tinggi. Dan terpaksa kamu sendirian sekarang ini.

Grep!!

Kamu mengeser pintu kelas dan matamu menatap sosok pemuda berambut biru laut yang sudah berada di kelas ini.

Kamu mengerjap mata melihat sosok pemuda berambut biru itu yang paling pendiam di kelasmu.

'Sepertinya, Colon-san datang lebih awal ya..'gumammu yang melangkah kakimu masuk ke dalam kelas.

Kamu meletakkan tasmu dan mulai mencari alat kebersihan untuk membersihkan kelas mu.

Namun langkahmu terhenti saat sosok pemuda berambut biru itu kini berada di depan mu saat ini.

"Uhm.., ano Colon-san.."tanyaku dengan canggung melihat sosok pemuda berambut biru itu menatapmu dengan datar.

'... Kenapa anak ini menatapku begini' innermu

Pemuda itu menatapmu dengan berkerut pelan membuat mu sedikit merasa tidak nyaman.

"... Kamu" jawab pemuda itu

"Y, ya.."balas mu dengan canggung.

Pemuda itu mengahlikan pandangannya.

"Bisa menolong ku hari ini.." ucap pemuda itu padamu, membuat mu mengerjap mata tak percaya.

"E, eh.." seruku dengan kaget.

.

"Jadi kamu di minta membawa peta sama Sensei ya.."tanyamu pada pemuda di sebelahmu.

"Um.."jawab pemuda itu yang kini mencari peta, ya kalian berdua berada perpustakaan untuk mencari peta.

"Sepertinya tidak ada di sini.."gumammu yang tengah mencari peta tersebut, manikmu menatap berapa tumpukan peta berada di atas rak yang paling atas.

Kamu menarik lengan baju pemuda bersurai biru itu.

"Apa.."tanya pemuda itu dengan heran.

"Itu di sana.."jawabmu sambil menunjuk sesuatu di rak atas.

"Lumayan tinggi juga.."komentar pemuda itu dengan suara datar.

"Kalau begitu aku mencari tangga dulu, atau tidak bangku.."katamu

Pemuda itu menatap mu dari kejauhan. Kamu membawa bangku dan meletakkan nya.

"Biar aku saja yang mengambil nya.."katamu pada pemuda itu.

"Tidak, tanganmu tidak akan sampai.."tolaknya yang menaiki bangku itu membuat mu mengembukan pipinya kesal.

'Maksudnya aku ini pendek Huhh' batinmu dengan kesal.

"Kamu hanya perlu memengangi bangkunya.., S/n"ucap pemuda itu yang memanggil nama belakang mu.

"Haaah.., baiklah.."jawabmu yang mengiyakan ucapan Pemuda bersurai biru itu.

Kamu memengangi bangku yang di naiki oleh pemuda bersurai biru laut yang bernama, Colon itu.

Kamu melihat Colon yang mengambil barang kalian cari akhirnya ketemu.

"Apa kamu sudah menemukan nya.."tanyamu pada Colon.

Colon menoleh ke arah mu.

"... Iya, ini" jawab Colon yang memperlihatkan benda yang kalian cari.

Kamu yang melihat itu mengangguk kepala. "Baguslah kalau begitu.."balasmu sambil tersenyum kecil.

Saat kalian berdua kembali dari perpustakaan membuatmu bertanya-tanya kenapa pemuda seperti Colon itu mencari peta?!

"Anoo.., Colon-san boleh aku bertanya sesuatu padamu.."tanyamu padanya.

"Apa?"jawab Colon dengan heran.

"Kenapa kamu mencari peta itu.."katamu sambil menujuk ke peta yang dipegang kalian berdua.

"Oh, ini aku di suruh Sensei membawanya untuk pelajaran sejarah nanti.."balas Colon dengan datar. "Kamu tidak tau.."lanjut Colon lagi.

Kamu mengeleng dengan polos membuat Colon menghela nafas pelan. "Eh, memangnya sekarang pelajaran sejarah ya.."tanyamu dengan bingung.

"Tentu.."jawab Colon lagi.

Kalian berdua kembali berjalan menuju ke kelas kalian, namun naas kamu terdorong oleh seseorang hingga tubuhmu terjatuh.

"Ah, maafkan aku.."ucap seseorang yang telah menabrak mu hingga terjatuh.

Kamu yang di tabrak hanya meringgis pelan lalu tersenyum mengabaikan dahimu yang terluka.

"Ah, tidak masalah.. aku baik-baik saja.."jawabmu sambil mengibaskan tanganmu. "Hei, lain kali hati-hati kalau berlari.."tegur Colon kepada si penabrak itu.

Si pelaku yang mendengarnya membeku lalu membungkuk badan ke arahmu setelah itu dia pergi meninggalkan kalian berdua.

"Colon-san, seharusnya kamu tidak perlu mengatakan itu.. itu semua salahku.."katamu padanya yang  mengambil berapa peta yang sempat terjatuh. "Tidak, itu sudah salahnya seharusnya koridor sekolah bukanlah tempat untuk bermain-main.."balas Colon padamu.

Kamu mengedip mata.

'Ini pertama kali nya, Colon-san berkata sepanjang itu..'batinmu

Kamu menghela nafas pasrah apa yang Colon katakan padamu. "Terserah, Colon-san.."kata mu dengan lelah.

"S/n..., Apa kamu baik-baik saja kamu tampak terluka.."kata Colon padamu.

"Ah, kamu benar.."tanyamu saat melihat lenganmu terluka. "Mungkin sedikit tergores barusan.."balasmu sambil bergumam.

"Begitu ya.."ucap Colon padamu.

"Perlihatkan lukamu.."lanjutnya lagi padamu, membuat mu menatapnya membuat dirimu tampak terkejut.

Colon menatap mu dengan cemberut apa lagi dia sudah membuka sebuah plester, dan kenapa wajahnya tampak memerah.

"Ini.."jawabmu sambil menujuk lukamu.

Colon menempelkan plester itu ke lukamu berharap kamu baik-baik saja.

"Eh, ini kan seperti punyaku yang ku berikan padamu waktu itu.."katamu yang melihat plester yang kini tertempel di lenganmu.

"Memangnya iya.." balas Colon sambil menatapmu.

Char x Reader [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang