18. Age of Youth

814 59 14
                                    



Sera :

Zhang, ini aku Park Sera.

Zhang :

Yes baby. Aku tidak kabur. 

Kau perlu sesuatu?

Sera :

Tidak.

Hanya ingin mengetesmu.

Zhang :

Sera maafkan aku.

Sera :

Berhenti meminta maaf.

Kapan kita bisa bertemu lagi?

Zhang :

Besok aku akan menjemputmu sekolah, bagaimana?

Sera :

Seoul Artistik School, 

jemput aku pukul dua siang Zhang.

Zhang :

Siap baby.

Omong-omong aku lebih tua darimu.

Sera :

Lalu?

Zhang :

Sepertinya kau harus memperbaiki sopan santunmu:))

Sera :

Kau cerewet sama seperti Daddy-ku :D

Zhang :

Aku jadi penasaran dan ingin bertemu dengannya.

Sera :

Jangan, Daddy-ku galak nanti kau akan mengompol dicelana jika dia memarahimu Zhang.

Zhang :

Sera, kau benar-benar menggemaskan ^o^

Aku tidak sabar bertemu denganmu lagi.

Sera :

.............................


"Daddy? Ada apa?" Sera memperbaiki duduknya. Tadi ia bebaring dan asyik mengirim pesan dengan Zhang. Tanpa sadar Daddy-nya sudah memperhatikan gerak-gerik putrinya itu.

Meskipun tidak melihat pesannya secara langsung, Loey tahu bahwa putrinya sedang berbalas pesan dengan laki-laki. Dari ekspresi Sera sudah begitu terlihat.

"Sudah baikan?" tanya Loey.

"Ya. Sudah tidak terlalu pusing lagi."

"Makan siang dulu, nenek dan kakek datang."

"Oh benarkah? Yeayyyy.. Dad turun dulu, setelah ini aku akan menyusul."

"Sera.."

"Ya Dad?"

"Tidakkah ada yang ingin kau katakan?"

"Maaf Dad karena pulang larut malam dan membuat Mami khawatir."

"Good. Cepat bersiap-siap, Dad tunggu dibawah."

Sera mengangguk. Debaran jantungnya coba ia normalkan lagi. Ia benar-benar takut dengan feromon Loey yang mengerikan. Daddy-nya itu berubah menjadi galak setelah Sera dewasa.

Seingat Sera, dulu Loey begitu memanjakannya. Tapi sekarang, ya begitulah. Overprotektif.



Loey's Wife Struggles (Republish)Where stories live. Discover now