Jangan lakukan ini, bila kamu ingin gampang disukai orang lain.
1. Melupakan nama seseorang. Orang-orang kadang suka lupa nama tapi hapal muka, padahal ini salah. Kalau kamu mau lebih disukai seseorang, ingat nama dia, bukan wajah (atau lebih baik ingat keduanya). Mengapa? Karena nama butuh usaha untuk diingat dan proses berpikirnya lebih sulit dibandingkan dengan wajah.
Mengingat wajah seseorang hanya melibatkan recognition memory dimana otak tidak perlu berusaha untuk berpikir dari "nol" sehingga sangat mudah untuk berkata, "Iya, saya kayaknya kenal dengan wajahnya." Recognition memory sifatnya otomatis dan tidak memerlukan proses berpikir yang sulit.
Mengingat nama seseorang perlu usaha yang lebih, seperti mengubur harta karun yang sekarang kamu tidak tahu dimana letaknya berada, orang-orang akan sangat suka jika kamu mengingat nama mereka karena nama punya nilai informasi yang berharga bagi mereka.
2. Terlalu cepat merespon [Apalagi memotong] Dalam sebuah percakapan, jangan suka terlalu cepat memberikan jawaban ataupun merespon pernyataan. Usahakan dengar pembicaraan lawan bicara hingga selesai, lalu beri jeda beberapa detik atau menit sebelum merespon.
Dengan begitu, kita memperlihatkan bahwa kita sejak tadi sedang mendengar dia dan pikiran kita sedang fokus kepada dia. Kadang orang suka dengan cepat langsung memberikan respon, karena di saat lawan bicara sedang berbicara, otak si pendengar tidak fokus kepada si lawan bicara melainkan lebih fokus untuk memikirkan jawaban apa yang harus dilontarkan setelah ini. Dengar dulu pembicaraan mereka, kamu bisa berpikir setelah mereka selesai berbicara.
3. Terlalu tertutup. Orang suka dengan keterbukaan. Jika kamu memberi satu rahasia dari diri kamu, maka saya juga akan memberikan satu rahasia dari diri saya. Sama-sama terbuka buat orang jadi lebih percaya dengan kita. Tetapi terlalu terbuka juga kadang buat orang jadi tidak merasa nyaman dan menganggap kita terlalu narsistik. Terlalu tertutup buat orang merasa tidak percaya dengan diri kita, seolah kita sedang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui oleh dia dan itu akan merusak harmoni dari sebuah hubungan.
4. Suka memberikan nasihat atau saran.
Jika seseorang datang kepadamu untuk menceritakan keluh kesah dia, jangan buru-buru untuk memberikan nasihat kepadanya karena itu belum tentu hal sedang dia butuhkan saat ini. Dia hanya ingin didengar, itu saja. Lain halnya jika dia memang meminta saran atau solusi dari kamu. Satu hal lagi, selama dia sedang mengutarakan keluh kesah (baca: curhat), ingat poin kedua tadi, jangan suka cepat merespon.
Suka membanding-bandingkan. Seseorang sedang bercerita mengenai beban hidup yang dia sedang hadapi, lalu kamu merespon dengan membandingkan beban hidup yang lebih berat yang sedang kamu jalani. Jangan pernah lakukan itu. Cobalah untuk mendengar, tanpa perlu membanding-bandingkan cerita dia dan ceritamu, ataupun cerita orang lain.
Dalam sebuah percakapan, khususnya jika ini masuk ke dalam "sesi curhat". Orang yang sedang mengutarakan curhatannya itu lebih suka menjadi fokus dari pembicaraan. Kalau kamu berusaha membandingkan-bandingkan beban hidup atau ceritanya dengan cerita lain maka kamu sama saja telah membelokkan fokus pembicaraan ataupun pokok masalah kepada subyek lain. Jangan pernah lakukan itu, jika kamu ingin disukai banyak orang.
. . .
Oiya, Kalau bukan sesi curhat pun jangan memberi saran tanpa diminta. Kecuali kamu merasa berhak. Mungkin kamu orang terdekatnya. Atau mungkin kamu dirugikan atas tindakan dia. Kalo kayak gitu boleh² aja. Bahkan bisa jadi wajib.
Kalau kamu bukan siapa-siapanya. Terlebih, nggak begitu tau masalahnya apa. Tau-tau ngasih saran (Apalagi ngomongnya lebih menjurus ke menghakimi) itu nggak banget, sih.
Kalaupun mau menasehati atau mengingatkan, ingat guys semua itu ada adabnya. Kalo cara kalian menyampaikannya kurang baik, juga nggak bakal nyampe ke hati.
____🐿🐿🐿____
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
