09

2.5K 373 13
                                    

"Satoru, kenapa melamun?" ucap Yuuji sedikit menengadahkan kepalanya menatap sang kekasih yang berdiri tepat dibelakangnya

Tangan kekar itu mulai melingkar di pinggang Yuuji, membuat sang empu jadi memberhentikan aktifitas mencuci piringnya

"Ada apa?" Yuuji membalikkan badannya membiarkan sang kekasih memeluk tubuh itu

"Kamu masih menerimaku" Satoru membenamkan kepala putihnya di ceruk leher pemuda itu, "Aku tidak bisa mendeskripsikan betapa bahagianya diriku ini"

Tangan mungil Yuuji mulai membelai helaian rambut putih tersebut, senyuman tipis terlukis di bibir tipisnya

"Aku tidak pernah berbohong saat bilang kalau sangat mencintaimu, Tuan penyihir"

Gojo Satoru mendongakkan kepalanya menatap sang pemuda yang sedang tersenyum lebar sampai kedua netra hazelnya hilang, Satoru pun ikut tersenyum bersamanya

"Bisakah kamu memberitahukannya padaku sekarang Satoru?" ucap Yuuji tiba-tiba, "Aku ingin belajar lebih banyak tentang duniamu"

Tangan besar itu mengelus rambut Yuuji dengan lembut, "Tentu"

Sang pemuda dan Satoru beranjak untuk duduk di sofa lagi, mereka sudah duduk bersebelahan

Satoru mulai membuka suara beratnya, "Ini tentang kisah lama.."

"Saat lahir aku langsung ditunjuk sebagai penyihir terkuat, mereka bilang kehadiranku adalah anugrah"

"Bertahun-tahun aku memerintah dunia itu dengan damai tanpa tahu perbuatan para bedebah itu dibelakangku"

"Mereka memperlakukan makhluk dari dunia berbeda dengan tidak berperasaan, saat itu aku tidak tahu bagaimana mereka bisa melewati salah satu gerbang pemisah 2 dunia yang susah payah kubuat dengan kekuatanku"

"Begitu aku mengetahuinya, kemarahanku langsung meluap dan tanpa pikir panjang membasmi hampir seluruh populasi penyihir"

"Tuhan pun menghukum perbuatan kami, Tuhan menghapus emosi dalam diri kami jadi hanya menyisakan jiwa yang tidak bisa merasakan apapun, sampai sekarang ini"

"Yah.. sejak hari itu, penyihir yang tersisa pun hidup dalam bayang-bayang tanpa kebebasan"

"Aku pun meninggalkan posisi yang dianggap sebagai dewa mereka, dan akhirnya sekarang aku bertemu denganmu Yuuji"

"Sampai sekarang pun sepertinya mereka masih berusaha mencari keberadaanku, tapi jangan khawatir. tidak akan ada yang bisa mengetahui energi kehidupanku kecuali aku yang mengizinkannya"

Pemuda berambut pink itu melukis senyuman tipis, "Bagaimana dengan Shoko-san dan Getou-san? bagaimana kalian bertemu?"

"Soal itu" Satoru masih belum melepaskan pandangannya dari si pemuda, "Kami bertemu di dunia manusia.. intinya aku mengangkat mereka sebagai juniorku"

"Omong-omong, mereka itu masih muda, lho Yuuji" Satoru tertawa, "Umur Shoko 330 tahun dan Getou masih 186 tahun"

Yuuji memukul pelan lengan sang kekasih, "Apanya yang muda?!!"

"Yah, kalau dibandingkan denganku yang berumur 1001 tahun sih.."

Pemuda itu kembali diam dan menciptakan keheningan baru, Yuuji memainkan jemarinya gugup

Bagaimana ini, ternyata dia telah jatuh terlalu dalam pada sang penyihir terkuat. bahkan Yuuji sudah tidak memperdulikan identitas asli Satoru, dia tetap ingin berada disisinya

"Mm.. Satoru" ucap Yuuji, pria bernetra kristal itu pun menoleh kearah Yuuji, "Apakah kamu ingin kembali bersekolah?"

Gojo Satoru menggeleng cepat, "Tidak lah! yang ingin kulihat kan cuma Yuuji saja"

Dalam sekejap, Yuuji merasakan pipinya memanas dan jantungnya berdegup lebih kencang dari sebelumnya

"Jangan menggodaku Satoru!" dia menutupi wajahnya yang sudah semerah tomat, Satoru tersenyum sumringah melihat tingkah manis kekasihnya

"Biarkan aku melihat wajah cantikmu Yuuji!" Satoru mendekatkan kepalanya, "Ayolaah~"

Dengan berat hati Yuuji menuruti permintaan sang kekasih, dia membiarkan Satoru bertatapan dengan wajahnya yang sedang merona

Satoru menggabungkan dahinya dan dahi sang pemuda, kemudian hidung mereka bersentuhan, merasakan napas masing-masing

Sepasang netra kristal dan hazel itu menyelami satu sama lain

"Aku ingin seperti ini selamanya, Yuuji"

"Aku juga... Satoru"

###

thanks for reading! sampai jumpa di chapter selanjutnya (^▽^)

mistakes ; goyuu ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora