20

1.4K 211 30
                                    

Megumi dan Maki sedang berjalan di lorong tua kediaman Zenin, mereka tiba-tiba berhenti saat mendapati wanita dengan rambut pendek tergerai dan pria dengan 2 warna rambut itu datang dari arah berlawanan

Suasana yang amat canggung, mereka berempat hanya saling menatap dalam diam

Hingga bibir Naoya tergerak dan menatap pria disamping Maki dengan kesal, "Cih! kenapa kau harus muncul di hadapanku, menyebalkan sekali"

Megumi membalas tatapan itu, "Apa maksudmu—"

Buuummm!!!

Bunyi ledakan besar menyita perhatian mereka, untuk sesaat pijakan mereka bergetar hebat akibat ledakan tersebut

Mai memegangi kepalanya yang pusing karena ledakan dahsyat barusan, "A-apa ini..?"

"Ledakan ini.. berasal dari ruangan ayah! ayo cepat!" ucap Naoya yang sudah berlari dengan kecepatan tertinggi menuju sumber ledakan dahsyat itu, diikuti oleh Mai, Maki dan juga Megumi di belakangnya

Di waktu yang sama

Pluk!

Pria dengan luka garis vertikal itu jatuh terduduk, tenaganya sudah habis. Toji sudah pada batasnya, dia tak lagi mampu menggunakan kekuatan fisiknya maupun sihirnya dengan baik sekarang

Toji Zenin juga kehilangan 2 lengan dan sebelah matanya, dia sudah tak mampu lagi bertarung

Pria itu seketika menyesali perbuatannya dulu saat mengikat kontrak dengan Ryomen Sukuna, yang dia kenali sebagai kutukan rendahan yang bahkan tak tahu caranya bertahan hidup di dunia penyihir

Dahulu, Toji mengikat kontrak karena melihat potensi dalam diri Sukuna dan melatihnya, namun sekarang makhluk itu malah berbalik menyerangnya dan membuat dirinya tak mampu lagi bertarung

Toji sudah mengulang sejarah, dia akhirnya merasakan bagaimana perasaan tetua yang dikaguminya itu saat dikhianati oleh orang yang dipercayai

Sukuna mengelap darah kepala keluarga itu yang terciprat di tubuhnya saat mereka bertarung tadi, "Mengesankan sekali, terimakasih sudah menghiburku"

"Sekarang aku tahu.. alasanmu mengubah keturunan Zenin yang tersisa menjadi seorang pembunuh, itu semua agar mereka tidak dipandang remeh. mulia sekali, tujuanmu"

Ryomen Sukuna menunduk untuk bertatapan dengan pria dengan luka vertikal itu, "Lihatlah dirimu sekarang.. begitu menyedihkan dan—"

Pria itu memotong, "Tutup mulutmu dan bunuh saja aku sekarang"

Tanpa diminta pun, tentu saja Sukuna akan membunuh pria itu atau bahkan membiarkan pria itu mati sendiri akibat kehilangan banyak darah

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka oleh mereka, para keturunan Zenin yang tersisa. mereka menatap sang kepala keluarga yang sudah sekarat dengan tatapan tidak percaya

Makhluk yang disebut dengan kutukan itu melirik kearah mereka dan langsung berdiri

Naoya dan Mai menghadang kutukan tersebut mendekati sang kepala keluarga yang seperti sudah kehilangan jiwanya

"Jangan mendekat!"

Pria dengan tato di sekujur tubuhnya itu menatap segalanya dengan malas, "Minggirlah, aku tidak punya waktu untuk bermain dengan bocah-bocah seperti kalian"

"Tidak akan!" ucap Naoya dan Mai bersamaan, kemudian bibir pria dengan 2 warna rambut itu bergerak mengatakan

'Per-gi-lah'

Maki dan Megumi yang menerima isyarat tersebut pun tersentak memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika mereka pergi dari sana

Tiba-tiba Naoya berteriak, "CEPATLAH! KALIAN ITU HANYA BEBAN, JANGAN MENGHAMBAT PERTARUNGANKU!"

mistakes ; goyuu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang