Semoga kalian mengerti bagaimana menghargai seorang penulis💙🌻
Sebelum baca follow dulu Syarahhafiza
jangan lupa vote dan comentDukungan kalian sangat berharga bagi penulis🌹
Happy reading
✡
✡
✡
✡
✡"Mah ayo," Ajak Bintang yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya.
"Maaf ya saya gak bisa datang ke sekolah kamu, soalnya saya mau nemenin langit ambil raport," ketus mamah Dahlia dengan wajah juteknya. Ia sungguh muak dengan keberadaan Bintang.
"Tapi kan Mah," Ucap Bintang.
"Yaudah saya pergi dulu, kamu minta anterin pembantu aja," Dahlia pun pergi meninggalkan Bintang yang masih terdiam diri. Sedangkan Langit hanya tersenyum devil.
Mendengar ucapan mamah Dahlia senyum Bintang yang tadi nya mengembang perlahan lahan menghilangkan, ia menghela napas, apakah mamah nya tidak berpikir jika Bintang juga hari ini hari pengambilan raport.
"Pah temenin Bintang ambil raport yuk," Ajak Bintang dengan wajah yan yang kembali ceria. Namun tidak dengan hatinya.
"Saya sibuk," Danu berjalan melangkah melewati Bintang.
"Tapi pah?"
"Minta anterin bi Mimah aja."
Bintang membalas dengan senyuman getir. "saya sudah terlambat," Danu pergi meninggalkan Bintang yang tetap masih berdiam diri.
Bintang melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan bi Mimah. "BI BI MIMAH?"
"BI MIMAH DI MANA BI."
"Kok gak ada," Bintang telah mencari keberadaan bi mimah di sekitar rumah namun hasilnya nihil dia tidak melihat keberadaan wanita tua itu yang sudah lama bekerja di rumah itu.
"Mungkin bi Mimah lagi belanja," Bintang tersenyum lalu menghela nafas, ia mulai melangkah pergi meninggalkan rumah.
Seorang Satpam sudah membukakan gerbang depan rumah Bintang. "Mang lihat bi Mimah gak," Tanya Bintang dengan wajah putus adanya.
"Tadi pagi mamang lihat bi Mimah kalau gak salah kepasar," jelas Samsul.
"Ouh gitu pantasan tadi Bintang cari gak ada," Ucap Bintang.
"Emang ada apa Den? kalau misalnya penting nanti mamang sampaikan pada bi Mimah," Tanya Samsul.
"Semoga aja bi Mimah datang tepat waktu ya jadi gini tolong sampaikan ke bi Mimah temenin Bintang ambil raport," Jelas laki-laki itu dengan penuh harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Non-Fiction⚠BUDAYA KAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠ Ini tentang lelaki bernama Bintang kehidupan yang membuat mental dan fisik nya sangat rapuh. Saya ingin seperti mereka, hidup damai dengan keluarga nya, sejak lahir saya tersiksa secara batin. "Anda tidak pantas untu...