✡Pengambilan Rapot✡

512 223 189
                                    

Semoga kalian mengerti bagaimana menghargai seorang penulis💙🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga kalian mengerti bagaimana menghargai seorang penulis💙🌻

Sebelum baca follow dulu Syarahhafiza
jangan lupa vote dan coment

Dukungan kalian sangat berharga bagi penulis🌹

                       Happy reading
                                ✡
                                ✡
                                ✡
                                ✡
                                ✡

"Mah ayo," Ajak Bintang yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

"Maaf ya saya gak bisa datang ke sekolah kamu, soalnya saya mau nemenin langit ambil raport," ketus mamah Dahlia dengan wajah juteknya. Ia sungguh muak dengan keberadaan Bintang.

"Tapi kan Mah," Ucap Bintang.

"Yaudah saya pergi dulu, kamu minta anterin pembantu aja," Dahlia pun pergi meninggalkan Bintang yang masih terdiam diri. Sedangkan Langit hanya tersenyum devil.

Mendengar ucapan mamah  Dahlia senyum Bintang yang tadi nya mengembang perlahan lahan menghilangkan, ia menghela napas, apakah mamah nya tidak berpikir jika Bintang juga hari ini hari pengambilan raport.

"Pah temenin Bintang ambil raport yuk," Ajak Bintang dengan wajah yan yang kembali ceria. Namun tidak dengan hatinya.

"Saya sibuk," Danu berjalan melangkah melewati Bintang.

"Tapi pah?"

"Minta anterin bi Mimah aja."

Bintang membalas dengan senyuman getir. "saya sudah terlambat," Danu pergi meninggalkan Bintang yang tetap masih berdiam diri.

Bintang melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan bi Mimah. "BI BI MIMAH?"

"BI MIMAH DI MANA BI."

"Kok gak ada," Bintang telah mencari keberadaan bi mimah di sekitar rumah namun hasilnya nihil dia tidak melihat keberadaan wanita tua itu yang sudah lama bekerja di rumah itu.

"Mungkin bi Mimah lagi belanja," Bintang tersenyum lalu menghela nafas, ia mulai melangkah pergi meninggalkan rumah.

Seorang Satpam sudah membukakan gerbang depan rumah Bintang. "Mang lihat bi Mimah gak," Tanya Bintang dengan wajah putus adanya.

"Tadi pagi mamang lihat bi Mimah kalau gak salah kepasar," jelas Samsul.

"Ouh gitu pantasan tadi Bintang cari gak ada," Ucap Bintang.

"Emang ada apa Den? kalau misalnya penting nanti mamang sampaikan pada bi Mimah," Tanya Samsul.

"Semoga aja bi Mimah datang tepat waktu ya jadi gini tolong sampaikan ke bi Mimah temenin Bintang ambil raport," Jelas laki-laki itu dengan penuh harapan.

          

"Iya Den pasti saya sampaikan," Ucap Samsul.

"Yaudah mang saya pergi dulu," Pamit Bintang, laki-laki itu pergi meninggalkan rumah dengan motor metiknya.

Nama dia adalah Bintang Askara Jackson. laki-laki yang berumur 15 tahun yang baru saja menempati bangku SMA.

"Ya Allah kasian den Bintang dari kecil belum lihat Den Bintang di temenin ambil raport sama Nyonya dan Tuan."

                                 ...

"Woy Bintang Askara mana orang tua loh?" tanya seorang laki-laki yang bernama Iqbal Pratama. Laki-laki itu merangkul pundak Bintang.

"Nyokap Bokap gue sibuk."

"Dari SD, SMP, sampai sekarang gue dengar kalau pas ada acara dari loh pasti orang tua loh bilang sibuk terus," Iqbal menjelaskan semua tentang Bintang yang tidak pernah di temani oleh orang tuanya untuk mengambil raport.

"Udah lah Bal mereka sibukkan buat beli kebutuhan gue juga," ucap Bintang itu bohong.

"Tapi percuma Aska loh punya segalanya tapi kasih sayang dari orang tua gak ada," Jelas Iqbal membuat jantung Bintang seperti tertembak.

"Ya elah gak apa-apa yang penting kan gue punya segalanya," Ucap bintang dengan tersenyum sambil menggoyang alisnya.

"Gue tau ko, kasih sayang orang tua loh cuma ke kakak loh doang sabar ya, gue selalu ada di sisi loh," Iqbal menepuk-nepuk pundak Bintang. "Gelap nih gelap," ucap Iqbal.

"Kata siapa loh kalau di rumah gue selalu di perhatian sama nyokap bokap gue ya kan gue cowo masa harus manja kaya perempuan," Jelas Bintang namun itu penjelasan yang bohong.

"Yaya terserah," Ucap Iqbal.

"DEN BINTANG," Panggil bi Mimah.

Bintang langsung memutarkan bola mata nya kearah orang yang memanggil nama dirinya"Bi Mimah."

Mimah berjalan menghampiri Bintang dan Iqbaal"Den, eh ada den Iqbal juga."

"Iya Bi," Ucap Iqbal tersenyum ramah.

"Syukurlah Bibi kesini," Bintang mencium punggung tangan Bi Mimah, ia sudah menganggap Bi Mimah sebagai orang tua angkatnya.

"Pasti dong den Bibi selalu bersama Aden," ucap bi Mimah.

📢CEK perhatian perhatian silahkan buat para siswa dan siswi SMA bima sakti untuk memasuki ruang kelas di dampingi oleh orang tua sekian terima kasih.

"Ayo Bi," Ajak Bintang.

"Ayo Den," Ucap Bi Mimah.

"WOY Iqbal ayo," Panggil Bintang.

"Duluan aja Nyokap gue lagi ke kamar mandi," Iqbal yang masih berdiri di lorong sekolah sedang menunggu mamahnya keluar kamar mandi.

Bintang dan Mimah melangkah meninggalkan Iqbal,mereka memasuki ruang kelas yang sudah ramai.

"Bell itu nyokap nya Bintang?" bisik Siska.

"Mungkin," Ucap Bella.

"Ih gaya nya norak banget padahal CEO," Nyinyir Siska.

"Jangan melihat seseorang dari penampilannya," Ucap bella.

"Yayaya," Ucap Siska.

"Silahkan duduk Bi," Bintang mempersilakan bi Mimah untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh sekolah.

"Iya Den," Ucap bi Mimah langsung duduk.

Akhirnya yang di tunggu tunggu datang juga, hari ini adalah hari kamis, hari dimana sekolah SMA BIMA SAKTI mengadakan pengambilan raport semester 1 yang mengambilnya orang tua, tetap saja siswa siswinya ikut berangkat.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang