⚠BUDAYA KAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠
Ini tentang lelaki bernama Bintang kehidupan yang membuat mental dan fisik nya sangat rapuh.
Saya ingin seperti mereka, hidup damai dengan keluarga nya, sejak lahir saya tersiksa secara batin.
"Anda tidak pantas untu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SMA TARUNA BANGSA
Di dalam Kelas XII IPS 3 sangat heboh melebihi pasar, tetapi tidak dengan Bima ia hanya berdiam tidak buka suara. Gilang, Rony, Dan Alexs memperhatikan Bima dengan aneh dan heran.
"Woy Bim lo kenapa diam bae?" tanya Galang menepuk pundak Bima dengan santai.
"Gue gak papa," ucap Bima dengan santai memfokuskan pandangannya ke depan kelas.
"Biasa lah si Bima lagi bucin," saut Langit dan menatap sinis kepada Bima.
Lalu Bima menoleh ke arah Langit dan menatap tajam mengepalkan kedua tangannya.
"Yang benar lo?" tanya Rony tak percaya.
"ya benar," saut Langit.
Bima mengepalkan kedua tangannya yang menatap tajam kepada Langit, Galang, Rony dan Alexs menatap Langit dan Bima dengan aneh.
"WOY kalian kenapa?" tanya Alexs dengan sangat penasaran dengan mereka berdua.
Namun tidak ada jawaban dari Langit dan Bima mereka semakin menatap tajam lalu Bima bangkit dari kursi nya menghampiri Langit.
Buggg
Dengan emosi Bima memukuli rahang Langit dengan sangat keras, semua penjuru kelas di buat kaget dengan pukulan Bima terhadap Langit, lalu Langit pun berdiri membalas satu pukulan yang di berikan Bima kepada nya.
Buggg
Galang, Rony dan Alexs mencoba memisahkan Langit dan Bima "UDAH UDAH WOY LANGIT, BIMA UDAH," mereka bertiga berusaha memisahkan Langit dan Bima saling membaku hantam.
"Langit sama Si Bima kenapa tiba-tiba berantem?" bisik salah satu siswi kepada teman sebelah nya dengan sangat kepo.
"Nanya ke gue, ya mana gue tau," jawab sinis Siswi itu.
Galang, Rony dan Alexs berhasil memisahkan Langit dan Bima, "Udah kalian kenapa tiba-tiba berantem HAH?" tanya Rony dengan nada kesal.
Tidak ada jawaban dari Langit dan Bima mereka saling menatap tajam dan di penuhi emosi.
"WOY JAWAB," sentak Galang dengan emosi.
"Udah sekarang lo duduk," Ucap Galang menuntun Bima untuk duduk kembali di kursi nya, tetapi Bima masih menatap tajam kepada Langit.
"Lo juga duduk," perintah Alexs kepada Langit, lalu Langit pun melangkah untuk duduk kembali di kursi kelas nya.
Para penjuru kelas pun kembali fokus dengan gosip nya masing-masing.
Galang, Rony dan Alexs mereka duduk di meja kelas dekat dengan tempat Langit dan Iqbal.
"Coba ceritain sebenarnya lo berdua kenapa?" tanya Galang dengan santai mencoba mendinginkan keadaan yang panas.
