Chapter 15

9.5K 817 174
                                    

Selamat Malam para jomblo'er selamat malam Jum"at yo 😂 😂 😂 kira2 Siapa yang nunggu Jamur ibo ni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Malam para jomblo'er selamat malam Jum"at yo 😂 😂 😂 kira2 Siapa yang nunggu Jamur ibo ni.

Maaf yo Typo bertebaran dan jangan lupa tinggalkan komen setelah baca 😇😇😇

Suasana hening masih menyelimuti rumah Nyonya Xiao. Walaupun Nyonya Xiao dan Tuan Liu sudah saling memaafkan, tentunya masih ada rasa canggung diantara mereka.

Makan malam yang disuguhkan oleh Nyonya Xiao sangat special, dimana menu makanan yang disajikan adalah makanan kesukaan Xiao Zhan ketika masih kanak-kanak. Ramen seafood, dengan bumbu saus tiram.

Kegemaran menyantap masakan seafood memang menurun dari ayahnya, Tuan Liu. Xiao Zhan tidak menyangka jika ibunya mempersiapkan masakan kesukaannya dalam waktu singkat.

Semuanya makan dengan khidmat dan selesai dengan cepat. Itu disebabkan karena Xiao Zhan yang makan terburu-buru degan alasan ingin segera istirahat tidur. Nyonya Xiao hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda bingung, melihat putranya yang jelas-jelas lelaki, kini sedang melahap makanannya dengan rakus, karena sedang hamil. Padahal, bukan sifat Xiao Zhan yang makan dengan bar-bar seperti itu.

"Tidak bisakah kau makan perlahan, Nak? Ibu merasa perut Ibu ingin meledak melihat semua makanan itu masuk kedalam perutmu." Sumpit yang sedang Nyonya Xiao pegang akhirnya hanya mengambang di udara. Keinginan untuk mengambil potongan kepala cumi yang terlihat lezat itu, langsung disambar oleh Xiao Zhan.

Wang Yibo yang melihat tingkah calon suaminya itu, tidak mampu untuk melarang. "Rakus sekali calon suamiku ini," sindirnya sambil fokus memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ini bukan untukku, Yibo. Tapi untuk bayiku," serunya masih dengan mulut yang penuh dengan potongan cumi.

Tuan Liu dan Nyonya Xiao hanya saling tatap, melihat sikap putra mereka yang berubah drastis.

"Sayang, jangan terlalu kenyang. Ingat nanti malam kau harus aku hukum." Wang Yibo melirik Xiao Zhan sekilas dan tidak sama sekali ditanggapi oleh Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengunyah cumi di dalam mulutnya dengan cepat lalu menelannya dengan paksa. "Tenang saja," jawabnya datar, lalu meneguk air minum untuk membuat tenggorokannya lega. "Aku menunggu hukumanmu, kau bisa puas menusukku malam ini."

Wang Yibo menghentikan gerakannya lalu menatap Xiao Zhan dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana seorang Xiao Zhan bisa mengatakan hal yang tidak senonoh ketika sedang makan, bahkan di hadapan orang tuanya sendiri. Wajahnya terasa panas karena malu dan orang yang membuatnya malu tidak sama sekali menunjukkan perasaan malunya.

"Ekhm ...." Tuan Liu berdehem dan semua menjadi fokus melihat ke arahnya.

Nyonya Xiao hanya bisa mengelus dadanya lalu mengatur napasnya keluar masuk dari hidung dan mulutnya.

~~~

Malam semakin larut, Li Qin dan ayahnya telah selesai dengan pestanya. Li Zheng mengajak Li Qin untuk pulang, pesta yang berlangsung kurang lebih empat jam itu terasa tidak menarik bagi Li Qin. Untung saja ada Darren yang menemani, karena selama acara berlangsung, banyak tamu undangan yang ingin berkenalan dengan Li Qin.

 FUTURE OF WANG 🔚 END✅🍄🍄 (YIZHAN) FULL PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang