38~Gudang

106 21 21
                                    

Pagi sekali Eneli membawa Emeli kegudang sekolah yang terletak di bagian belakang membuat Emeli ketakutan, apa yang Eneli akan lakukan?

"En, kamu mau apa?" tanya Emeli yang kini mulai katakutan saat mereka berdua sudah berada di depan gudang.

"Gua gak akan ngapa ngapain lo, cuman mau kasi perlajaran dikit aja," ucap Eneli terseyum licik.

"maksud kamu apa?" tanya Emeli gugup.

Eneli tidak membalas ucapan Emeli dan langsung mendorong Emeli masuk ke dalam gudang membuat Emeli terjatuh.

Emeli kini semaki ketakutan, baru Emeli ingin berdiri namun dengan cepat Eneli menutup pintu dan menguncinya membuat Emeli menangis.

"En buka," teriak Emeli dari dalam gudang.

"En."

"gak akan gua bukain, siapa suruh lo bahagia bersama kak Gavin semetar gue apa, haaa apa," teriak Eneli dari luar sementara Eneli hanya terseyum.

"En."

"Bukain jangan kaya gini En."

"En aku takut." Hiks Hiks

Eneli sangat bahagia mendengar isak tangis Emeli, karna baginya suara tangisan Emeli adalah sebuah musik merdu bagi Eneli yang sangat enak di dengar dan itu yang akan membuat Eneli sangat bahagia.

"Gue suka lo kaya gini," ucap Eneli tersyum licik.

"kamu jahat En," teriak Emeli.

"Yah kamu baru sadar, aku pergi dulu yah," ucap Eneli dan melangkah menjauhi gudang tua itu, yah gudang ini tidak lagi di gunakan dan siapa pun tidak akan kesini.

Di balik tembok seseorang terseyum sinis, ini adalah kesempatan bagus untuk mengadu dombakan antar Eneli dan Gavin ini sangat bagus baginya.

Pasti Gavin akan sangat marah besar di saat Gavin tau pacarnya di kurung di Gudang gelap itu, bisa di pastikan sekarang Emeli sangat ketakutan.

Di dalam gudang Emeli terus menangis dan berteriak Histeris namun nihil tidak ada yang menjawabnya sampai akhirnya suara Emeli menjadi serak.

"Apa salah aku En, semarah itu kah kamu di saat aku bahagia bersama kak Gavin, tertawa bersama nya, aku gak pernah seperti ini sama kamu En, aku selalu ikhlas saat kamu dekat sama kak Gavin tertawa bersama, berpelukan bersama, tapi sekarang kamu menghukum aku karna berbahagiaku bersama kak Gavin yang tak sebanding dengan kamu En, cuman hal kecil yang Gavin lakuin tapi kamu menghukum aku seperti ini," batin Emeli yang kini mulai berjongkok, Emeli sangat takut.

"Siapa pun tolong aku," sekali lagi Emeli berteriak dengan nada lemah nya.

_TwinsGirl_

Sudah tiga jam murid Galaxi belajar dan akhirnya bel pun berbunyi dengan kencangnya, begitupun dengan Emeli yang sudah tiga jam berada di dalam gudang.

Kini Gavin berada di kantin bersama kedua sahabatnya tampa ada Leon, Leon memilih duduk bersama satu cewek dan sesekali menggodanya, apa Leon akan menjadi seorang playboy?

Dari kejauhan Eneli dan kedua sahabat berjalan ke arah Gavin dengan gaya angkuhnya, membuat Gavin memutar bola mata malas saat Eneli sudah berada di hadapannya.

"Hay kak! lagi nungguin aku yah ehh ralat pasti nungguin Em kan?" tanya Eneli dan langsung duduk di sampin Gavin.

"Ngapain lo kesini?" ucap Gavin dingin.

"lah kok, biasa nya kan seperti itu," jawab Eneli terseyum manis.

"Sekarang gue gak mau lo dekat dekat sama gue lagi ngerti, karna mulai sekarang gue benci sama lo," jelas Gavin datar membuat Eneli hanya bisa terseyum.

"Kak, jangan kasar gitu sama En bisa gak?" bela Dini.

"Tau nih," lanjut Fiya.

"Kalian berdua bisa diem gak haa," bentak Gavin membuat Dini dan Fiya bungkam.

"Makanya gak usah ikut campur," ucap Gibran terkekeh.

"dapet kan imbasnya," lanjut Alex.

"kalian berdua bisa diem gak," bentak Dini tak terima, sedangkan Gibran dan Alex hanya menaiakkan bahu acuh.

"Kak Gavin, kenapa sih kak Gavin selalu kaya gini sama aku ini gak adil," ucap Eneli.

"Gak adil? Apa nya yang gak adil? Selam ini lo yang ngerbut ke adilan dari Em, lo gak pernah ngehargain Em, malah dengan teganya lo nyiksa Em, gue benci sama lo," jawab Gavin dengan serius,

Tidak ada hujan tidak ada angin, tidak ada undangan, ada undangan, yah kini Naifa mendekat ke arah meja Gavin dan lain lain, sebuah senyum licik yang Naifa lontarkan.

"Hay kak," sapa Naifa, Gavin hanya berwajah datar.

"Kak aku mau bawa berita, kalau sebenarnya Emeli tidak Izin atau apa lah, tapi sekarang Emeli ada di gudang," ucapan itu sontak membuat yang lain kaget.

Yah setau Gavin, Emeli lagi tidak enak badan dan tidak bisa pergi sekolah ini kabar dari Eneli, Eneli yang ngizinin Emeli ke guru, dan Gavin berniak jengukin Emeli nanti tapi sekarang  kabar yang membuat yang lain sangat bingun, beda halnya dengan Eneli yang tampak biasa saja.

"Kalo ngomong jangan setenga tengah," ucap Alex.

"Oke, tadi aku liat Em di tarik tarik sama kembarnya, sambil di paksa gitu dan di bawah pergi, aku penasaran plus khwatir dengn  keadaan Em mengingat bagaimana perlakuan En ke Em,  aku terus ikutin sampai akhirnya mereka samapi di gudang belakang dan En ngedorong Em masuk kedalam dan langsung di kunciin deh dan En pun pergi," jelas Naifa, membuat Gavin mengerang marah.

"Apa yang lo lakuin ini udah keterlaluan tau gak?" bentak Gavin dengan kerasnya membuat para pengunjung kantin kaget, Eneli hanya terseyum manis tampa memiliki perasaan takut.

"Dan lo, kenapa gak bantin Em," bentak Gavin lagi kepada Naifa. Naifa sedikit takut dan tidak tau mau jawab apa dan akirnya Naifa mendepat ide.

"Aku tadi sangat takut, dan aku mau cari kamu tapi keburu bel masuk."

Belum sempat Naifa melanjutkan ucapannya, Gavin kini berlari ke gudang belakang untuk mencari keberadaan sang kekasih, dan di ikuti oleh Alex dan Gibran.

"Ini baru awal En, gue akan ngerebut kak Gavin dari lo maupun Em, enak kan kejebak sama rencana lo sendiri," ucap Naifa dengan sinis nya menyilangkan tanganya di depan dada.

"hmm, lo mau ngelawan gue, oke gue ladenin lo gue gak takut sama lo, pada akhirnya Gavin akan sama gue," jawab Eneli terseyum sini.

"Lo emang siapa hmm, lo gak berhak masuk di kehidupan Gavin dan lo cuman orang asing di sini pemeran tambahan di dalam cerita ini, pemeran tambahan akan kalah sama pemeran utama," lanjut Eneli terseyum sinis dan berlalu pergi menyusul Gavin.

"kita liat aja nanti, siapa yang akan kalah dan menang."

_TwinsGirl_

I'm ~ Twins Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang