47~ Maaf

117 20 0
                                    

Leon bertekat untuk minta Maaf dengan teman temanya, tidak apa apa kalau mereka semua tidak dapat memaafkan Leon, yang penting Leon sudah meminta maaf kepada teman temanya.

Leon kini mendekati Geng Stander di sana, ada keraguan di hati Leon, takutnya mereka akan mengusir Leon, tetapi Leon harus berani.

Gavin, Gibran,Alex, Emeli, Sifya dan Hely memandang Leon yang kini hampir sampai di tempatnya, Alex yang milihat itu langsung berubah dingin dan datar, biasanya Leon datang untuk mencari gara gara.

"Maaf," satu kata yang membuat semua orang di meja itu terdiam.

"Maaf, buat apa yang gua lakuin selama ini, dan maaf gua terlalu Egois sama kalian semua dan geng Stander, gua sadar gua orang terbodoh yang ada di dunia ini, gua tau kalian pasti gak akan maafin gua apa lagi semua perbuatan gua, gua sadar lo gak akan maafin gua," jelas Leon membuat yang lain tertekun, Emeli juga sama.

"Gua gak bisa maafin lo," ucapan itu sontak menoleh menatap Alex, Alex yang dari dulu ingin berteman dengan Leon sampai tiba saatnya Leon minta maaf tetapi kenapa Alex tidak menerima permintamaafan Leon.

"Gua udah kecewe sama lo, lo munafik, cuma gara gara satu alasan dan satu masalah lo membenci kita semua dan itu cuma masalah cewek, lo ngejauhin anak anak, apa lo sadar? Apa lo gak inget? Apa aja kesalahan lo? Bahkan lo berani membakar jaket kebanggak Satander." Jelas Alex, Heli yang melihat pacarnya sedih, kini Heli memeluk Alex dengan penuh kasih sayang, membuat jiwa cewek cewek Galaxi meronta ronta.

"gua tau Lex, gua sadar gua gak pantas untuk di maafin," jawab Leon dengan sendu, jujur Leon sangat sedih.

"Leon, lo harus tau dari dulu anak anak ingin lo kembali," ucap Gavin sambil merangkul Emeli, yang tak lepas dari pandangan cewek cewek Galaxi.

"tapi kesalahan lo membuat geng Stander berfikir dua kali untuk menerima lo lagi sebagai anak Stander," lanjut Leon.

" gau, emang gak pantas di maafin, sahabat gua sendiri aja gak akan maafin kesalahan gua yang begitu banyak, asal lo tau gua gak relah lihat kalian terluka, gua iri sama kalian yang selalu sama sama, gua baru sadar sahabat lebih baik dari perempuan," ucap Leon dan melangkah menjauh dari semua orang.

"Kalau kak Leon masih mau berubah, dan memperbaiki semuanya mungkin kita semua masih memberikan kakak kesempatan," sontak ucapan Emeli berhasil membuat Leon berhenti dan berbalik lagi.

Anak Galaxi menatap haru dengan persahabatan mereka, karna semua anak anak di sekolah ini tau kalau persahabatan Leon hancur, yah semuanya juga  merasa kecewa.

"Gua  gak pantas Em," Teriak Leon dan berjalan, Gavin, Gibran, Alex, berlari mendekati Leon dan langsung memeluk Leon.

"apa yang di katakan Em itu benar," ucap Gavin, sungguh persahabatan mereka tidak ada tandinganya, walau mereka adalah cowok cowok Badboy yang tidak perduli dengan siapa siapa, tapi di saat melihat persahabatan mereka, mereka cuman cowok cowok biasa.

"Bener Leon, kita masih bisa kasih lo kesempatan," ucap Gibran, kini mereka melepas pelukannya, Leon kini menatap Alex, Alex hanya bisa terseyum dan mengagguk.

"Kita mulai dari awal lagi, dan kita harus seperti dulu lagi," ucap Leon membuat ketiganya mengagguk, membuat semua orang yang ada di kantin ini bertepuk tangan dan bersorak.

"Akhirnya," ucap Eneli di ujung kantin.

"Iya," jawab Fiya dan Dini bersamaan.

"andai gua bisa ada di sana sama mereka, tapi gua harus bisa menjauh dari mereka semua," ucap Eneli terseyum dan melangkah menjauhi kantin.

Di kantin Eneli kini menangis di depan cermin toilet, menatap pantulan wajahnya di sana, Eneli bisa melihat ada banyak kesedihan di matanya, Eneli kini melihat ada orang di belakangnya dari pantulan cermin.

"En," panggil Emeli, yah orang itu adalah Emeli.

"Kenapa lo ada di sini?" Tanya Eneli dingin.

"aku tau kamu lagi memiliki beban yang sangat berat, pliis jangan diamin aku En, lebih baik kamu nyiksa aku dari lada kamu diamin aku En," ucap Emeli membuat Eneli terseyum sinis.

"lo nanya? Bukannya lo udah tau semuanya? Gak puas sama jawaban gua minggu lalu?" tanya Eneli terseyum sinis dan hendak pergi tetapi dengan segera Emeli memgang tangan Eneli, Eneli tidak melepas tangan Emeli dan tampa menoleh

"kamu salah En, semua orang sayang sama kamu, bahkan kak Gavin sangat sayang sama  kamu termasuk aku, jangan berfikir tidak ada yang sayang sama kamu," ucap Emeli, Eneli kini melepas genggaman tangan kembaranya tampa berbalik menatap Emeli.

"Buktiin kegua kalau lo sayang sama gua, putuisin kak Gavin, dan jauhin kak Gavin, itu keinginan terakhir gua," jawab Eneli tampa menatap Emeli sedikit pun, Eneli kini terduduk di lantai toilet dan mulai menangis.

"aku sayang sama En, dan aku juga sayang sama kak Gavin, apa aku harus putisin kak Gavin dan jauhin kak Gavin, apa aku bisa tuhan? Tetapi aku ingin lihat Eneli bahagia," ucap Emeli.

_TwinsGirl_

I'm ~ Twins Girl [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora