29

517 92 120
                                    

Ruangan kecil itu hanya disinari oleh cahaya lampu yang redup. Tidak banyak yang bisa dilihat dengan cahaya ini. Namun bagi dirinya yang sudah biasa berada disini, ia tidak mempermasalahkan hal ini.

Sudah lama ia tidak kemari. Semua berkas yang tersusun rapi disana nampak berdebu. Ia pun membersihkannya dengan kain. Untungnya berkas itu disimpan dalam map plastik. Jadi cukup mudah dibersihkan.

Di samping rak berkas terdapat meja kerja yang juga memiliki tumpukan dokumen yang tak sedikit. Kemudian di atas meja terdapat papan tulis berwarna hitam yang ditempeli banyak foto dan memo.

Salah satu foto tersebut menampilkan 3 orang yang nampak tersenyum bahagia.

"Sudah lama berlalu, tidak kusangka aku harus mengurusi hal ini lagi,"

Ia mengambil sebuah map yang debunya tidak setebal yang lain. Berkas dalam map itu masih bisa dibilang baru, tapi juga tidak sebaru itu.

Terakhir digunakan 5 tahun yang lalu.

Perlahan ia membuka map tersebut untuk melihat isinya. Semua masih lengkap seperti terakhir mereka menggunakan berkas tersebut.

Sekarang ia membuka laci dari meja kerja itu. Mencari sebuah flashdisk yang ia butuhkan di antara banyak flashdisk yang tersimpan disana.

"Aku ingat itu disimpan disini," Gumamnya sambil terus mencari.

Akhirnya ia pun menemukannya. Hampir saja ia kehilangan benda terpenting ini.

Berkas sudah di tangan dan flashdisk juga sudah ada di tangan.

Sekarang perlahan-lahan ia bisa mengambil tindakan yang sudah lama tertunda.

Ia tidak bisa berdiam lagi. Setelah ia tidak melakukannya selama beberapa tahun ini, mereka justru tidak henti bertindak.

"Jangan salahkan aku jika aku harus melangkah cepat," Ucapnya.

---

(Name) baru saja mengirimkan tugas kantornya pada Subaru untuk di periksa. Pekerjaan seperti ini benar-benar menguras energinya. Otaknya harus berpikir keras dan sulit untuk santai.

"Nee.. Nee.. Ua.. Ii.."

Izumi mendekati (name) sambil menyerahkan sebuah cemilan bayi yang masih di bungkus plastik.

(Name) mengerti maksudnya apa.

Balita itu pasti memintanya untuk membuka bungkusan itu.

Dengan senang hati (name) membukanya. Kemudian ia memberikan isinya pada Izumi.

Izumi langsung duduk setelah menerima cemilan itu dari tangan (name). Kemudian mulai memakannya sedikit-sedikit.

Kalau dilihat dari ukurannya harusnya dua gigitan juga cukup. Tapi yang namanya balita ukuran segitu malah sangat besar.

"Makan saja pelan-pelan," Ucap (name) sambil mengusap kepala Izumi.

"Naa.." Ucap Izumi tersenyum dengan beberapa remahan cemilan yang menempel di sekitar mulutnya.

(Name) terkekeh. Mau sepelan apapun, tetap saja balita belum bisa makan tanpa belepotan.

Bahkan meski itu sedang disuapi, pasti ada aja yang belepotan di mulutnya.

Tapi kadang-kadang orang dewasa juga seperti itu sih.

Tiba-tiba dering telpon berbunyi dari HP (name). Gadis itu pun mengambil HP nya untuk memeriksa siapa yang menghubunginya.

"Subaru-sama?"

__________

To be continued
Jum'at, 2 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora