53

573 100 131
                                    

"Keluarlah !"

"Tapi Yang Mulia-"

"Lukanya ada dibagian tubuh, dan kamu adalah laki-laki,jadi sebaiknya aku yang mengurus ini,"

"Tapi-"

Sang ratu menodongkan pisau ke arah Natsume yang sedari tadi membujuk sang ratu untuk menyerahkan pengobatan padanya. Tapi karena (name) adalah perempuan, sang ratu tidak akan membiarkan Natsume yang mengobatinya

"Kamu lupa aku pernah belajar kedokteran,"

Baiklah sepertinya banyak yang melupakan fakta bahwa sang ratu pernah belajar kedokteran.

Tapi itukan kedokteran hewan.

"Jangan mentang-mentang aku belajar kedokteran hewan jadi kalian meremehkanku,"

"Baik-baik Yang Mulia,"

Natsume pun keluar dari kamar tempat (name) dibaringkan.

Sang ratu menatap (name) yang sedang memejamkan matanya.

"Baiklah, setelah sekian lama, ayo kita lakukan,"

---

"Yang Mulia, itu.. (Name).."

Sang ratu menatap sosok bersurai abu-abu yang sudah kembali ke wujud aslinya.

"Khawatir ya?"

"Bukan begitu !""

Tugasnya sudah selesai tapi itu penyakit gengsinya masih belum hilang.

Ratu menglelah liatnya.

"Lukanya sudah kuobati, beberapa ada yang kujahit, sebaiknya jangan di ganggu!" Ucap sang ratu pada Izumi.

Sang ratu pun pergi meninggalkan kamar tempat (name) beristirahat.

Izumi mengintip dari sela pintu yang terbuka sedikit. Ia bisa melihat ada banyak pernah yang membalut lengan gadis itu.

Ia yakin di tubuhnya pun pasti ada banyak perban juga.

Setelah kejadian di tempat terpencil itu, (name) dibawa ke istana untuk diobati.

Izumi juga sudah kembali ke wujudnya semula karena dianggap telah menyelesaikan tugas hukumannya.

Telinga dan ekor kucing?

Tentu saja muncul lagi di tubuhnya. Bagaimana pun ia tetaplah manusia kucing dan telinga serta ekor itu akan tetap ada pada dirinya.

Izumi berjalan meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya sendiri. Sang ratu memberinya waktu untuk beristirahat sejenak selama beberapa hari kedepan.

Kalau kalian bertanya siapa yang mengubah wujudnya selama ini?

Oh tentu saja Natsume.

Dukun sihir disegala hal.

Soal pengobatan pun juga banyak diserahkan olehnya karena ia pandai membuat ramuan.

Tapi kadang-kadang sang ratu yang berurusan dengan pengobatan, mengingat ia pernah belajar kedokteran.

Di kamarnya, Izumi merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Ia masih bertanya-tanya siapa sosok asli (name) sebenarnya. Melihatnya di tempat terpencil itu, ia seperti bukan melihat sosok (name) yang biasanya.

Aura dingin terpancar dari gadis itu. Namun dari sorot matanya seperti menampakan luka yang dalam.

Ia akan menanyakan itu nanti saat gadis itu sudah membaik.

"Ara~ Izumi-chan, disini kamu rupanya,"

Arashi bersandar pada pintu kamar Izumi yang terbuka dengan kedua tangannya dilipat di depan dada. Menatap rekannya yang baru saja kembali.

"Chou uzai, ada apa?"

"Tidak apa-apa, sudah lama tidak melihat rekan sendiri, dan lagi.."

"?"

"Izumi-chan ternyata punya sisi imutnya ya,"

Yang Arashi maksud adalah ketika Izumi yang masih dalam wujud bayinya menangis saat melihat (name) tumbang.

Rona merah di wajah Izumi pun muncul. Ia langsung melempar bantal yang ada di sampingnya ke arah Arashi.

"CHOU UZAI, DIAM KAMU KUCING BANCI!"

__________

To be continued
Senin, 5 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora