🍎🍎
"Ta- tanganmu." Harry meremas tangannya sendiri yang sudah basah karena keringat dingin.
Draco dengan sengaja semakin mempertipis jarak diantara mereka, "kenapa tanganku?"
Dengan segenap keberaniannya, Harry menatap Draco, "lepaskan tanganmu."...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• • • • 🍎🍎🍎
Faster than the wind, passionate as sin, ending so sunddenly.
"Bisakah kau cepat sedikit?!" Bentak Draco pada Harry yang sedang mengambil dasi Draco dari kamar.
Dengan langkah tergesa-gesa, Harry datang lalu menyerahkan dasi yang ada digenggamnya pada Draco, "ini."
Draco hanya diam menatap Harry dan dasinya secara bergantian. Sama sekali tidak ada niatan untuk mengambil dasi yang ada di genggaman Harry. Ditatap seperti itu, Harry juga jadi merasa bingung dan tidak enak.
"Bu- bukan yang ini ya?" Tanya Harry gugup bersiap kembali kedalam kamar untuk mengambil dasi lain.
Karena tidak ada jawaban dari Draco, Harry segera melangkah mundur dan berbalik. Namun ketika hendak melanjutkan langkahnya, Harry tersentak karena Draco tiba-tiba menarik tangannya membuat Harry langsung berbalik dari berhenti tepat dihadapan Draco. Dengan jarak yang sangat dekat.
Pipi Harry bersemu merah. Harry menunduk sambil mengigit bibirnya kuat karena tidak tau harus melakukan apa.
Draco meraih dagu Harry lalu menatapnya beberapa detik, "pasangkan."
"Uhm.. Pa- pasang?" Karena kegugupannya membuat Harry jadi sulit mencerna apa yang dikatakan Draco barusan.
"Pasangkan dasiku!" Ucap Draco dengan nada memerintah.
Harry sedikit kaget dan langsung memasang dasi itu pada kerah baju Draco. Jantung Harry berdetak cepat saat kedua tangan Draco memegang pinggangnya.
"Su- sudah," Kata Harry setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Draco menyeringai, "bagus."
Harry ingin segera beranjak dari sana. Tapi tangan Draco masih menempel dipinggangnya. "Dra- Dray, aku masih punya pekerjaan lain."
"Lalu?" Ucap Draco dengan satu alis yang terangkat.
"Ta- tanganmu." Harry meremas tangannya sendiri yang sudah basah karena keringat dingin.
Draco dengan sengaja semakin mempertipis jarak diantara mereka, "kenapa tanganku?"
Dengan segenap keberaniannya, Harry menatap Draco, "lepaskan tanganmu."
"Minta dengan baik."
Harry semakin kuat menggigit bibirnya, "tolong lepaskan tanganmu."
