Cp 43

37 7 6
                                    


Garis polisi sudah melintang di depan rumah Donghyuk. Pihak kepolisian pun mulai mengidentifikasi lokasi kejadian sebelum jasad Chaerin diangkat dari dalam penampungan air.

Donghyuk, Jinhwan, June, Bobby dan Yunhyeong yang ada di TKP langsung diwawancarai sebagai saksi.

"Ini hp Chaerin.." Ujar Donghyuk sambil memberi ponsel Chaerin ke polisi dengan tangan lemas.

Polisi pun mengangguk dan mengatakan kalau mereka akan menemukan penyebab kematian Chaerin, apakah Chaerin bunuh diri atau-- dibunuh?

Jasad Chaerin diangkat dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Kondisinya sudah sangat mengenaskan.

Donghyuk, Jinhwan, June, Bobby dan Yunhyeong yang sedang menatap sedih jasad Chaerin tak sengaja menangkap sosok yang ada di sudut ruangan dengan netranya.

Chaerin.

Chaerin tersenyum, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan sebuah senyuman karena sudah menemukan jasadnya.
Mereka berlima menatap Chaerin dengan sendu, tak ada rasa takut sedikit pun. Chaerin yang ada di sudut sana sangat cantik. Dress putih nya sudah tidak lagi terlihat lusuh, rambut panjangnya terlihat segar. Ya, Chaerin sudah bahagia.

Chaerin melambaikan tangan dengan senyum yang masih mengambang, bahkan lebih lebar dari sebelumnya.

'Terima kasih udah nemuin jasad aku. Berkat kalian aku bisa pergi dengan tenang, aku bisa ketemu sama nenek dan Chanwoo lagi. Selamat tinggal, aku harap waktu cepat berlalu biar kita bisa ketemu lagi di kehidupan selanjutnya~'

Perlahan tubuh Chaerin memudar seperti ditelan udara. Ini terakhir kalinya mereka melihat Chaerin. Donghyuk merutuki dirinya sendiri yang tak bisa memeluk kekasihnya sebelum ia pergi.

Pergi untuk selamanya..






































Beberapa hari kemudian..

Donghyuk menerima telepon dari kepolisian kalau pelaku dari pembunuhan Chaerin sudah tertangkap.

Ya, Chaerin dibunuh.

Rahang kokoh Donghyuk mengeras menahan emosi, tangannya dikepal kuat menampilkan urat-urat yang melintang. Dalam hatinya Donghyuk terus menyumpah serapahi orang yang sudah membunuh Chaerin. Tak butuh waktu lama Donghyuk langsung menancapkan gas ke kantor polisi.

Disana, Donghyuk diberikan sebuah rekaman suara dari ponsel Chaerin.

"Chaerin Chaerin.."

"Kenapa? Hmm kok mukanya takut gitu?"

"K-ke--napa--"

"Kenapa? Lu kaget?"

"J-jangan sentuh gua!"

"DIEM LU! LU MAU TERIAK? TERIAK AJA, GA BAKAL ADA YANG DENGER LAGIAN. LU BERHARAP DONGHYUK BAKAL NOLONGIN? HAHA MIMPI! LU GA BAKAL BISA MILIKIN DONGHYUK!!!"

Setelah itu terdengar suara teriakan Chaerin yang kesakitan dan meminta tolong untuk dilepaskan. Setelah itu rekaman tersebut berhenti, sepertinya ponselnya terlempar dan akhirnya mati.

Kedua alis Donghyuk bertaut, suara ini--

"Silahkan ikut saya kalau anda ingin melihat para pelaku."

Para pelaku?

Berarti pelakunya lebih dari satu?

Donghyuk mengekori pria berseragam itu ke sebuah ruangan yang sangat terisolasi.

Dalam hatinya, Donghyuk sudah menyimpan dendam yang amat sangat pada orang yang sudah membunuh Chaerin. Kalau saja ini bukan di kantor polisi, Donghyuk pasti sudah teriak-teriak seperti orang kesetanan.



"Mereka lah pelakunya."

Bola mata Donghyuk membulat. Tak menyangka dengan kenyataan menohok yang ada di depannya saat ini.

Gak, gak mungkin.



























"Hanbin? Hyujin?"





































tbc












Masih inget Hyujin? Yaps lupa pasti😅

Aku mau buru-buru namatin cerita ini, jadi aku update sekali banyak. Berasa punya tanggung jawab yang ditinggal kalo ga namatin book ini:(

































Love To Death | Kim DonghyukDonde viven las historias. Descúbrelo ahora