Cp 9

240 41 7
                                    

Sudah 3 hari Chaerin tinggal di rumah Donghyuk bersama seorang iblis yang menyerupai Donghyuk. Rasanya Chaerin sudah tidak tahan lagi dengan sikap Donghyuk yang semakin hari semakin menyebalkan.

Sejak tadi pagi Chaerin mengurung dirinya di kamar. Bukan tanpa sebab, Chaerin masih takut kalau Donghyuk melakukan hal aneh padanya. Meskipun masih berada di rumah Donghyuk, tapi di dalam kamar ini Chaerin merasa sedikit tenang. Meskipun sedikit setidaknya Chaerin tidak melihat wajah Donghyuk.


Tok tok

Tiba-tiba Chaerin mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dua ketukan yang membuat Chaerin cemas. Karena Chaerin tahu siapa yang mengetuk pintu itu. Chaerin hanya mengabaikannya dan pura-pura tidak mendengar. Namun suara ketukan itu semakin kencang.

"Chaerin!" seru Donghyuk dari balik pintu.

Chaerin tersentak kaget. Takut sudah pasti, siapa yang tidak takut kalau ada seorang pria yang menggedor-gedor pintu seperti kesetanan itu. Terpaksa Chaerin membukakan pintu dan melihat Donghyuk dengan tatapan tajamnya.

"Cepet ganti baju lu, ikut gua!" pinta Donghyuk sambil memberikan sebuah paper bag yang bertuliskan Tom Ford.

"Umm.. Gua lagi gak enak badan." Alibi Chaerin sambil mengusap tengkuknya.

"Ikut gua atau---"

"Iya gua ikut!" Jawab Chaerin penuh keterpaksaan sambil mengambil paper bag dari tangan Donghyuk.

Donghyuk hendak beranjak dari sana sambil menunggu Chaerin selesai berpakaian. Chaerin mengumpati Donghyuk sambil pura-pura mencakarinya. Merasa aneh, Donghyuk pun menoleh kebelakang dan buru-buru Chaerin menghentikan umpatannya.











Chaerin keluar dari kamarnya dan menghampiri Donghyuk yang sedari tadi menunggunya. Melihat Chaerin memakai mini dress dengan bagian bahu yang sedikit terekspos membuat siapa pun yang melihatnya pasti terpana. Meskipun Chaerin tidak memakai make up, wajahnya sudah memancarkan kecantikan alami. Bukankah itu yang diinginkan setiap wanita?
Donghyuk yang melihat Chaerin hanya bisa terdiam terpana.

"K--kenapa? Jelek yah?" Tanya Chaerin.

"Hhh?? aa.. E--emang lu jelek kan? Gitu aja masih nanya." jawab Donghyuk asal, Donghyuk terlalu gengsi untuk bilang Chaerin cantik, "udah yu pergi, nungguin lu doang lama banget!"

Chaerin pun mengekori Donghyuk menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah.

Selama di dalam mobil, Chaerin hanya terdiam sedangkan Donghyuk fokus menatap jalan yang ada di depannya.

"Donghyuk.." panggil Chaerin memecah keheningan.

Donghyuk hanya menolehkan kepalanya sekilas ke arah Chaerin lalu fokus kembali ke jalanan yang ada di depannya.

"Kapan gua bisa pergi?"

Pertanyaan Chaerin membuat atensi Donghyuk fokus kepadanya.

"Kayaknya lu berharap banget bisa pergi dari gua, liat luka lu, emang lu bisa pergi dalam keadaan kayak gitu?" Oceh Donghyuk yang hanya fokus pada jalanan di depan.

"Gua gak peduli sama keadaan gua."

"Lu gak inget sama perjanjian kita?"

Chaerin mendecak jengah kalau Donghyuk sudah mengungkit tentang perjanjian itu.

"Dalam perjanjian setau gua gak ada point yang ngelarang gua buat pergi."

"Point kelima!" Ujar Donghyuk sarkas.

Chaerin mendecih, "Gua bukan budak yang harus ngikutin semua yang lu mau, pokoknya gua gak mau lagi tinggal sama lu. Dan kalo lu mau bahas perjanjian, PERSETAN DENGAN PERJANJIAN ITU!!"







"Lu pikir gua peduli, huh?"





















√tbc





















































Love To Death | Kim DonghyukWhere stories live. Discover now