Hanbin mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki. Hanbin yakin itu pasti Donghyuk. Hanbin beranjak untuk mencari asal suara dan benar saja itu Donghyuk.
"Ngapain lu Bin?" Tanya Donghyuk saat melihat Hanbin yang datang dari arah kamarnya.
"Kemana aja lu?" Tanya Hanbin.
"Bukan urusan lu!" Jawab Donghyuk sambil menubruk bahu Hanbin dan meninggalkan Hanbin.
Jalan Donghyuk tidak seimbang, tubuhnya bau alkohol, dan pikirannya sepertinya sangat kacau.
Donghyuk sudah terlalu lelah berkelahi dengan kekasihnya, Hyujin. Sudah cukup Hyujin yang membuatnya frustasi, jangan tambah Hanbin. Ya, setelah dari rumah Donghyuk tadi, Hyujin langsung pergi mencari Donghyuk. Pertengkaran antar kekasih pun terjadi. Hyujin marah karena ia merasa Donghyuk selingkuh darinya.
"Jangan coba berpaling dari gue Hyuk!" Hanbin menarik bahu Donghyuk agar menghadapnya.
Fokus Donghyuk mulai tertuju pada Hanbin yang mulai membahas tentang Hyujin. Donghyuk membalas tatapan tajam Hanbin.
"Bilang aja kalo lu gak suka sama hubungan gua dan Hyujin! Gua tau lo naksir kan sama dia, tapi dia lebih milih gua daripada lu!"
Hanbin terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Donghyuk. Hanbin memang pernah menyukai Hyujin. Tidak, Hanbin malah pernah menjalin hubungan dengan Hyujin. Tapi Hyujin malah menduakannya. Ya, Hyujin menduakannya dengan Donghyuk. Padahal Hyujin tahu kalau Donghyuk adalah teman Hanbin, tapi Donghyuk tak pernah tahu kalau Hyujin kekasih Hanbin. Sejak saat itu Hanbin merasa benci dengan Hyujin, tapi rasa cinta Hanbin yang masih tersisa mengalahkan rasa bencinya kepada Hyujin.
Donghyuk pikir Hanbin telah skakmat. Donghyuk pun memutuskan untuk meninggalkan Hanbin yang masih diam mematung disana. Namun langkahnya terhenti saat mendengar seruan Hanbin.
"Gua bakal ajak dia pergi, dia gak pantes buat tinggal sama lu!"
Donghyuk membalikkan tubuhnya menghadap Hanbin. Tatapannya lebih tajam dari yang sebelumnya.
"Lu gak usah ikut campur tentang Chaerin!"
"O ya? Gua cuma gak mau Chaerin dimanfaatin sama cowok brengsek!"
"Bacot lo anjing."
Bugh💢
Sebuah tonjokan berhasil mendarat di rahang Hanbin. Hanbin yang tak terima dengan perlakuan Donghyuk pun membalas pukulan Donghyuk. Mereka saling menghabisi satu sama lain, tak peduli dengan status pertemanan mereka.
Chaerin terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pukulan yang sangat kencang. Beberapa kali terdengar suara benda terjatuh membuat Chaerin penasaran dengan apa yang terjadi saat ini. Chaerin beranjak dari kamar dan matanya terbelalak saat melihat dua orang pria tengah baku hantam di depan matanya. Chaerin buru-buru berlari menghampiri Donghyuk dan Hanbin untuk memisahkan mereka. Chaerin mendorong Donghyuk menjauhi Hanbin. Donghyuk masih sangat berambisi untuk menghabisi Hanbin, tak peduli dengan darah yang sudah mengalir di wajah mereka.
"Donghyuk!!" Chaerin mendorong dada bidang Donghyuk saat Donghyuk hendak memukul Hanbin kembali.
"Kenapa sih kalian? Nunggu ada salah satu yang mati baru berhenti?!"
Tatapan tajam Donghyuk dan Hanbin masih terpaut, seolah mereka belum puas.
"Chaerin, kita pergi sekarang!" Hanbin angkat suara.
"Hah?" Chaerin menautkan kedua alisnya bingung.
"Gua bantu lu pergi dari sini, itukan yang lu mau?"
Chaerin sangat bimbang dengan ajakan Hanbin untuk membawanya pergi dari sini. Tapi melihat Donghyuk, Chaerin ragu untuk bisa keluar dari sini. Pasalnya Donghyuk menatap Chaerin dengan tatapan yang sangat tajam dan penuh arti.
"Maaf gua gak bisa." Ujar Chaerin final.
Hanbin terkejut dengan jawaban Chaerin yang menolak untuk pergi. Kenapa Chaerin seperti itu? Bukannya tadi dia bercerita bahwa ia ingin sekali pergi dari sini.
Entahlah, hanya Chaerin yang tahu alasannya.
√tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
