39. KUNTI SI BIANG KELADI

1.6K 189 127
                                    

Hai! Kawan-kawan jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya ya. Terima kasih.

🍒🍒🍒

Risa.

Aku masih ingat saat pertama kali bertemu dengannya.

Waktu itu, aku berjalan hendak pulang ke rumah. Belum tau jalur angkot menuju rumah, makanya aku jalan kaki. Berniat nyari ojek di sekitaran.

Beberapa meter dari gerbang sekolah, ada belokan menuju satu jalan yang lengang. Di sana, di depan salah satu rumah aku melihat seorang anak kecil yang sedang berjinjit di depan pagar. Seperti sedang mengobrol dengan seseorang di baliknya. Namun, dari sini tidak kelihatan.

Penasaran. Aku mendekat. Seketika perasaan aneh menghampiri saat sudah berada dekat. Keadaan rumah itu sudah bobrok dengan lumut yang menghiasi dinding. Bau apek dan lembab tercium samar seiring langkah makin jelas.

Bersamaan saat aku baru saja hendak memanggil si bocah, wanita paruh baya datang menghampiri.

"Dimas, kamu ngapain sendirian di sini?" tanya wanita tersebut. Mungkin ibunya.

"Aku lagi main, Ma."

Nah kan ibunya.

"Main sama siapa?" Heran. Si ibu malah celingukan karena merasa anaknya sendirian saja.

"Itu, Ma!" Anak laki-laki itu menunjuk pagar di mana seorang anak kecil perempuan melambai-lambai riang walau muka pucat sekali.

"Namanya Risa, Ma. Dia temenku." Anak laki-laki itu tampak bangga memperkenalkan temannya.

"Di mana, Sayang? Nggak ada orang di sini."

"Ih Mama! Itu Risa di depan Mama!" Anak itu masih menunjuk sisi pagar.

Ibunya sedari tadi mencari-cari, akhirnya membelalakkan mata. Jelas sang ibu teringat sesuatu. Bukannya menyapa anak kecil bernama Risa, sang ibu malah buru-buru menggenggam lengan bocah itu.

"Ayo! Pulang sekarang!"

Kemudian mereka pergi diiringi rengekan penolakan sang bocah. Ia terus memanggil-manggil nama Risa.

Aku terdiam. Mengamati anak kecil yang sudah pasti hantu itu ikut terdiam lama, kemudian ia berbalik memasuki halaman rumah kosong dengan kepala tertunduk. Kasihan.

Perlahan, rasa penasaran menggelayuti pikiranku. Mengapa ada anak sekecil ini di sini? Jadilah aku mengikuti.

Namun, langkahku terhenti. Belum sempat membuka pagar, sesosok guling besar berwarna putih berbalut tanah mencegat. Sontak aku mundur.
Sosok itu berbalik memperlihatkan wajah gosong menyeramkan. Aku menjerit. Pocong itu malah melenggak-lenggok. Aku makin histeris.

"Berisik!"

Suara gertakan bergema dalam pikiranku.

Aku celingukan. Beberapa orang menatap dengan pandangan ... entahlah. Namun, tak ada satu pun yang bersuara. Oke, suara tadi berasal dari sosok di hadapanku yang rupanya sudah berhenti bergoyang.

"Mau apa?"

Masih takut. Aku langsung menunjuk ayunan di halaman rumah kosong itu tanpa menoleh ke arah si pocong. Di mana sebuah ayunan rusak sedang diduduki oleh hantu kecil bernama Risa.

"Jangan ganggu dia!"

"Ng-nggak kok. Aku cuma mau nyamperin dia bentar aja. Boleh ya?"

Kalimat itu seluruhnya kuucapkan dalam hati sambil terus mengalihkan pandangan ke mana saja, asal jangan ke sosok di depan ini.

"Buat apa?" Nada mengintimidasi jelas dari suara yang masih terngiang di pikiranku.

Aduh, ini makhluk kok kepo banget sih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HANTU ANEH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang