L:7

106 90 31
                                    

Welcome to my cerita.
°
°
Happy reading.

***

"Yah, Ivi anak kandung Tante Reva atau bukan sih?" Tanya Gibran, memang mereka tidak mau memanggil Reva dengan sebutan mama karena mereka tau kalau Reva tidak pantas disebut mama, berbeda dengan bunda nya.

"Sebenarnya....," Regan menghela nafas berat lalu "ayah gak tau." Regan menunduk dan menghapus air matanya yang keluar sedikit.

"Lah, kan Ivi keponakan ayah pasti ayah tau." protes Gibran.

"Ayah gak tau Bra, ayah ragu." Gibran dan yang lainnya melihat ayahnya, bingung harus bagaimana.

"Maksud ayah gimana sih?," tanya Gibran kepo.

"Sebenarnya ayah bingung harus jujur sama kalian atau gimana." Gusar Regan.

"Jujur aja yah siapa tau kita bisa bantu ayah ye kan Bra?" ucap Dani menirukan panggilan ayahnya tadi kepada Gibran. Sedangkan Gibran hanya mendengus kesal mendengar panggilan itu.

"Dulu....

Flashback on

Disebuah rumah sakit seorang paruh baya tengah tergesa-gesa berlari ke salah satu ruangan, yaitu ruangan persalinan.

"Heyy, mas disini tenang ya, maafin mas udah datang terlambat." ucap seorang laki-laki yang tidak lain adalah Regan.

"Gak papa mas, aku minta maaf ya, tolong jagain mereka mas, aku udah gak bisa lagi bersama kalian, oh iya mas aku udah nepatin janji aku, akhirnya kita bisa di karuniai putri kecil yang cantik, kalau mas rindu aku tatap matanya saja pasti ada aku disana, namanya udah aku siapin di kertas," ujar istri Regan cepat.

"Aku pamit ya mas, jagain mereka." Regan menggeleng mendengar ucapan sang istri, Regan tidak sanggup kehilangan istrinya sekarang. Kini air mata regan lolos begitu saja melihat istrinya sudah tidak bernyawa lagi.

Regan berjalan menghampiri anak-anaknya yang sudah dibersihkan oleh dokter dan melihat kertas yang dikatakan istrinya.

Tertulis:
~ Gibran Danendra
~ Gabriel Danendra
~ Gabriela Livita Adiba Khanza.

Air mata Regan kembali lolos begitu saja melihat anak-anaknya.

***

Setelah pemakaman sang istri, Regan kini berada di kamar sang putri yang baru saja ditinggalkan istrinya.

"Gan, kasih ke gw aja anak lu biar gw sama Reva yang jaga, gw janji gak akan nyakitin dia." ujar seseorang yang menepuk pundak Regan pelan dari belakang yang tidak lain adalah adik ipar Regan.

"Gak, gak akan ada yang berani ambil anak gw!." seru Regan dan mengambil putrinya dari tempat tidurnya.

"Gw janji Gan kalau usianya udah 16 tahun lu bisa ngambil dia dari gw sama Reva." pinta orang itu.

LIVITA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang