8

1.7K 276 5
                                    

Sejak pulang dari pergi menemani Bumi bertemu teman-teman semasa SMP nya, wajah Langit sama sekali tidak menunjukkan raut bahagia seperti biasanya dan itu sukses membuat Bumi cukup bingung dengan perilaku Langit yang bisa dibilang jarang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pulang dari pergi menemani Bumi bertemu teman-teman semasa SMP nya, wajah Langit sama sekali tidak menunjukkan raut bahagia seperti biasanya dan itu sukses membuat Bumi cukup bingung dengan perilaku Langit yang bisa dibilang jarang itu. Bahkan tanpa berpamitan dengan Bumi, Langit segera masuk kekamarnya meninggalkan kedua orangtuanya yang menatap bertanya pada Bumi.

Setelah ijin dengan kedua orangtua Langit, Bumi menyusul Langit kekamarnya, ada sesuatu yang harus Bumi luruskan dan tanyakan pada Langit. Dengan perlahan Bumi membuka pintu kamar kekasihnya yang tak terkunci dan segera masuk kedalam kamar kekasihnya. Bumi berjalan perlahan mendekatkan dirinya pada Langit yang memunggunginya. Bumi meraih kursi belajar Langit dan membaw kursi itu kedepan Langit.

"Langit, ada apa hm?" tanya Bumi setelah mendudukkan dirinya didepan Langit, menangkup wajah Langit agar menatapnya. Langit menatap Bumi dengan mata yang sendu, membuat hati Bumi sedikit sakit melihatnya.

"Kak Bumi, Langit tu ngga pantes ya pacaran sama kak Bumi?" tanya Langit tiba-tiba yang membuat Bumi terkejut dan membulatkan kedua matanya.

"Siapa yang bilang hm? Langit pantes banget buat Bumi, ngga ada lawannya." jawab Bumi dengan mantap dan tegas, memberikan angin segar pada Langit.

"Tapi tadi kata temen kak Bumi, Langit ngga sempurna buat kak Bumi." jawab Langit sendu yang sukses membuat Bumi makin terkejut. Bumi tersenyum lembut, berpindah duduk mendekat pada Langit dan membawa kekasihnya masuk kedalam pelukannya.

"Hey, listen me babe. I don't need a perfect one. I just need someone who can make me feel that I'm the only one. Dan Bumi cuma butuh Langit, udah." jawab Bumi mantap dan tegas yang berhasil membuat Langit kembali tersenyum dengan rona merah samar yang nampak dikedua pipinya. Langit mengeratkan pelukannya pada Bumi dan Bumi makin membawa Langit dalam pelukannya.

Selesai.

Selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gulali. | Markno✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang