LWTD | Dua

195K 20.6K 2.3K
                                    

Udah follow belum? Kalo belum Follow Wattpad cici ya! Aloisiatherin

Info cerita ini juga ada di Instagram & Tiktok : @aloisiatherin

Spam komen ya di part ini!

Target vote 1,3K +++ yaw!!



2. Calon Mertua

"Nah, ini nih, yang dari kemarin off Instagram! REKOR! Seorang Monela Zhou absen dari snapgram, semalam full!" Suara nyaring Ivy menyambut telinga Monela, begitu kakinya melangkah masuk ke dalam kelasnya gedung di fakultas bisnis.

"Ce, kamu kecapekan to? Abi punya produk baru nih, dari alhamdullilah segar, minuman penyegar yang mampu menambah stamina tubuh dalam sekejap!" Abi mengeluarkan sekaleng minuman bergambar kerbau yang kemudian ia taruh diatas meja— depannya.

"Ada tiga varian Ce, rasa cheri, stro-"

"Eh! Nek! Deseu kalau mau jualan, di kelas tetangga deh! Rempong biyutt!" Mimi yang sedang membentuk alisnya sampai memberhentikan gerakan tangannya, hanya untuk menyela ucapan Abi yang sedang mempromosikan dagangnya.

Sedangkan Monela sudah terduduk diatas kursinya dengan bibir menukik ke bawah. Ingin menangis.

"Deseu kenapa lagi?" Mimi memajukan tubuhnya, ketika mendapati ekspresi Monela yang seakan ingin menangis kejer.

"Ma-mami, gak telepon Monel," Adunya dengan menyeka ujung matanya, ketika air mata sedikit merembes.

"Oh, pulsa Cece abis tah? Tenang! Abi jualan pulsa! Khusus sahabat Abi, Abi beri diskon 0,1%! Mau kart-"

"BI!" Teriak Ivy dan Mimi bersamaan, dengan mata mendelik.

Sudah dibilang bukan? Di otak Abi hanya ada bisnis, bisnis, dan bisnis. Dimana ada kesempitan, disitu pasti ada uang. Itulah motivasi Abi untuk terus nerocos.

"Deseu ngomong lagi, eike sisir tuh mulut sampek jadi roti sisir!" Mimi kemudian melenggokkan mukanya cantik ke arah Monela lagi.

Itu roti sisir Mi, bukan mulut sisir.

"Terus-terus?" Ivy kembali bertanya, kepo. Bahkan ia sampai menopang dagunya, menatap lekat Monela. Jarang-jarang Monela mau jauh dari Mami-nya.

Si anak Mami tumben bisa ditinggal. Mungkin itulah batinan ketiga sahabat Monela.

Monela tak kunjung menjawab. Ia hanya menatap Ivy dengan pandangan sayu. Bibirnya menukik ke bawah sedari tadi. Hidungnya sudah memerah, pun bawah matanya.

"Guyss!!" Ivy memanggil Abi dan Mimi diiringi tepukan beberapa kali di tangan, ingin mengambil atensi mereka dari Monela.

"Berhitung, mulai!" ujar Ivy.

"One," Ivy, Abi, dan Mimi memulai hitungan.

"Two," wajah Monela sudah sangat memerah.

"Thr—"

"MAMI JAHATTTT!! MONEL GAK MAU PUNYA ADIK!!" Teriak Monela kencang, bahkan mampu membuat seisi kelas menutup telinga.

Paham, ketika si anak mami mulai merajuk, dunia dan seisinya pun gempar.

"HHHWWAAAAAAA!!!!!"

🌻🌻🌻

Bastian menunduk, ketika ponsel dalam saku celananya bergetar. Ia menghentikan kegiatannya yang sedang mengetik nilai para mahasiswanya ke laptop. Tangannya merogoh ponsel, dan kemudian menundukan kepala. Dahinya seketika menyergit, ketika nomor tidak dikenal menghubunginya.

Living with the Dosen [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang