LWTD | Tiga puluh Empat

112K 12.4K 1.2K
                                    

Cici update story baru ya! BAD : Promise.

Tapi rate 15+ please. Gak liar liar amat, tapi lebih kontroversial dari mulut mami Lyn 😂

Genre youngadult, humor, romance.

Silahkan mampir ✨


FOLLOW DULU LAH YAW! Aloisiatherin



34. Tak ingin pisah

Bastian menatap Monela yang turun dari lantai atas dengan wajah lesu dan sembab. Di tangannya terdapat tas jinjing yang berisi pakaian dan seluruh barang-barangnya yang sudah ia masukan ke dalam.

"Jangan sedih dong!" Bastian memeluk Monela di bawah tangga.

Monela menghirup aroma tubuh Bastian yang sangat memabukkan. Karena ia sangat yakin, pasti dirinya akan merindukan sosok Bastian di setiap malamnya.

"Kangen Apiw!" Monela ingin menangis saja rasanya, saat menyebut panggilan Bastian.

"Kemaren panggil bapak, sekarang panggil Apiw. Mau manja manja nih?" Bastian menggoda.

"Ihhhh! Jangan gitu! Monel malu!" Monela menjiwit pelan perut Bastian.

Bastian tertawa. Ia kemudian menggoyang-goyangkan tubuh Monela ke kanan dan kiri.

"Udah Ayok! Mami sama Papi kamu udah nungguin diluar tuh." Bastian melepas pelukan keduanya.

Namun, belum sempat sepenuhnya pelukan itu terlepas, Monela langsung berjinjit, dan mencuri kecupan di bibir tipis Bastian, membuat Bastian melotot.

Untuk pertama kalinya. Monela mencium bibirnya!

Rasa panas menjalar di seluruh wajah sampai telinga Bastian. Tak menyangka Monela seberani ini untuk mencium dan, membangunkan Abas.

"I Love you, Apiw! Aku tunggu lamarannya! Hehe!" Monela langsung berlari, setelah berbisik hal termanis yang pernah Bastian dengar.

🌻🌻🌻

Bastian membuka kamar dimana Monela selama ini tidur. Aroma khas Monela langsung menyeruak. Pun kenangan tentang Monela langsung terputar di memorinya.

Padahal baru satu jam Monela pergi Dan perginya pun pulang ke rumahnya sendiri. Rumah Monela pun tepat di sebelah rumah Bastian. Lantas mengapa Bastian segalau ini!!

Bastian mendudukan dirinya diatas kasur Monela. Mengusap sprei berwarna ungu muda itu.

Ia menidurkan dirinya diatas kasur, sambil memeluk guling yang sering dipeluk oleh Monela. Aroma khas Monela semakin terasa kental disana. Farfum bercampur aroma tubuh gadis itu tercium kuat di hidung Bastian.

"Kangen kamu," gumam Bastian, dan memeluk erat guling itu.

🌻🌻🌻

Monela membaringkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit-langit kamar. Ia baru saja selesai membereskan barang-barang di dalam tas ke tempat semula. Dan saat ini, tubuhnya terasa semakin lelah, akibat tidak ada sosok Bastian di sampingnya.

Mengingat Bastian, membuat monela bangkit dan mengambil sesuatu dalam tas ransel bawaannya.

Sebuah kaos berwarna abu-abu, milik Bastian yang Monela curi di gantungan baju kamar Bastian.

Living with the Dosen [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang