Part 16. Semakin Dibenci

621 52 17
                                    

Memang apa salahnya memiliki wajah buruk rupa? Apakah dengan wajah yang buruk tidak berhak mendapatkan cinta yang layak? Mengapa dunia sangat tidak adil? Apakah harus cantik dahulu agar dihargai? Dihargai berapa rupiah? :)
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Kehidupan Ratu tidak jauh berbeda dari kehidupannya di masa SMP dahulu. Terlebih dengan adanya acara puncak ketika perkemahan kemarin membuat Ratu semakin dibenci di sekolahnya terutama sang senior.

Seperti pagi ini, dengan sengaja salah seorang senior menabrak Ratu hingga gadis dengan kacamata hitamnya terjatuh mencium lantai.

"Eh, sorry gue gak sengaja. Aduh, sakit banget, ya, nyium lantai? Kasihan, deh, tapi tangan gue terlalu mahal buat nolongin lo," sinis seniornya kemudian melenggang dengan gaya sok artisnya.

Ratu mengembuskan napasnya lalu berusaha bangkit dari posisinya. Banyak pasang mata yang melihat dirinya tanpa ada niatan untuk menolongnya, parahnya mereka justru memberinya berbagai cibiran membuatnya begitu sakit hati.

Ratu menyibakkan roknya yang sedikit kotor karena debu yang menempel pada roknya, namun tiba-tiba saja—

"Eh, maaf gue gak sengaja. Sayang banget minuman gue terbuang sia-sia, tapi gak pa-pa kalau kena lo sih gue ikhlas dengan sangat," sambar seorang gadis sembari membawa segelas minuman yang kini membasahi baju milik Ratu. Gadis itu justru menabrak bahu Ratu hingga membuatnya terjatuh untuk kedua kalinya.

Ratu merasa panik lantaran kini seragamnya terawang hingga menampilkan lekukan tubuh atasnya. Ia berusaha menutupi dengan tasnya, akan tetapi teman laki-lakinya justru menarik tasnya dan melamparnya ke sana-ke mari

"Kembaliin tas Ratu! Ratu mau masuk kelas sekarang," cicit Ratu berusaha melompat menggapai tas miliknya dari tangan Yoga.

Ratu terdiam sembari menyilangkan tangannya di depan dada berusaha untuk menutupinya. Tidak lupa dengan rambut yang ia gerai ke depan agar mereka tidak terlalu jelas melihat auratnya.

"Kenapa ditutupin? Sok polos, gue tahu lo bukan cewek polos. Kalau lo jadi pacar gue, mungkin lo gak akan di-bully di sekolah ini. Gimana? Mau sama gue, hmm?" goda Yoga.

Ratu terus memundurkan langkahnya lantaran Yoga terus menghampirinya, hingga akhirnya punggungnya menabrak tembok. Yoga menyeringai menatap Ratu. "Mau ke mana, hmm? Apa susahnya jadi pacar gue? Lo tinggal jawab 'iya' doang, 'kan?"

"Gak! Ratu gak suka sama Yoga! Yoga udah punya pacar, nanti pacar Yoga marah-marah sama Ratu. Ratu juga gak suka sama Yoga! Yoga jelek, nyebelin, bodoh, juga Yoga itu kasar sama cewek!" pungkas Ratu.

"Oh, udah berani ngomong gitu sama gue? Oke, lo udah mancing emosi gue dan lo harus gue kasih pelajaran!" murka Yoga menaikkan oktaf suaranya.

Yoga hendak melayangkan tamparannya pada pipi gadis di hadapannya, namun tiba-tiba saja ada tangan kekar yang mencegahnya. Sang empunya tangan lantas menoleh mendapati cowok yang paling ditakuti di sekolahnya tengah berdiri tegap sembari menatapnya tajam.

Yoga bersimpuh memohon ampun pada cowok itu. Cowok itu mencekal kerah baju Yoga sembari menghempasnya ke tembok. "Jangan pernah lo ganggu dia! Lo berani kasar sama dia, gua bakalan potong tangan lo! Kali ini gua masih ampuni lo, minggir!"

Yoga ngacir meninggalkan kedua sejoli di koridor sekolah. Tubuh Ratu gemetar, ditambah dirinya yang bingung apa yang harus ia lakukan dengan seragamnya yang basah. Tidak mungkin ia akan ke kelasnya dengan kondisi bajunya yang terawang.

Cowok yang tidak lain adalah Raja, melemparkan seragamnya ke arah Ratu. Gadis itu memungut seragam yang tergeletak di hadapannya dengan raut bingung. Seolah tahu apa yang tengah Ratu pikirkan, Raja kemudian berkata, "Pakai seragam itu dan cepat ke kelas, jangan bolos!"

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Where stories live. Discover now