Part 20. Pembullyan Tiga Gadis

604 49 15
                                    

Untuk apa merasa sok hebat bahkan diri kamu saja hanya berani bermain keroyokan. Canda keroyokan:)
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Sesampainya di sana Niara mengajak Ratu untuk membawa minumannya ke rooftop. Mulanya Ratu menolak dengan tegas, namun Niara terus mendesaknya agar menurutinya.

Keduanya menikmati angin semilir yang menerbangkan setiap helai rambut keduanya. Niara kemudian melontarkan pertanyaan pada Ratu, entahlah ia merasa begitu penasaran akan jawaban sahabatnya itu. "Mischa? Gue mau tanya, deh. Lo pilih Kak Dylan, Kak Raja, atau Kak Liam? Harus jawab salah satunya!"

"Pertanyaan apa itu? Gak jawab boleh gak?" kilahnya.

"Wajib jawab!" tegas Niara sembari merubah posisinya menghadap Ratu.

"Ratu lebih milih—" Ucapan Ratu tergantung saat lagi lagi seseorang memotongnya.

"Jelas pilih gue, dong!" seru seseorang dari arah belakang yang rupanya juga hendak membolos. "Ternyata kalian udah mulai suka bolos, ya?"

"Ternyata Kak Dylan masih hidup, ya? Belakangan ini Kakak gak kelihatan jadi Ratu kira kakak udah gak ada," celetuk Ratu tanpa bebannya.

Dylan kemudian mendekati Ratu sembari menyodorkan sebuah kotak padanya. "Jahat banget, ya, mulut Kesayangan Dylan. Nih, gue ada hadiah buat lo. Gue yakin suka banget sama itu," tunjuk Dylan dengan sorot matanya.

Ratu meraih sebuah kotak berwarna merah berukuran sedang itu. Ratu membukanya merasa begitu penasaran, alangkah terkejutnya begitu mengetahui isi di dalam kotak tersebut yang tak lain adalah—

"Kalung berlian? Buat Ratu? Bukannya ini mahal banget, ya? Emang Kakak dapat uangnya dari mana? Kak Dylan gak nyuri, 'kan?" Alih-alih berterima kasih Ratu justru mencurigai cowok di hadapannya tanpa beban sedikit pun.

Niara menepuk jidatnya, gadis lain mungkin akan melompat kegirangan mendapat hadiah dari seorang cowok, namun lihatlah Ratu. Gadis itu justru mencurigai Dylan bahwa ia mencuri kalung di toko perhiasan. "Mischa, ucapin makasih sama Dylan kek. Lo mah berasa gak tahu rasa berterima kasih.".

"Tuh, sahabat lo aja pintar. Gue akui gue emang nyuri, tapi bukan nyuri kalung itu. Lo mau tahu apa yang gue curi, hmm?" Dylan menaikkan kedua alisnya berniat menggoda Ratu kembali.

"Apa'an?" Ratu menatap Dylan dengan wajah penasaran membuat Dylan mencubit pipinya gemas. "Ih, jangan pegang wajah orang sembarangan! Ratu gak suka!"

"Galak banget, Kesayangan Dylan. Gue nyuri kunci hati lo biar gue bisa singgah di hati lo yang paling dalam," ungkap Dylan sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hati Ratu aja udah hancur menjadi kepingan kecil, gimana Kak Dylan bisa singgah?" ungkap Ratu sendu.

Dylan kemudian mengacak puncak kepala Ratu lalu beralih mencubit pipi kanan gadis di hadapannya. "Kalau gitu biar gue aja yang ngerenovasi hati lo biar lebih indah dari sebelumnya. Gue buat istana megah di dalam sana dan gue jadi rajanya," godanya sembari memasangkan kalung di leher Ratu.

Ratu menjitak jidat cowok di hadapannya. "Ih, Kak Dylan kira hati Ratu itu bangunan apa pakai direnovasi segala? Lagian Kak Dylan gak pantas jadi raja, pantasnya jadi prajurit aja," celetuknya.

"Makin lama Kesayangan Dylan makin ngeselin, ya?" Dylan kembali mencubit pipi Ratu, namun kali ini keduanya hingga membuat sang gadis menendang perut cowok itu.

"Aduh, gila lo nendang kencang banget," keluh Dylan kembali bangkit dari posisi tersungkurnya.

Prok ... prok ... prok!

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Where stories live. Discover now