Part 25. Kali Terakhir Bersamanya

635 51 21
                                    

Janji sama halnya dengan hutang, jika kamu tidak mampu membayarnya maka janganlah kamu berhutang. Dengan kata lain, jika kamu tidak sanggup menepati janjimu maka jangan sekali-kali kamu memberikan janji!
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Ding ... dong!

Ding ... dong!

Terdengar bunyi bel rumah Ratu berbunyi, Ratu lantas melepaskan pelukannya dari Ervan. Ratu mendongakkan kepalanya menatap Ervan. "Papa, Papa tunggu di sini aja. Biar Ratu aja yang bukain pintunya."

Ervan mengangguk. Ratu lantas bergegas menuruni anak tangga dan membukakan pintu. Sudah lima menit berlalu, namun gadis itu belum juga kembali, Ervan lantas menyusul gadis itu menuju ruang depan.

Alangkah terkejutnya diri Ervan mengetahui siapa yang datang ke rumahnya. Seseorang itu ialah—Raja. Dengan gaya cool-nya cowok itu berdiri di ambang pintu sembari menggengam erat pergelangan tangan Ratu.

Dengan cekatan Ervan menarik paksa Ratu kemudian memeluknya erat tidak membiarkan gadis dalam dekapannya untuk berdekatan dengan Raja. "Saya membatalkannya. Saya tidak rela menjual anak saya, saya menyesal. Jangan ambil Ratu dari kehidupan saya."

Raja menyeringai kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Apakah Anda sudah lupa jika Ratu akan menjadi milik saya? Dan semua uang itu akan menjadi milik Anda," tunjuknya ke arah dua orang bertubuh tegap di belakangnya dengan membawa sekoper uang di masing-masing tangan kanannya.

"Tolong letakkan kedua koper itu di atas meja sana dan kalian buka. Biarkan lelaki itu melihatnya," perintah Raja menunjuk pada meja panjang yang ada di ruang tamu tepatnya tidak jauh dari posisi Ervan berdiri.

Kedua lelaki berotot menuruti perintah Raja kemudian membuka kedua koper itu. Terpampang jelas uang berwarna merah muda tertata dengan rapinya memenuhi kedua koper dengan ukuran begitu besar.

Ervan menelan berat salivanya. Mulanya ia tergiur dengan jumlah yang begitu banyak, dirinya akan menjadi kaya mendadak. Akan tetapi detik kemudian Ervan tersadar akan perbuatannya. Ia menggelengkan pelan kepala dengan botakan di tengahnya.

"Tidak! Saya sudah mengatakannya jika saya membatalkan hal itu!" tegasnya.

"A-ada apa ini? Kenapa Kak Raja ngasih banyak uang sama Papa? Emang Papa punya bisnis sama Kak Raja, ya?" tanya Ratu polos.

Ervan kembali memeluk Ratu sembari membelai rambut gadis itu lembut. "Maafkan Papa, Sayang. Papa menyesal telah melakukan ini sama kamu," tuturnya lembut.

"Maksudnya apa, sih? Ratu jadi makin bingung gini." Ratu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal diikuti kedua alisnya yang saling bertemu pertanda ia tengah dilanda kebingungan.

"Gua kira Papa lo udah ngasih tahu ternyata belum. Biar gua yang kasih tahu," sahut Raja dengan santainya. "Papa lo ngejual lo sama gua dan setelah ini lo jadi milik gua selamanya!"

"Hah!? Maksudnya? J-jadi Papa jual Ratu? D-dan sikap Papa yang mendadak jadi baik sama Ratu karena ini kali terakhir Ratu ada di sisi Papa?" Air mata Ratu menetes membasahi kedua pipinya, ia melepas pelukan Sang Papa. "R-Ratu nggak nyangka Papa sekejam itu sama Ratu. Ratu pikir Papa udah gak benci lagi sama Ratu, ternyata Ratu salah. Kebencian Papa sama Ratu gak akan pernah pudar walau hanya sedikit."

Ervan kembali menarik sang buah hatinya ke dalam dekapannya seolah tidak membiarkan gadis itu pergi. "Bukan, Sayang. Papa benar-benar menyesal dan Papa memutuskan untuk membatalkan itu, Nak. Maafkan Papa," ungkapnya.

"Jangan percaya! Itu omong kosong, dia udah ngejual lo sama gua dan lo harus ikut gua hari ini juga!" sentak Raja menggebrak pintu dengan kerasnya.

"Saya sudah membatalkannya! Kamu bisa membawa kembali seluruh uang kamu dan Ratu tetap menjadi anak saya!" bentak Ervan tegas dengan mata yang melotot seolah hendak keluar dari tempatnya.

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Where stories live. Discover now