Cerita pertama aku, yang terinsipirasi dari salah satu author yang sangat ku senangi.
Dari orang itu aku punya mimpi pengen jadi penulis hebat kaya dia.
Tapi yang pasti apapun akhirnya mungkin itu yang terbaik, aku tidak memaksa diriku untuk menjadi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alarm kamar terus berbunyi, tapi mataku seakan enggan untuk terbuka.
Semalam hujan deras mengakibatkan pagi hari ini dingin dan berembun, membuatku merasa nyaman untuk terus berada dibalik selimut menutup seluruh tubuhku.
"Nana bangun sayang, ingat hari kamu sekolah" teriak mamah diluar menyadarkanku.
Aku bangkit dari tempat tidur dan melirik ke arah jam.
07.05
"Astaga Narana, lu keenakan apa males heh" gumamku seorang diri.
Aku mempercepat semua aktifitas pagiku, Mandi yang cuma gosok gigi dan pake sabun, terus lanjut make baju seragam yang untungnya udah disetrika sama mamah.
Sekarang aku duduk didepan meja rias, memakaikan bedak ke wajahku, dan sedikit liptint supaya gak pucat pucat amat, dan rambut yang pastinya udah disisir rapih.
"Na sarapan dulu" suruh mamah yang melihatku hanya melewatinya.