1. Tarawih Pertama

1K 73 26
                                    

"Abang!!!!!!!" Sebuah teriakan menggema di seluruh bagian rumah. Lima orang pemuda yang berada di ruang makan pun sontak beranjak dan pergi ke lantas atas dimana suara itu berasal.

Brak...

Pintu kamar sang adik di buka kasar oleh si tertua, wajah panik yang kentara tercetak jelas disana. Begitu pula dengan yang lain nya.

"Kenapa, dek?" Tanya yang paling tua. Nafasnya sedikit tersenggal karena berlari dari bawah ke lantai atas dengan terburu-buru.

"Ih, kenapa Sean nggak di bangunin sih? Liat! Udah jam berapa sekarang? Sean jadi telat kan!!!"

Pemuda bernama Sean itu mencak-mencak karena tak dibangunkan, ia tak sadar saja jika hari ini adalah hari libur dan malah mengatakan kalau dirinya telat.

Sedangkan para abang diam, mencerna kata-kata sang adik. Hingga di detik berikutnya, tawa dari mereka berlima terdengar membuat Sean semakin kesal.

"Aduh, dek! Hahaha, dengerin dulu. Besok-besok jangan begadang lagi ya, kalau beneran sekarang sekolah juga udah Abang bangunin dari tadi!" Jelasnya.

"Lah, emang sekarang hari apa?" Tanya nya polos.

"Adeh, makanya hari sama tanggal juga jam itu di liat. Ngapain di pajang di kamar kalo ngga digunain?" Jawab pemuda di samping si tertua, Aileen Key Azzafran.

"Ya nggak gitu maksudnya, jawab aja sih pertanyaan Sean!!" Balas Sean sengit.

"Iya, iya! Sekarang emang hari Senin, tapi kalian kan nggak sekolah soalnya mau puasa. Makanya besok-besok jangan begadang lagi. Sok, ayo turun sarapan. Lepas seragamnya, ganti!"

Sean mengangguk mengerti, kemudian lima pemuda yang bisa di terka adalah kakak tertua dari Sean dan saudaranya yang lain pun keluar dari kamar sang adik menuju lantai bawah lagi.

🐾🐾🐾

Saat tiba di bawah, ternyata dua adiknya yang lain sudah berada disana. Pasalnya tadi mereka keluar sebentar bersama dua lainnya untuk lari pagi.

"Loh, udah pulang? Kok cepet?" Tanya Key.

Salah satu dari yang ditanya pun mengangkat kepalanya dari layar ponsel yang terletak digenggaman itu dan menjawab.

"Ezal capek katanya bang, ya udah. Zan bilangin aja sama Aarav buat pulang duluan!"

"Gitu? Dua bocil lagi, kemana?"

"Lanjut lagi mereka bang, jam sembilan udah sampe rumah kok!" Yang lain mengangguk setuju lalu sang kakak tertua menyuruh semua adiknya termasuk Sean untuk sarapan lebih dulu saja.

Omong-omong, saat ini sudah jam tujuh lewat lima belas pagi. Dan empat adiknya tadi itu izin untuk pergi lari pagi saat pukul enam terkecuali Sean yang bangunnya terlambat hingga dia kesal bukan main dan mengira sekarang sekolah.

..

Di lain tempat, dua saudara yang di sebut oleh Zan atau Jauzan Kendrick Alfariq tadi. Sedang duduk beristirahat di bawah pohon dekat taman kompleks.

"Nan!"

"Hm?"

"Lo rindu Mama sama Papa nggak?"

"Jangan tanya gue, udah jelas banget itu. Dan asal lo tahu aja, gue ngajak joging itu juga ujung-ujungnya kesini buat istirahat!"

Rumah Kita✓Onde histórias criam vida. Descubra agora