Chapter 32 Amukan Tak Terkendali

55 7 4
                                    

Saat Shinra sampai di depan gerbang desa dia melihat banyak mayat yang tergeletak di mana mana. Shinra semakin khawatir dan berlari ke arah desa. Saat Shinra sampai di desa dia melihat Mizuki yang tergeletak di tanah dan vampir  membawa pedang yang di arahkan ke badan Mizuki. Saat Mizuki tergeletak dia melihat Shinra dengan samar samar dan menyuruhnya untuk lari.

"Lari.... Lah... Shi....nra "

Saat mendengar suara itu Shinra menjadi teringat masa kecilnya yanga ada dalam  memlinya dulu. Yaitu saat umurnya 8 tahun
Dia melihat ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri.

"I..bu.... "

Air mata Shinra keluar dan berteiak untuk menghentikannya.

"Jangan... Jangan lakukam itu... Hentikan "

Namun vampir itu tidak mendengarkannya dan menancapkan pedang di badan Mizuki.

*jlebb*

"TIIIDDDAAAAKKKK!!! "

Shinra merasa putus asa dan terdiam di tempat tanpa melakukan apa apa. Shinra hanya duduk terdiam dan menangis sekeras kerasnya.

"Tidak, tidak, tidak "

Vampir itu melihat Shinra setelah berteriak dan melihatnya putus asa.

"Oh ternyata ada manusia disana, sepertinya dia sangat putus asa setelah melihat orang ini mati "

"Tidak, tidak mungkin, ini tidak mungkin "

"Dia mengabaikanku ya, yang mungki  lebih baik kau mati saja dan akan kupenggal kepalamu dan ku persembahkan pada Tuanku "

Shinra merasa tertekan karena setelah sekian lama dia tidak meluhat ibunya, dan dia kembali merasakan rasa sakit saat melihat ibunya terbunuh. Saat Shinra merasa tepuruk dia mendengar hasutan Iratus untuk murka dan menggunakan kekuatan Iratus agar bisa balas dendam.

*deg* *deg*

"Murkalah... Akan kuberikan kekuatanku.... Murkalah... Murkalah!!! "

Di dalam alam bawah sadar Shinra Iratus terus menghasutnya.

"Murkalah... Bunuh nyamuk itu... Hancukanlah mereka semua... Mereka adalah musuh.... Semua musuh harus dibunuhh... "

Dengan keadaan Shinra yang kehilangam kendali atas amarahnya menyetujui Iratus dan Shinra mengeluarkan semua amarhanya.

"Baiklah "

"Bagus.. Bagus!! Hahaha "

Di sekitar Shibra keluar semua autra yang sangat gelap dan jahat, dan di belakang Shinra keluar sebuah bayangan yanag membentuk kepala naga yang kurang hampir sempurna.

"Hahaha, kerja bagus nyamuk penghisap darah "

Sangius dan anak buahnya terkejut dan bertanya tentang sosok bayangan itu.

"Brengsek. Siapa yang kau bilang nyamuk? Dan siapa kau yang berani mengejekku "

"Haha, tidak penting siapa aku yang terpenting adalah sebentar lagi kau akan mati "

"Apa yang maksud? "

Bayangan itu kembali kedalam tubuh Shinra,dan Shinra menjadi kehilangan kendali tubuhnya.

"AAAAAAAA "

Karena Mizuki sudah tiada segel yang menahan kekuatan Shinra memudar dan membuat emosi Shinra tidak dapat dikendalikan semua yang ada didepannya adalah musuh.

"Bunuh... Bunuh... Mati... Mati... Semuanya akan mati... Gggaaarr "

Amarah Shinra semakin meledak ledak dan membuat kekuatan dari naga hitam semakin kuat, karena energi yang semakin kuat sampai sampai tubuh Shinra tidak dapat menhananya dan mengakibatkan tubuhnya berubah Punggungnya mengeluarkan sayap naga yang masih belum sempurna gigi taringnya sedikit memanjang dan matanya berubah menjadi merah darah.

Zero Kara no watashi no TabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang