Chapter 37 Persiapan 2

42 6 4
                                    

Mereka pun masuk kedalam kamar. Lalu pelayan itu pamit untuk kembali ke ruang kerjanya.

"Kalau begitu saya pamit kembali keruangan saya, jika ada keperluan lain bisa panggil saja."

"Ah, baik."

Pelayan itu pun pergi. Shinra dan yang lainya pun beristirahat. Didalam kamar itu terdapat satu ruang tengah yang luar dan empat kamar yang memiliki kamar mandi di setiap kamar.

Keesokan harinya Shinra dan yang lainnya berkeliling desa Dwarf untuk melihat barang dan senjata yang mereka buat. Dengan mengenakan pakaian yang berbeda agar penduduk tidak heboh saat berpapasan atau melihat mereka. Shinra dan kelompoknya pun melihat salah satu toko yang menjual bermacam macam senjata. Shinra dan kelompoknya pun masuk ke toko.

*cring*

"Selamat datang."

Mereka langsung berpencar melihat lihat senjata. Dan Shinra mendatangi pemilik toko untuk bertanya.

"Paman, apakah disekitar sini ada penjual/toko ramuan?"

"Hmm, jika kau mencari ramuan ada di didekat sebuah restoran yang ada di timur desa, tetapi hatga ramuan disini cukup mahal karena kami membelinya dari kerajaan Eternal Fire kerajaan manusia."

"Oh, terima kasih Paman atas infonya."

Saat Pemilik mengamati Shinra dengan teliti pedagang itu menyadari kalau mereka adalah kelompok pahlawan.

"Tunggu apakah aku pernah melihatmu?"

"Ah, ku-kurasa tidak."

*Mengamati Shinra*

"Bentar, apakah kau Pahlawan Sejati yang kemarin datang kedesa kami?!"

Shinra langsung menutup mulut penjual itu.

"Ssstt, jangan keras keras."

Pedagang itu menganggungkan kepalanya. Dan Shinra melepas tangannya dari mulut penjual.

"Silahkan beli senjata yang kalian inginkan."

Mereka pun melihat lihat kemabli senjata yang ada di toko itu.

Shinra memohon untuk merahasiakan ini dari penduduk yang lain.

"Tolong rahasiakan kalau kami sedang berkeliling desa."

"Baik Tuan Pahlawan."

Mereka semua pun telah memutuskan senjata yang mereka beli.

Raptharia membeli pedang sihir dan pedang cadangan, Yuri-Chan membeli tongkat sihir, dan Mikasa membeli busur,anak panah sihir dan biasa, juga pedang.

"Eee, baik...lah berapa harga semuanya?'

"Tidak Tuan, untuk Tuan dan rekan Tuan semua ini Gratis."

"Tidak aku tidak bisa menerima itu. Berapa harganya?"

Kata Shinra dengan wajah yang serius.

"Ba-baiklah kalau itu keinginan Tuan, semuanya 10 koin emas."

Shinra mengambil uang di sakunya.

"Ini uangnya."

"Terima kasih Tuan."

Mereka pun keluar dari toko itu. Saat mereka sudah keluar Mikasa bingung kenapa Shinra menolak barang gratis.

"Hei, Shinra mengapa kau menolak saat semua barang ini digratiskan."

Shinra pun membalas pertanyaan Mikasa.

"Walaupun kita memiliki gelar yang baik diantara masyarakat, bukan berarti kita dapat merampas uang mereka dengan gelar itu."

Zero Kara no watashi no TabiWhere stories live. Discover now