Chapter 42 Kedekatan dengan Sang raja

26 5 0
                                    

Mereka pun sampai di kamar yang mulia. Penjagaan yang sangat ketat dan aman. Pintu kamarnya sangatt besar dan megah. Pintu itu[un terbuka dan mereka berdua masuk kedalammnya. Setelah mereka masuk pintu itu langsung tertutup secara otomatis. Saat pintu telah tertutup rapat dan tidak ada penjagaan tiba tiba sikap Sang raja berubah 180 derajaat dan menjadi orang yang berbeda.

"Jadi Yang Mulia, apa ada yang harus anda beritahukan?" Tanya Shinra.

Tiba-tiba sang raja mendekat ke Shinra. Dan bertanya.

"Ehem, aa..Tuan Pahlawan ah bukan maksudku Tuan Shinra bisakah kau ceritakan perjalananmu dari awal samapai saat ini!?" Tanya Sang raja Dengan semangat dan nafas yang berat.

"Eh. Bagimana yang mulia? Perjalananku?" Jawab Shinra yang kebingungan.

"Iya ceritakan semuanya." Balas Sang raja dengan nafas yang berat.

"Apa yang terjadi dengan Yang mulia Raja?" Gumam Shinra yang kebingungan dengan sikap raja yang berubah 180 derajat itu.

Shinra pun mengiyakannya dan meceritakan semuanya, dengan sedikit dirubah untuk menutupi kalau dia adalah pahlawan yang dipanggil dari dunia lain.

"Dulu aku adalah seorang ahli sihir yang ada didalam istana,suatu saat aku diutus oleh raja untuk melakukan penjelajahan dengan berkelompok, saat kami melakukan penjelajahan aku menemukan sebuah dageon dan banyak yang memujiku tetapi itu tidak semuanya ada. Salah satu orang didalam kelompok ada yang iri dan ingin menlenyapkanku. Saat kami memasuki dageon ternyata terdapat sebuah moster yang sangat kuat. Kami pun melawan dengan segala usaha, saat kami ingin mundur aku dihianati oleh orang yang membenciku dan menembak pijakanku dengan serangan jarak jauh dan menjatuhkanku. Setelah itu aku berusaha untuk bisa keluar...." Cerita Shinra yang panjang dan lebar.

Setelah mendengar cerita Shinra sang raja pun sedikit merasa sedih karena perlakukan yang buruk sesama manusia.

"Ternyata manusia juga menyerang sesama manusia ya." Kata Sang raja dengan sedikit merasa sedih.

"Yang mulia tidak perlu sedih, karena semua itu membuatku bertemu dengan banyak orang hebat dan juga...." Kata Shinra yang terhenti.

"Dan juga?" Tanya Sang raja.

Tiba tiba air mata Shinra keluar. Sang raja panik den berusaha menenangkannya.

"Eh, tunggu kenapa kau menangis? Aduh aku harus gimana ini." Kata Sang raja sambil panik.

"Ah, maaf aku tiba tiba menangis, aku hanya teringat kembali dengan ibuku." Balas Shinra untuk menenangkan sang raja agar tidak panik.

"Saat ini kau tidak perlu memanggilku raja." Kata Sang raja.

"Lalu aku harus memanggil anda siapa?" Tanya Shinra.

"Cukup panggil aku Raionkingu ke-X." Jawan Raionkingu.

"Baiklah Tuan Rion." Jawab Shinra.

"Lalu apa yang terjadi dengan ibumu?" Tanya Raionkingu.

"Ibuku terbunuh saat penyerangan di desa el-" Jawab Shinra.

Saat Shinra belum menyelesaikan jawabannya Sang raja langsung memeluk Shinra dan berkata.

"Maaf atas pertanyaanku, terkadang mulutku dapat melukai hati seseorang." Kata Raionkingu dengan rasa penyesalan.

"Tu-Tunggu, anda tidak perlu melakukan ini." Jawab Shinra.

"Tidak aku harus meminta maaf dengan benar." Kata Raionkingu sambil melepas pelukan dan langsung membungkukkan kepala kearah Shinra.

"Tunggu yang mulia, aku tidak apa apa." Jawab Shinra sambil menyuruh Sang raja untuk berhenti membungkuk.

"Tidak ini adalah kesalahanku aku harus meminta maaf." Jawab Sang raja sambil tetap membunguk.

Zero Kara no watashi no TabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang