"Kak Andi" Rara menatap dengan wajah bingung dan terkejut. Sedangkan Andi membalas tatapan itu dengan wajah sendu. Mereka berdua larut dengan pikiran yang berbeda
Anjirrr... Kenapa malah kak Andi yang didepan gue, mau kabur tapi kesannya kek gak tau terimakasih. Duh gimana nih? . Gumam Rara dalam hati
Mata Lo sampe sembab gitu Ra. Kenapa hati gue sakit banget liatnya?. Lirih Andi dalam hati
"Mmmmm... Makasih ya" Rara memecah keheningan
Andi masih saja diam. Menatap Rara dengan lekat
Entah bagaimana, Andi tiba-tiba membawa Rara kepelukannya lagi
"Maaf" Ia memeluk Rara dengan erat. Membelai rambutnya
"Maaf" Lagi-lagi ia mengucapkan pernyataan yang sama
Awalnya tubuh Rara sedikit menegang. Tetapi makin lama ia membiasakan tubuhnya yang kini berada dipelukan Andi
Sepertinya mungkin sudah saatnya ia melupakan kesalahan Andi
"Gue gak tau, rasanya gue gak berhak bilang gini. Maafin gue Ra. Maafin gue. Gue gak sengaja bentak Lo. Gak sengaja bikin Lo takut. Gak sengaja kasar sama Lo. Maaf Ra. Maaf. Maaf banget" Tubuh Andi sedikit bergetar
Duhhh... Apaan nih, jangan-jangan nih cowok nangis lagi.
Rara masih saja diam. Pikirannya berkecamuk. Ia bingung harus mengatakan apa. Ia masih terkejut
Dan ditengah itu semua. Tiba-tiba perut Rara berbunyi
"Kruyukk"
Andi melepaskan pelukannya. Dan wajah Rara sudah memerah karena malu
"Lo tunggu sini. Gue kekantin dulu ambil makanan. Gak mungkin Lo keluar dengan mata bengkak kayak gini. Tunggu bentar ya"
"Eh... " Belum juga Rara selesai menjawab, Andi malah sudah pergi
Selepas kepergian Andi, Rara memukul mukul dengan tangannya ke udara
"Malu anjing. Tolol banget sih" Kini ia menjambak rambutnya frustasi
"Bisa-bisanya yang nolongin gue malah si Andi. Duh kalau kek gini, gue jadi bingung mau maafin kesalahan dia atau enggak"
Kini ia keluar dari gudang itu. Berdiri menatap langit. Memejamkan matanya. Menikmati semilir angin yang melingkupi tubuhnya
"Udara diluar enak banget ya"
Ia memegang dadanya, matanya masih terpejam
"Dada gue sesek sekaligus lega. Di kehidupan pertama gue, gak pernah ngerasain perasan kayak gini. Ternyata cinta serumit itu ya"
Kini ia berbaring di rumput. Merentangkan kedua tangannya. Ia membuka matanya. Menatap langit yang saat ini begitu cerah. Untung taman yang ada digudang belakang terbilang sepi, jadinya tidak akan ada yang mengganggu aktifitasnya yang sekarang
Sinar matahari saat ini sangat terang. Ia mengangkat sebelas tangannya ke udara, berusaha menghalau sinar matahari yang mulai mengusik matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasy(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...