06 || Balap Liar

12.2K 882 78
                                    

Marhaban ya Ramadhan.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman muslim.
Author cuma mau bilang, maaf kalo author ada salah sama kalian.🙏

Alena menghempaskan bokongnya di atas tempat tidur, ia melempar tas yang sedari tadi menyempit di pundaknya ke sembarang arah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alena menghempaskan bokongnya di atas tempat tidur, ia melempar tas yang sedari tadi menyempit di pundaknya ke sembarang arah. Rasa lelah membuat Alena mengantuk, ia merebahkan tubuhnya masih dengan seragam sekolah dan secara perlahan mulai masuk ke alam mimpinya.

Namun, beberapa saat kemudian ponselnya berdering membuat Alena mendengus kesal. Dengan gerakan pelan, Alena mengambil benda pipih itu tanpa melihat nama si penelpon, ia langsung menempelkan ponsel tersebut pada telinga kirinya.

"Hallo …," ucap Alena pelan hampir seperti berbisik dengan mata yang terpejam.

"Lena, kamu lagi tidur?"

Alena seketika membuka matanya saat mendengar suara dari seberang sana, ia dengan cepat mengubah posisinya menjadi duduk. "Tante Dian," pekik Alena girang.

"Apa kabar, Nak?"

"Lena, baik, kok."

"Baguslah kalo gitu. Nanti main ke rumah ya, Satria bakal jemput kamu," ucap wanita yang Alena panggil dengan sebutan Tante Dian. Sedikit saja tentang Dian, wanita itu adalah ibu kandung Dari Satria, sepupu Alena. Hanya saja beberapa bulan terakhir, Dian berada di luar kota karena urusan kerja bersama suaminya, Bima.

Alena seketika menolehkan kepalanya saat pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Satria di sana, cowok itu datang masih dengan seragam basketnya.

"Bang Satria!" seru Alena.

"Satria udah datang?" tanya Dian dari seberang sana.

"Udah, nih orangnya baru datang," jawab Alena dengan senyum di bibirnya.

"Siapa?" Alis Satria berkerut, cowok itu mendudukkan bokongnya di samping Alena. Sementara Alena dengan cepat memberi tahu siapa orang yang kini tengah menelpon dengannya.

"Ya sudah, Tante matiin telponnya dulu kalo gitu. Jangn lupa nanti main ke rumah."

"Iya, Tante." Alena langsung meletakkan benda pipih itu di samping atas nakas, ia menoleh ke arah Satria yang kini sudah mendudukkan bokongnya pada sofa yang berada di dekat jendela.

"Lo udah makan?" tanya Satria karena pakaian Alena yang masih menggunakan seragam sekolah. Bisa ia tebak, Alena pasti belum makan.

"Belum," jawab Alena dengan cengiran khasnya, gadis itu mendekat dan langsung duduk di samping Satria.

"Udah berapa kali gue bilang, jangan telat makan. Ingat, lo itu punya penyakit magh, ntar kalo kumat gimana?" sewot Satria menatap tajam Alena. Namun, Alena dengan beraninya malah mencubit pipi Satria membuat cowok itu memekik tertahan.

Galaksi Altair [END]Where stories live. Discover now