bagian 15

112K 5.7K 123
                                    

       

        Dira keluar dari kamar dengan masih memakai daster tidurnya, ia berjalan cepat sembari memegang perut buncitnya karena ingin menemui Aldan.

"Bu, tuan Aldan dimana ya?"tanya Dira.

"Udah pergi kerja Dira,"jawab Liana yang sedang duduk di bangku taman samping rumahnya sedang bersantai menghirup udara segar di pagi hari.

Dira menghela napas kecewa, padahal ia ingin menanyakan tentang uang itu.

"Kamu tumben Dira bangun kesiangan, kamu kelelahan pasti ya?"tanya Liana.

"Enggak Bu. Semalam saya nggak bisa tidur, jadi bangun kesiangan deh,"jawab Dira.

"Lain kali jangan begadang ya nggak baik buat kandungan kamu."nasehat Liana sembari mengelus perut Dira.

"Saya mau mandi dulu ya Bu, ibu mau saya buatin apa?"tanya Dira.

"Teh hijau aja ya gulanya jangan terlalu banyak."

"Baik bu." Dira lantas masuk ke dalam rumah dan menuju dapur untuk membuatkan minuman terlebih dahulu untuk Liana.

.
.
.

Tok..tok..tok.

"Permisi tuan Aldan."

"Masuk!"perintah Aldan dengan nada dingin.

Pintu terbuka dan terlihatlah laki-laki tinggi dengan rambut pirang yang bergaya undercut.

Pria itu berjalan gagah dengan kedua tangan disembunyikan di sakunya.

"Ternyata kau,"ucap Aldan.

"Bagaimana tuan Aldan apakah anda kaget melihat kedatangan saya yang begitu mendadak?"tanya pria itu sambil duduk di depan meja Aldan dan mengangkat salah satu kakinya lalu memutar-mutar kursinya, memang terlihat begitu arogan orang ini.

"Kau pulang dari kapan?"tanya Aldan sambil melanjutkan pekerjaannya mengutak-atik laptop di depannya.

"2 hari yang lalu."

"Bagaimana pekerjaanmu disana, lancar?"

"Semuanya berjalan lancar. Tapi saya disana bukan hanya berkerja tuan Aldan, saya juga honeymoon untuk kedua kalinya. Apa kau tidak ingin bertanya apakah honeymoon kedua saya ini lancar?"tanya pria itu dengan senyum mengejek yang tidak di ketahui oleh Aldan.

"Ya, ya, ya terserah. Saya tidak peduli."

"Ada apa kau datang ke kantor saya?"tanya Aldan.

"Saya hanya ingin memastikan jika yang saya dengar ini memang benar fakta atau hanya hoax semata."

"Memangnya apa?"tanya Aldan sambil menatap wajah temannya.

"Saya mendapatkan kabar katanya kau melakukan kesalahan besar yaitu memperkosa gadis remaja yang baru lulus SMA, benar tidak?"tanya pria itu.

"Kau tau darimana kabar itu?"tanya Aldan yang begitu shock tapi ia tutupi dengan wajah datarnya.

Bagaimana bisa temannya ini tahu tentang masalah ini, padahal yang tau hanya dirinya, Marco, dan juga orang itu. Apa iya orang itu yang memberitahu temannya ini.

"Dari Darwin,"jawab pria itu.

Shit! Dia sudah mulai berani memunculkan wujudnya ternyataumpat Aldan di dalam hati.

"Benar atau tidak?"tanya pria itu.

"Yah itu benar dan kau tau gadis itu adalah teman sepupumu Arsen."

Hamil Anak Tuan Ku ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang