5) "Oke, deal."

13 2 0
                                    

Aroline & Ezra

Saat Ezra turun dari mobil, Ezra pun berjalan ke arah sahabatnya namun sahabatnya memperhatikan Ezra dengan tajam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Saat Ezra turun dari mobil, Ezra pun berjalan ke arah sahabatnya namun sahabatnya memperhatikan Ezra dengan tajam. Laki-laki itu binggung mengapa sahabatnya memperhatikan ia seperti itu.

"Lo ngapain turun?" Tanya Aksa menaikkan alisnya.

"Hah? maksud lo?" Balas Ezra binggung dengan pertanyaan sahabatnya itu.

"Ya lo masa ninggalin perempuan pulang sendiri sih." Ucap Tristan melirik mobil Aroline.

"Dia bisa balik sendiri." Jawab Ezra yang mulai berjalan ke pintu rumah Aksa.

"Lo anterin dia dulu sana baru boleh masuk rumah gue." Ancam Aksa dengan nada meledek.

"Kok gue? mending Kevin aja deh." Ezra melirik ke arah Kevin yang sedang menguap.

"Gue udah ngantuk yang ada nanti kenapa-kenapa lagi." Balas Kevin. Dapat terlihat bahwa kevin beneran ngantuk, setelah menguap matanya sedikit berkaca-kaca.

"Ya ampun udah lah, Zra. Tinggal anterin aja. Udah jam 2 masa lo tega biarin perempuan pulang sendiri." Ucap Gabriel sambil berjalan masuk ke dalam rumah Aksa.

"Kurang ajar ya lo semua." Balas Ezra kesal.

"Lo tidur di kamar tamu paling gede deh nanti. Udah ah cepetan sana." Ucap Aksa mendorong pelan Ezra ke arah mobil Aroline.

"Dadah Ezra." Ucap sahabatnya itu. Mereka semua masuk ke dalam rumah Aksa, terpaksa Ezra harus mengantar Aroline pulang.

———————————————————————

Perjalanan dari rumah Aksa ke rumah Aroline sangat jauh. Untung Aroline diantarkan Ezra. Jika ia yang bawa sendiri pasti ia malahan nyasar.

Tidak suka dengan keheningan Aroline pun memulai pembicaraan. "Lo tau, gue udah ngebantuin lo tiga kali loh." Ucap Aroline sambil senyum ke arah Ezra.

"Tiga kali? kapan aja emangnya?" Tanya Ezra. Ia tidak sadar ternyata telah sebanyak itu Aroline membantu dirinya.

"Sebenarnya dua kali sih. Pas lo telat sama tadi. Satu lagi pas gue ngasih plaster sama betadine waktu lo berantem. Itu kan gue juga ngebantuin lo." Jawab Aroline dengan senyum bangga telah bisa membantu orang yang ia sukai.

"Kenapa senyum-senyum? Lo mau minta imbalan apa emangnya? Engga ikhlas bantuin gue?" Ucap Ezra sedikit kesal. Ia sangat tidak mau menjadi orang yang merepotkan orang lain.

"Bukan gitu. Emangnya kalau gue minta imbalan lo mau ngasih?" Tanya Aroline penasaran. Ia pikir siapa tau dengan ini dia dapat lebih dekat dengan Ezra.

"Imbalan apa dulu?" Balas Ezra memberhentikan mobil dikarenakan lampu merah. Ezra mengalihkan pandangannya dari jalanan ke perempuan disampingnya.

Prove It to HimDonde viven las historias. Descúbrelo ahora