11

4.3K 337 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

-------------------------------------------------------

Tok tok tok

Tangan lentik itu mengetuk pintu kayu yang ada di depannya, meskipun ada bel ia tetap memilih untuk membuat sakit tangannya karena mengetuk pintu. Latihan pikirnya.

cklek

"Loh non Zellya?"

"Hehehe iya bi, tante Ayunda nya ada bi?"

"Oh nyonya masih kerja belum pulang non, mungkin nanti sore. Mending non masuk aja, den Zilo diatas sama temennya non"

"Temennya bi?"

"Iya non, yaudah bibi tinggal masak lagi ya non. Langsung ke atas aja"

Bi yuti meninggalkan Zellya yang masih diam di tempat mencerna kata yang membuat ia sedikit tak yakin. Teman? Siapa yang masih mau berteman dengan Zilo pikirnya, namun ia tepis karena mungkin temannya ini tidak membedakan saat mencari teman.

Zellya segera naik tangga menuju kamar Zilo. Dari luar kamar Zilo terdengar suara gaduh yang suaranya tidak jelas alias semrawut. Dengan santai Zellya memutar gagang pintu hingga pintunya terbuka memperlihatkan tiga ekor manusia yang sedang bermain mobil-mobilan.

Hampir saja Zellya menjatuhkan rahang saat melihat mereka bermain mobil-mobilan bersama, Namun setelah melihat siapa teman Zilo ia langsung spontan menutup mulut rapat.

"hai...... Zellya?" sapa Miko tersenyum canggung layaknya orang bodoh ke arah Zellya. Dan dibalas senyum tak kalah canggung dari Zellya.

"Zeze kenalin mereka teman Zilo" Melihat keadaan canggung Zilo pun berusaha mengalihkan suasana. Namun dibalas raut seolah-olah ingin muntah oleh kedua sahabat laknatnya tentu saja tanpa sepengetahuan Zellya.

"Lo kok bisa ada disini Zel?" tanya Marcel pura-pura tak tau.

"Hhh gu-gue disini-"

"Zeze disini nemenin Zilo kok iya kan Ze?"

"Ha? o-oh iya iya"

"Oh"

"Kok kalian juga bisa ada disini?"

"Kita kan temennya Me-Zilo dari kecil" Hampir saja Miko keceplosan jika Zilo tak segera menyikutnya.

"Sorry nih ya, kalian gak papa ikut main mobil-mobilan kayak gitu?"

"Enggak kok santai kita juga berusaha buat Zilo balik lagi" Jawab Marcel.

"Zeze. Zilo laper tolong buatin makan ya!" Pintanya.

"Yaudah tunggu bentar, kalian jagain Zilo"

"Siap" serempak Miko dan Marcel. Lalu Zellya meninggalkan 3 pemuda itu untuk membuat makanan.

"Huft untung aja tadi kita cepet-cepet nyaut mobil mainan" Keluh Marcel.

"Inget lo pada, panggil gue Zilo kalau ada Zeze!"

"iya iya sorry tadi khilaf" Ucap Miko

"Btw gue geli banget bangke denger lo ngomong gitu Rel" Lanjut Miko dan dihadiahi tatapan tajam Zilo.

"Lo pikir gue juga gak geli ngomong gitu?" Sinisnya.

"Hahahahahaha santai bro santai" Ujar Marcel.

"Pulang sono dah lo pada, kalau lama-lama tuh cewek bakalan curiga"

"Curiga gimana?"

"Gak curiga gimana kalau kalian betah main sama orang dalam gangguan jiwa ha?"

"Kan lo temen kita jadi ya maklum lah" Jawab Miko.

"Bener juga kata Merrel, kalau kita lama-lama pasti dia curiga. Seenggaknya meskipun dia temen kita gak mungkin kita full ke Merrel kan? Adakalanya kita bosen sama dia gitu soalnya kita normal. Eh kok gue bingung sama ucapan sendiri jadinya?" Jelas Marcel.

"Nah si pinter, gobloknya kumat"

"Gue emang pinter dari dulu kalau kalian lupa" Sombongnya.

"Ck serah, yaudahlah kita balik aja, Udah ada Zellya jugaan" Mereka berdua beranjak bersamaan dengan Zellya yang membawa nampan masuk ke dalam kamar Zilo.

"Loh kalian mau kemana?"

"Gue sama Miko balik dulu Zel karena kita ada urusan mendadak. Jadi kita pamit pulang dulu"

"Dia gak ngerengek minta ikut kan?"

"Enggak kok tenang aja udah jinak" Sahut Miko mendapat geplakan dari Marcel.

"Heh sakit bangsat maen geplak-geplak, Gue tendang juga lo. Kepala gue udah difitrahin malah lo geplak."

"Lo pikir dia hewan apa jinak-jinak"

"Kalian gajadi pulang?" Tanya Zilo dengan muka sepolos mungkin.

"Iya ini kita pulang dadah Zilo ku tersayang" Ucap Miko dan menghilang di balik pintu.

'Bangsat punya sahabat gitu amat gue' batin Zilo berucap sinis.

"Zilo, jangan tiruin tingkah mereka ya... gak baik" Ucap Zellya menasehati dibasan anggukan patuh Zilo

Ia takut jika Zilo yang polos ini akan terkontraminasi oleh ketidak warasannya teman sekolah yang sialnya menjadi teman zilo. Belum tau aja kalau Zilo tak ada bedanya dengan Miko dan Marcel.

Hening

Tak ada yang bersuara. Zilo yang fokus memperhatikan Zellya yang menyiapkan makanan. Hingga pada akhirnya keheningan itu pecah saat mendengar suara laknat yang penuh dosa di ponsel milik Zilo.

'sialan jadi Miko nonton di hp gue?' Zilo menahan malu sampai mukanya memerah namun mukanya ia kontrol sepolos mungkin. Kan gak lucu kalau dia paham masalah itu.

"zi-zilo? itu su-suara apa?" Tanya Zellya gugup.

"Gak tau tadi Miko yang minjam, nih" Jawabnya sambil menyerahkan ponselnya ke Zellya dengan keadaan terbalik tak ingin Zellya melihat vidio itu, namun apalah daya suaranya sangat keras. Ingatkan Zilo untuk menghajar sahabatnya itu nanti.

Dengan segera Zellya mematikan vidio itu dengan tutup mata, Zilo yang melihatnya menahan tawa gemas. Ia tau jika Zellya juga merasa malu sama dengannya karena dapat dia lihat bahwa wajah cewek itu memerah.

"Huft, lain kali jangan pinjamin ke siapapun!"

"Iya" Jawab Zilo.

"Dan oh ya ingetin aku kalau ada Miko buat hajar dia" Lanjut zellya.

Ternyata tak hanya Zilo yang kesal, bahkan Zellya juga berniat menghajar sahabat laknat Zilo itu.

"Iya nanti Zilo ingetin, sekarang suapin Zilo" Menghela napas sabar Zellya menyuapi Zilo dengan telaten hingga makanan itu tandas tak tersisa.

*

*

*

TBC



mr.DRAMA(END)Where stories live. Discover now