PART 11

1.7K 138 2
                                    

Pagi ini Rose dijemput oleh Jimin untuk berangkat ke Kampus bersama. Rose yang kemaren malam sudah dipulangkan kerumahnya pun setuju-setuju saja.

Saat pulang tadi malam. Tentu saja June memarahinya habis-habisan. Namun bukan Rose namanya jika mendengarkan ocehan June. Ia langsung masuk kekamar dan menyalakan musik lewat speaker dikamarnya dengan sangat keras sampai June lelah sendiri karena memarahi Rose yang terasa sia-sia.

"Ingat pesanku hmm." peringat Jimin yang baru saja memarkirkan mobilnya.

"Ya-ya, tentu saja aku ingat." balas Rose malas.

"Gadis pintar." ujarnya.

"Yasudah, kau masuklah kekelas. Aku akan masuk kekelasmu, dan aku tidak mau kau terlambat lagi." lanjut Jimin.

"Iya aku tidak akan terlambat lagi, Oppa tenang saja. Aku masuk dulu." balas Rose.

Rose pun melangkahkan kakinya menuruni mobil. Lalu diikuti oleh Jimin yang juga keluar dan akhirnya menjadi pusat perhatian para Mahasiswi.

Tentu saja ini akan menjadi trending topik. Seorang Dosen yang banyak digemari sejak awal kemunculannya, kini berangkat bersama dengan most wanted Kampus. Sungguh luar biasa.

Rose yang sadar dengan segala macam tatapan yang menjurus pada 'bagaimana Rose bisa berangkat bersama Dosen Jimin' hanya memasang wajah tak perduli saja.

Iapun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya yang lumayan jauh dari parkiran Kampus. Namun saat baru setengah jalan, ia bisa melihat ada kerumunan gadis-gadis yang entah melihat apa.

Rose jadi teringat saat Baek Hyun datang untuk menjemputnya waktu itu. Begitu banyak gadis yang menghinggapi pria itu ketika datang. Lalu kali ini, siapa yang dikerumuni oleh lalat-lalat genit itu?

Dengan langkah pelan namun tak memudarkan tatapan tajamnya, ia berjalan mendekati kerumunan tersebut. Mendorong sesuka hati agar diberikan jalan. Namun malah kembali terdorong kebelakang karena gadis-gadis ini begitu agresiff.

Kesal dengan mereka yang tak sadar menghalangi jalannya, Rose pun melipat kedua tangannya dengan tatapan jengah.

"YAK!!!" bentaknya hingga gadis-gadis yang awalnya berteriak histeris langsung menatapnya kaget.

"Apa kalian tidak bisa minggir??! Apa pekerjaan kalian hanya menjadi gadis-gadis bodoh yang bertingkah seperti hewan menjijikkan huh??!" cibirnya kelewat kesal.

Semuanya terdiam. Mereka jelas tahu, apa akibatnya jika memilih untuk bersuara untuk melawan Roseanne. Mau bagaimanapun, mereka masih mau hidup bebas tanpa bayang-bayang sikejam Roseanne.

Namun sebuah suara muncul begitu saja dipendengaran mereka.

"Chaeyoung?"

Sontak gadis-gadis itu, termasuk Rose langsung menatap pria dengan tuxedo hitam lengkap dengan celana formalnya yang sedang menatap Rose begitu lekat.

Rose menoleh kebelakang, kesamping kiri dan kanan. Tak menemukan siapapun, ia lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Kau .. Chaeyoung!" ujarnya lagi dengan suara full bass yang terdengar gemetar.

"Yak? Aku bukan Chaeyoung, aku Roseanne. Roseanne Park, gadis tercantik di Universitas JR ini. Bagaimana bisa kau menyebutku dengan nama kampungan itu?" sarkasnya.

"Tidak. Kau bukan Roseanne, kau Chaeyoung." ujar pria tadi keukeuh.

Rose tergelak penuh kesarkasan. Lalu telunjuknya langsung mengarah pada salah satu Mahasiswi yang masih menatapnya.

"Kau! Katakan siapa namaku." titah Rose.

Mahasiswi tadipun langsung gugup namun juga spontan berujar.

DANGEROUS MAN || jirose [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora