PART 20

1.7K 124 5
                                    


"Duduk!" titah Jimim pada Rosebyang tengah menatapnya malas.
Rose pun lalu memilih menurut dan duduk dihadapan Jimin. Menunggu kapan pria itu akan berbicara.
Hening
Hanya itu
Sepertinya Jimin merasa sangat menikmati detik-detik menatap wajah cantik milik Roseanne. Rose yang mulai jengahpun mencoba untuk bersuara, namun Jimin mengangkat tangannya mengisyartkan agar Rose kembali diam.
Rose yang pasrah hanya bisa mendengus kesal.
Namun ahkirnya Jimin bersuara dan langsung membuat Rose kaget bukan main.
"Pernikahan kita akan dilangsungkan 1 minggu lagi." ujarnya tanpa beban.
Sementara Rose langsung terlonjak dan berdiri dari kursinya.
"APA???!!! TAPI-BAGAIMANA BISA??!" pekiknya kaget.
"Bagaimana bisa? Apa maksudmu? Kau lupa aku siapa? Aku bisa melakukan apapun yang aku mau termasuk menikahimu Roseanne." ujarnya menyeringai.
Rose menghela nafas kesal lalu kembali duduk dikursinya.
"Kau gila? Aku bahkan belum memberitahu kedua orang tuaku yang masih di Aussie dan ya, Oppaku juga belum tahu!" sentak Rose yang kesal bukan main.
Namun Jimin hanya tersenyum. Ia menatap Rose lama lalu tak lama memainkan jarinya seolah-olah menghitung. Setiap detik jarinya akan bertambah, dan saat jarinya sudah sampai diangka 5 tangannya mengepal.
Rose mengerenyitkan keningnya bingung dengan apa yang Jimin lakukan. Namun tiba-tiba suara deringan ponsel yang menandakan ada telepon masuk membuat Rose mengalihkan perhatiannya dari Jimin.
Dilihatnya nama yang tertera dilayar ponselnya. Matanya membulat saat melihat nama Dragon Appa disana.
Ditatapnya Jimin kembali merasa sepertinya ada yang aneh, dan hanya dibalas senyuman manis oleh Jimin dengan salah satu alis terangkat.
"Halo Appa?" ujar Rose pelan.
"Nak selamat atas pertunanganmu. Maaf karena Appa dan Oemma tidak bisa menghadiri acar pertunanganmu karena kami pun baru diberitahu oleh calon suamimu. Calon suamimu sangat baik nak, dia mengatakan alasan kenapa tidak memberitahu kami karena ia tahu benar bahwa kami sedang mengalami krisis perusahaan disini, ia bahkan memberikan kami suntikan dana sebesar 50M nak." jelas Jiyoung panjang lebar.
Rosw membelalakkan matanya dan kembali menatap Jimin. Sebesar itu? Eh tunggu, bagaimana dengan pertunangan? Rose tidak pernah merasa bertunangan ngomong-ngomong.
"Appa ini tidak seperti yang Appa kira, aku dan Jimin Oppa bahkan belum-"
"Ah sebentar ya Nak, sebentar lagi Appa ada rapat. Jadi maafkan Appa ya, dan sepertinya saat pernikahanmu dilaksanakan Appa dan Oemma akan menghadirinya. Sampai disini dulu ya, dadah princess Appa."
Piip
Panggilan terputus sementara Rose masih melongo. Otaknya masih berusaha mencerna apa yang barusan terjadi.
"Apa-apaan semua ini?!" bentak Rose melempar ponselnya kearah Jimin. Tak perduli dengan dada bidang Jimin yang terkena lemparan ponselnya.
"Apa lagi? Kau dan aku sudah bertunangan dan sebentar lagi kita akan menikah." ujarnya Tegas tanpa bantahan.
"Tapi bagaimana bisa?! Kita bahkan sudah putus tadi pagi, kalau kau lupa." sindirnya.
Senyuman Jimin luntur saat mendengar kata putus dari Rose. Wajahnya mengeras digantikan dengan seringaian iblis. Rose sampai merinding melihatnya.
"Sudah cukup bermain-mainnya selama ini sayang. Kau adalah milikku dan selamanya akan begitu, dan soal tadi pagi semua hanyalah kesalah pahaman." jelasnya.
"Siapa yang bermain-main? Kau, bukan?! Kenapa jadi menyalahkanku seperti ini? Dan soal tadi pagi, aku sama sekali tidak mau perduli. Kau bahkan tidak bisa menjelaskan apa-apa saat itu!" bentak Rose.
Geram dengan Rose yang terlalu membangkang membuat Jimin naik pitam.
"Kau yang tidak mau mendengarkanku!! Aaahh! Aku tidak perduli meski kau menerimaku atau tidak. Aku akan tetap memilikimu meski harus memakai cara terkotor yang pernah ada." ujarnya dengan nada tinggi yang sukses membuat Rose ketakutan.
"Kau ingin bukti? Kau ingin bukti bukan? Baiklah, ini buktinya." Jimin lalu mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan rekaman CCTV yang sudah diretas oleh Baek Hyun.
Disana terekam jelas bahwa Momo, wanita yang tidur bersama Jimin telah memasukkan sejenis obat perangsang kedalam minuman Jimin dan sengaja meminta Jimin untuk menegaknya sampai habis.
Kenapa Jimin mau menerimanya? Karena saat itu Jimin memang sedang frustasi. Frustasi memikirkan harus memilih Rose atau Chaeyoung. Sebab malam itu, ia mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa Chaeyoung masih hidup setelah mengalami koma selama 3 tahun.
Namun akhirnya Jimir sadar bahwa kini yang harus ia perjuangkan adalah Roseanne. Meski begitu, ia sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menemukan Chaeyoung agar wanita itu dapat hidup kembali disekitarnya, meski hanya sekedar menjadi sahabat kembali.
Roseanne kini adalah obsesinya, cintanya, bahkan hidup dan matinya. Tidak ada seorangpun yang bisa membuat Jimin meninggalkan Rose meski keberadaan Chaeyoung sudah diketahui, dan tidak ada pula yang bisa mengambil Rose darinya selama nafasnya masih berhembus.
Kembali pada Rose. Ia kini menatap Jimin dengan tatapan bersalah setelah melihat rekaman tersebut, dan ternyata semua hanyalah salah paham.
"Bagaimana? Percaya padaku? Atau kau ingin bertemu dengan wanita itu dan bertanya langsung padanya?" tanya Jimin.
Dan tanpa disangka-sangka, Rose malah mengangguk mengiyakan. Jimin sempat kaget karena mengira bahwa Rose masih tidak mempercayainya.
"Bukannya aku tidak percaya padamu. Tapi, aku hanya ingin tahu apa motifnya melakukan ini hingga membuat pertengkaran diantara kita." ujar Rose sembari tersenyum untuk menenangkan Jimin yang sempat kalut karena mengira bahwa Rose tidak mempercayainya.
Mendengar itu membuat Jimin menghela nafas lega. Iapun mengangguk lalu mempersilahkan Rose untuk berdiri bersamanya.
"Yakin ingin bertemu dengan wanita itu?" tanya Jimin memastikan.
Rose menatap Jiminnsekejap lalu memberikan kecupan singkat pada pipi Jimin yang langsung membuat Jimin membeku.
"Lebih dari yakin Oppa, aku merasa sepertinya luka dikepalanya kemaren belum cukup." ujarnya menyeringai.
Jimin ikut menyeringai. Namun dalam hati tertawa jahat mengingat wanita malang bernama Momo itu yang pastinya tersiksa karena digilir oleh anak buahnya.






















Jangan lupa vote nya  maaf tdi yg udh baca di hapus lagi soalnya salah part hehhe

DANGEROUS MAN || jirose [END]Where stories live. Discover now