49 PRO-KONTRA

1.5K 323 216
                                    


JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMEN!

______double up✨

Setelah kejadian feby-laura tertangkap basah para jantan. Kini mereka sedang berada di kediaman buwana untuk memperkenalkan bintang pada orang tua Jevan. Sebetulnya ayah buwana sudah tahu karena anaknya meminta izin mengadopsi anak orang lain dari telepon. Sedangkan bunda Vania tidak tahu apa-apa jika Jevan mengadopsi anak orang lain.

"Je kamu pikir adopsi anak orang lain gampang?" Tanya bunda Vania pada Jevan.

Bunda Vania dan Jevan saat ini sedang berada di ruang kerja ayah buwana untuk menjelaskan apa maksud dari jevan-laura mengadopsi bintang.

"Ini udah keputusan Jevan Bun, kasihan dia di telantarin sama keluarganya." Balas Jevan.

Bunda Vania menghela nafas kasar. "Bunda gak setuju ya kamu main adopsi-adopsi anak gak jelas asal usulnya!"

"Bintang itu asal usulnya jelas Bun." Balas Jevan sambil menahan emosi.

"Ya ampun gak kamu gak geo sama aja! Susah di bilangin. Capek bunda sama kelakuan kalian yang semena-mena." Ucap bunda Vania.

"Cuman Deva anak bunda yang bener-bener nurut sama bunda." Lanjut sang bunda membandingkan anak sulung dan anak bungsunya.

"Bun, bintang itu anak baik-baik." Balas Jevan meyakinkan sang bunda.

"Anak udah kena mental kamu anggep baik?! Kamu itu waras atau gila?! Bunda nggak mau punya cucu angkat gila!" Bentak bunda Vania pada Jevan.

Jevan mengepalkan tangannya karena bundanya sudah sangat keterlaluan menghina bintang. "Bintang gak gila!"

"Lagian keluarga Laura mau angkat anak gak jelas kayak begitu?" Tanya bunda Vania sambil bersedekap tangan di dada.

"Daddy Hary setuju-setuju aja kalau Omanya belum tahu." Jawab Jevan pada sang bunda.

"Bunda itu khawatir sama calon anak-anak kamu je, kamu nggak takut kalo perhatian Laura cuman buat anak angkat kalian bukan buat anak kandung kalian?" Ucap bunda Vania dengan negatif thinking nya.

Jevan diam dia tidak memikirkan sampai sejauh itu.

"Calon anak kalian tiga loh je, terus bintang udah kena mental nggak takut kalo bintang mukul atau berbuat jahat sama bayi-bayi kamu?" Tanya bunda Vania dengan bertubi-tubi.

"Bunda ini sebenernya mau nakut-nakutin Jevan? Nggak mempan Bun, udah Jevan bilang bintang nggak gila. Bintang cuman punya trauma aja Bun." Balas Jevan.

"Terserah je bunda capek, kakak kamu geo udah bikin pusing karena minta restu sama janda sekarang kamu yang bikin bunda darah tinggi adopsi anak gak jelas." Kata bunda Vania sambil menghela nafas sabar.

"Mati aja bunda kalo punya anak-anak susah di aturnya." Lanjut bunda Vania pada Jevan yang masih diam.

"Ayah aja ngerestuin masa bunda nggak?" Tanya Jevan pada bunda Vania.

"Bunda ngelarang itu karena khawatir." Balas bunda Vania.

"Lagian ibu Regan juga nggak mau kalo anaknya asal adopsi anak gak jelas." Ucap bunda Vania yang sempat menghubungi ibu Regan yang sedang berada di AS.

"Bun ayolah jangan liat bintang dari riwayat sakitnya." Bujuk Jevan pada sang bunda Vania.

"Bunda emang egois cuman liat orang dari riwayat aib." Sahut geo yang tiba-tiba menghampiri Jevan dan bunda Vania.

"Ada apalagi kamu kak? Kamu mau nikah sama janda desa itukan? Udah sana nikah aja. Percuma kamu minta restu ke bunda lagi. Nggak bakal bunda restuin sampai kapanpun." Ucap datar bunda Vania pada geo.

PASUTRI BAR-BAR [End]Where stories live. Discover now