Welcome Baby Triplets

139K 7.1K 362
                                    

Beberapa bulan berlalu, usia kandungan Millie sudah menginjak 9 bulan, tepatnya beberapa hari lagi akan di jadwalkan lahiran.

Semua persiapan telah selesai, saat ini Millie sedang duduk santai di sofa sembari menikmati pudding mangga kesukaan Millie akhir-akhir ini di temani Reyhan yang semakin hari semakin lengket pada Millie.

"Kak Rey nggak pergi ke kantor?" tanya Millie menatap suaminya yang masih memakai piyama tidurnya tanpa berniat beranjak sedikitpun.

"Cuti sayang, lagian bentar lagi baby mau keluar, Kakak nggak mau ngelewatin moment lahiran kamu hmmm," ucap Reyhan mengusap perut istrinya yang sudah sangat besar.

"Ya, kurasa tidak perlu menunggu karena baby sepertinya mau keluar sekarang!!!" teriak Millie kesakitan.

Sekejap Reyhan terdiam, kemudian tersadar dan panik menggendong istrinya menuju mobil.

Nyonya Ririn menatap anak dan menantunya yang bergegas, ikut bergegas juga menuju mobil dengan panik setelah menatap menantunya yang sudah kesakitan.

"Nak, tarik nafas perlahan ya? rumah sakit nggak jauh ayo kamu pasti kuat!!" ucap Nyonya Ririn bijak.

Millie mengikuti intruksi sang mertua, mobil melaju dengan kecepatan tercepat menuju rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit, dokter-dokter sudah berkumpul karena akan melakukan proses kelahiran Nyonya Muda Alvarez yang terhormat, semua dokter dan perawat adalah yang terbaik dari spesialisnya.

Di ruang bersalin, Millie ditemani Reyjan menunghu pembukaan terakhir untuk memulai proses kelahiran.

Keringat menetes baik dari dahi Millie maupun Reyhan yang sangat gugup dan cemas menanti kelahiran ketiga buah cinta mereka.

Setelah menunggu lima jam lamanya, akhirnya pembukaan terakhir dimulai.

Para dokter maupun perawat bersiap melakukan proses kelahiran untuk Millie.

"Ibu.. silahkan menarik nafas perlahan dan mulai mengejan, ikuti saya.." ucap Seorang dokter wanita bernama Stenny, dokter yang menemani Millie sejak pertama kali USG.

"Aghhhh!!! Sakit.. uhhh!!" teriak Millie sambil mengejan.

Beberapa menit mengejan anak pertama berhasil keluar, tangan Millie dengan kuat mencengkram tangan Reyhan yang wajahnya sudah memutih pucat menatap perjuangan sang istri yang terlihat sangat menyakitkan.

Menatap bayi mungil yang masih kemerahan, air mata Reyhan menetes meski tangannya sangat sakit karena di cengkram sang istri.

Proses kedua, proses ketiga berjalan lancar meski berakhir Millie jatuh pingsan karena kelelahan.

Bayi pertama laki-laki, bayi kedua laki-laki dan bayi ketiga perempuan.

Semua keluarga Alvarez yang menunggu diluar ruangan menghela nafas lega setelah mendengar tangisan bayi yang bersahut-sahutan.

Keadaan Reyhan sangat mengenaskan, kemejanya berantakan tangan dipenuhi dengan luka yang cukup dalam akibat kuku-kuku Millie yang mencengkram tangannya sembari proses lahiran tadi.

Reyhan tersenyum menatap kearah tiga bayi mungil yang diletakkan di sebelah sang istri yang masih kelelahan.

Reyhan mencium dahi Millie penuh kasih sayang, mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya kepada sang istri yang sudah mau berjuang keras untuk anak mereka.

"Tuan Reyhan tolong nanti jika Nyonya Millie sudah bangun segera berikan ASI pertama untuk bayi-bayi anda dengan perlahan atau tolong segera panggil saya jika Nyonya Millie mengalami hal-hal yang tidak nyaman dalam tubuhnya, Tuan Reyhan selamat atas kelahiran ketiga bayi kembar yang sangat tampan dan cantik ini, mereka sehat ibunya juga sehat!" ucap Dokter Stenny.

MY BABY CEO [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu