4. Itachi dan Sarra

2.1K 216 33
                                    

"Aku udah disini, sekarang kamu mau apa? Belum pesen makankan? mau aku pesenin?" Hinata sengaja melemparkan pertanyaan, agar Naruto tidak marah soal pesan chatnya tadi.

"Aku udah pesen, sini duduk" Dia menepuk sisi kirinya yang kosong namun masih menunjukan ekspresi marah miliknya.

Hinata memang tau kosekuensi saat dia sengaja atau tidak sengaja membuat kesalahan dengan suaminya, tapi kalau kesalahan tadi, mungkin udah kelewatan. Dan lagi, Naruto itu paling gasuka kalau Hinata sendiri bisa sampe ngomong kaya gitu, jangankan ke Naruto sendiri ke orang lain aja gaboleh.

"Kamu enggak kangen anak yah?" sungguh pertanyaan yang tidak dipikirkan Hinata, karena dia kira Naruto bakal marah-marah sama Hinata sendiri dan bakal mogok ngomong, eh taunya dia ternyata kangen anak gaes..

"Yah kangen lah, walau baru pisah sehari. Rasanya pengen cepet-cepet lulus buat jagain Bolt, kasian dia" ucap Hinata dengan memakan makanan yang sudah disediakan Naruto tadi. 

Mereka makan tanpa mengatakan apa-apa lagi, Naruto makan dengan sesekali Hinata menyuapinya dan mereka sesekali juga menatap satu sama lain sebentar lalu melanjutkan makan lagi.

"Gimana kalau abis pulang, kita ajak bolt jalan-jalan?" saran Naruto, Hinata hanya setuju saja asal mengahabiskan waktu dengan anak membuat Naruto merasa lega sedikit tidak apa-apa kan?

Namun lagi romantis kaya gitu, kadang setan suka ngeganggu.

"Nar!! rapat, lima belas menit lag--" Dia Uchiha Itachi, pria yang selalu kena maki Naruto kalau dia deketin adiknya.

"Anjir, jangan mesra-mesraan dong! Mata gua untung udah dikasih filter anti UwU" protes Itachi yang melihat dengan jelas disaat Hinata akan menyuapi Naruto untuk suapan terakhir.

"Kadang jomblo suka menganggu emang" sindir Naruto.

Mereka berdua segara membereskan meja milik Naruto yang tadi dipakai untuk makan, lalu Hinata juga bersiap akan pulang karena jam kuliahnya hanya satu pelajaran.

"Jaga Boruto dirumah, aku akan pulang secepatnya. Aku sudah minta Sarra pulang bersama mu" Mendengar kata Sarra yang barusan Naruto sebut, Itachi lebih dulu menyela sebelum Hinata menjawab.

"Sarra ada projek dikelas gua Nar, jadi mungkin enggak bisa pulang sama Hinata" Itachi juga mengkode Hinata yang tau masalah hubungan mereka berdua yang dirahasiakan karena Naruto tidak menyetujuinya.

"Yah, aku bisa pulang sendiri" ucap Hinata, tapi Naruto tetep ga setuju kalau dia pulang sendiri.

"Jelas-jelas gua ga dapet kabar kalau dia ada kelas lagi, lu pasti yang buat-buatkan" Ucap Naruto dengan nada mengintimidasi, kalau saja Hinata ga buru-buru melerai. Mungkin bakal adu tonjok tuh berdua.

"Sayang, udahalah mungkin Sarra lupa ngabarin kamu"

"Kalau gitu, kamu tunggu aku disini. Jangan pulang sebelum aku dateng, kalau sampe kamu udah ga ada disini pas aku udah selesai. Kamu dapet hukuman dua kali lipat" Ancam Naruto yang langsung pergi dengan Itachi.

Hinata? Dia hanya mematung karena mendengar kalimat Naruto tadi.

"Du--dua kali lipat?! YAHH!! DIA PIKIR GUA APA!!!" Teriaknya yang sangat ingin membanting beberapa benda milik Naruto sekarang.

Yah, sekarang mah cuman bisa meratapi nasib rasanya ditinggal sendirian. Pengen manggil temen, tapi ntar pasti ditanya 'Kok lu bisa disini Nat' bisa berabe dah

"Ya Tuhan, kirimkan cogan untukku agar bisa dijadikan babu, karena hati ini enggak bisa nerima tuh cogan jadi pasangan idup. Soalnya hanya Naruto seorang dihati ini Ya Tuhan" doanya benar-benar sangat kampret, bisa-bisanya begitu.

My Lecturer, is my Husband?! [ NaruHina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang